Toxic Person merupakan sebutan untuk orang yang berperilaku buruk karena membawa pengaruh negatif ke dalam hidup orang lain, yang menyusahkan dan merugikan orang lain baik secara fisik maupun psikis. Orang toxic tidak mempedulikan orang lain, juga kerap memandang rendah dan menghakimi orang lain.
Toxic Characters
Tanpa kita sadari, toxic person cukup banyak bertebaran di keseharian kita, bisa jadi teman, tetangga, anggota keluarga kita sendiri atau bahkan diri kita sendiri. Untuk mengenalinya, berikut beberapa toxic characters:
- The Hyper Perfectionist
Seseorang yang mungkin tampak berdedikasi dan harus mengendalikan setiap situasi, namun tidak dapat mendelegasikan. Dengan kata lain Tukang Kontrol tapi cemen.
- The Relentless Rebel
Tipe pemberontak yang membenci aturan dan tidak mempercayai siapa pun yang berkuasa. Orang jenis ini tidak dapat menerima kritik dan sering kekanak-kanakan dalam berperilaku.
- The Personalizer
Pribadi yang sangat sensitif dan terlalu di bawa perasaan (baper), namun kepekaan itu hanya berjalan satu arah, ke dirinya sendiri. Orang tipe ini selalu memasukkan apa pun ke dalam hati. Hindari si toxic ini karena dia akan membuat kita terus merasa bersalah atas sesuatu yang kita katakan/lakukan yang menghujam sensitivitas perasaannya.
- The Drama Magnet
Seseorang yang ingin mendapatkan perhatian dengan menciptakan drama dan masalah. Dia selalu menemukan cara untuk menciptakan dirinya sebagai KORBAN dalam situasi apa pun. Playing Victim.
- The Big Talker
Individu yang selalu membicarakan permainan dan rencana-rencana besar nan indah, namun tidak pernah menyelesaikan apa pun yang dikatakan atau pun yang dia mulai. Dia hanya akan membuang-buang waktu dan kepercayaan kita. Melulu wacana (tong kosong nyaring bunyinya).
- The Sexualizer
Seseorang dengan energi seksual yang melimpah. Orang ini biasanya dari lingkungan yang suram dan cenderung melihat setiap hubungan sebagai jalan menuju kearah sesuatu yang seksual.
- The Pampered Prince/Princess
Seseorang yang terbiasa di manja dan terlalu di beri perhatian berlebih dari orang tua di masa kanak-kanak. Jika dia tidak mendapatkan apa yang dia inginkan, dia akan menunjukkan perilaku kekanak-kanakan bahkan hingga tantrum (merengek, menangis dan berteriak untuk mendapatkan perhatian).
- The Moralizer
Seseorang yang mengutuk sesuatu tetapi diam-diam sebenarnya dia lebih tertarik pada hal tersebut. Tipe ini tampak “BERMORAL” namun dia diam-diam memiliki sisi gelap dan menyembunyikan rahasia.
Apapun jenis karakternya, sifat toxic tersebut akan membuat siapa pun menjauh karena merasa tidak nyaman. Begitu pun dalam lingkungan pertamanan. Berkawan dengan toxic person akan menghabiskan waktu, dan sangat menguras tenaga dan emosi kita. Sayangnya, tak semua orang langsung dapat menyadari kehadiran si toxic ini.
Agar tak terjebak dalam situasi tersebut, kenali ciri teman toxic berikut:
- Suka membuat drama yang tidak penting
Energi kita habis karena di libatkan dalam drama yang dia buat. Terkadang kita menyadarinya namun seolah-olah menganggapnya sebagai hal yang biasa.
- Hampir tidak pernah mengakui pencapaian temannya
Dia lebih suka membicarakan pencapaiannya dan tidak peduli pada prestasi temannya.
- Tidak mau di salahkan
Dia memiliki ego yang sangat tinggi. Merasa hidupnyalah yang paling berat. Apa pun kesalahan yang terjadi di sebabkan oleh teman-temannya, bukan dia.
- Kadang dia berpura-pura baik (ada maunya)
Berpura-pura baik untuk mengelabui dan memanfaatkan kita.
- Menganggap teman sebagai rival
Meski tidak terang-terangan, ada rasa iri terhadap pencapaian kita dan ingin menjatuhkan kita. Padahal kita tidak pamer padanya.
- Mempermalukan kita dan membuat kita insecure
Menyudutkan dan meremehkan, membuat kita down dan merasa tak berharga.
- Kita tidak bisa jadi diri sendiri di hadapan dia
Ada rasa takut di hakimi, sehingga kita hanya mengikuti apa-apa yang dia inginkan.
Apakah Anda merasa berada di pertemanan seperti ini? Jika iya, mulailah mengatur jarak dan cari teman yang berbeda.
Jangan mempertahankan pertemanan yang tidak sehat. Karena Anda tak akan mendapatkan hal yang positif dari hubungan itu. Si Toxic akan terus menguras energi Anda dengan meremehkan, memanfaatkan, dan memanipulasi Anda. Yakinlah, di luar sana masih banyak teman dan lingkungan positif yang akan membuat hidup Anda lebih baik.