Kualitas udara Jakarta masih menjadi isu yang memprihatinkan. Berdasarkan data dari IQAir pada 19 Juni 2024, pukul 11:30 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta mencapai 152, masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Artinya, udara di Jakarta berbahaya bagi anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi pernapasan seperti asma.
Siap Diam?
Polutan utama di Jakarta adalah PM2.5, partikel halus yang mudah terhirup dan masuk ke dalam paru-paru. Paparan PM2.5 dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung, stroke, kanker paru-paru, dan infeksi pernapasan.
Meskipun katanya “pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi polusi udara, seperti pembatasan emisi kendaraan dan perluasan area hijau”, kualitas udara Jakarta buruk sekali, masih jauh dari ideal.
Masyarakat harusnya lebih pintar memantau kerja aparatur negara, dan kiranya juga terus memantau kualitas udara dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri, seperti menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan mendukung langkah pemerintah yang memperhatikan lingkungan.
Coba renungkan,
Kebahagiaan itu sejatinya ketika kita dengan bebas menghirup udara segar di atas tanah air sendiri. Dengan segala cara dan keringat, jangan pernah gagal untuk mendapatkan sinar matahari pagi dan udara segar yang kamu bisa. Karena ini sebenar-benarnya Karunia Sang Pencipta.
Kualitas Udara Jakarta Baik. Apa Yang Harus Dilakukan
Terkadang yang kita butuhkan bukanlah jabatan, tetapi dapat menyediakan udara segar bagi orang banyak. Karena obat terbaik hidup adalah: istirahat, olahraga, makanan bergizi, sinar matahari, air, dan udara segar.
Banyak cara meningkatkan kualitas udara jakarta agar lebih sehat. Pun jika hal-hal yang akan kita bicarakan nanti di lakukan, maka “keputusan Hokage untuk pindah Ibu Kota, tidak akan jadi dilakukan”. Hehe.
Sebenarnya, kualitas udara di Jakarta yang buruk bukan hanya membuat makin parahnya masalah kesehatan, tetapi juga berdampak pada ekonomi dan kualitas hidup masyarakat di sekitar. Oleh karena itu, kiranya segera mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta ini.
Apa yang dilakukan? Dengan pejam mata, 5 cara yang dapat dilakukan untuk mencegah, atau paling tidak membuat kualitas udara Jakarta lebih bersih dari polusi, diantaranya:
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
1. Mengurangi Emisi Kendaraan Bermotor
Sudah bukan barang baru buka segel lagi, jika ini bisa di lakukan di Jakarta. Kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang utama polusi udara di Jakarta. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor.
Apakah kita bisa mendorong penggunaan transportasi publik? Tentu bisa. Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas transportasi publik seperti bus, kereta api, dan Transjakarta dapat mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi.
Pemerintah pusat, misalnya harus lebih berani bermain pada kebijakan-kebijakan non populer. Perlu menerapkan standar emisi yang lebih ketat untuk kendaraan bermotor, baik kendaraan baru maupun lama. Dan jika perlu, memberikan insentif untuk pembelian kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik dan motor listrik dapat membantu mengurangi emisi gas buang.
2. Mengendalikan Emisi Industri
Barat-barat mudah jika terkait dan bersenggol dengan pelaku industri. Walau kita tahu bahwa industri juga merupakan salah satu penyumbang polusi udara di Jakarta. Oleh karena itu, penting untuk mengendalikan emisi industri. Berilah kesadaran kepada mereka tentang filter asap, misalnya. Industri perlu memasang filter asap pada cerobong asap mereka untuk mengurangi emisi partikulat dan gas berbahaya.
Pemerintah juga perlu menerapkan standar emisi yang lebih ketat untuk industri, dan melakukan pengawasan secara berkala untuk memastikan kepatuhan. Dan adanya dorongan dari semua pihak dalam penggunaan teknologi ramah lingkungan. Industri didorong untuk menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan dalam proses produksinya.
3. Meningkatkan Ruang Hijau
Ruang hijau seperti taman dan hutan kota dapat membantu menyerap polutan udara dan meningkatkan kualitas udara. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan ruang hijau di Jakarta. Sangat baik jika membuat taman kota baru lebih banyak. Pemerintah dapat membuat taman kota baru di berbagai wilayah di Jakarta.
Menanam pohon di sepanjang jalan demi volume udara yang dihasilkan nantinya. Menanam pohon di sepanjang jalan dapat membantu mengurangi polusi udara dan mempercantik kota. Tentunya amat sangat baik juga bila kita semua bisa melestarikan hutan kota. Hutan kota yang ada perlu dilestarikan dan dijaga dari kerusakan.
4. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Masyarakat perlu disadarkan tentang pentingnya menjaga kualitas udara dan dampak buruk polusi udara bagi kesehatan. “Jangan kampungan banget dehh” Peningkatan kesadaran ini dapat mendorong masyarakat untuk berperilaku ramah lingkungan.
Masyarakat kudu menerima dan mendukung upaya kampanye edukasi. Pemerintah dan organisasi masyarakat sipil dapat mengadakan kampanye edukasi tentang pentingnya menjaga kualitas udara dan cara-cara untuk menguranginya.
Kita sebagai bagian dari masyarakat juga peduli informasi terkait kualitas udara. Perlunya menyediakan informasi kualitas udara secara real-time kepada masyarakat, sehingga mereka dapat mengetahui kapan dan di mana mereka perlu membatasi aktivitas di luar ruangan. Masyarakat dapat di libatkan dalam upaya pelestarian lingkungan, seperti menanam pohon dan menjaga kebersihan lingkungan.
5. Penegakan Hukum
Penting untuk menegakkan hukum yang terkait dengan pencemaran udara. Hal ini dapat di lakukan dengan memberikan sanksi yang tegas kepada pihak-pihak yang melanggar aturan emisi atau melakukan pencemaran udara.
Udara adalah substansi peninggalan kita sebagai pemegang kuasa, apalagi jika itu terkait hukum. Substansi dari ‘Manusia super’ (si penegak hukum). Karena Udara adalah satu-satunya tempat yang bebas dari prasangka dan tuduhan.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Jadi, Mengapa Itu Harus Dilakukan
Meskipun berbagai upaya telah di lakukan, kualitas udara di Jakarta masih tergolong buruk dan memprihatinkan. Tapi tentu ini bisa kita perbaiki. Boleh saja hari ini dapat di lihat dari indeks kualitas udara (AQI) yang seringkali menunjukkan angka tidak sehat, terutama pada musim kemarau. Tapi, jika mau semua bisa itu diperbaiki.
Udara itu baik, namun kita tidak dapat melihatnya.
Buruknya kualitas udara di Jakarta, tentunya tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga pada ekonomi dan kualitas hidup. Oleh karena itu, perlu upaya yang lebih serius untuk ditindaklanjuti dari semua pihak untuk mengatasi masalah ini.
Kami yakin bahwa udara segar itu adalah masalah besar di setiap kota di dunia. Sama ketika kita berada di Negara terbelakang, jangan minum airnya, “Pasti kotor dan tidaklah sehat”. Pun di negara maju, jangan hirup udaranya, “Polusi ada di mana-mana”.
Ketika kamu menjadi bagian dari masyarakat, kiranya perlu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga perilaku ramah terhadap lingkungan. Menjaga kualitas udara Jakarta adalah tanggung jawab bersama. Dengan kerja sama, di harapkan kualitas udara di Jakarta menjadi lebih sehat.
Jangan sampai untuk sehela nafas dari udara segar, kita harus membayar. Seperti ketika kita butuh segelas air minum yang kita bayar plus beserta pajaknya.
Dulu di jajah karena pala dan lada, sekarang di jajah karena air dan udara. #KapanBangun.
Salam Dyarinotescom.