Kehidupan sosial mengharuskan kita untuk cakap dalam berkomunikasi. Berkomunikasi bisa melalui sosial media atau dengan memulai percakapan, sekalipun itu orang yang baru kita kenal. Ini mudah, bisa dipelajari dan dapat langsung diterapkan. Pasti kamu ‘nyengir’ mendengar kata betapa “Mudahnya memulai percakapan dengan siapapun”.
Siapapun pasti bisa memulai satu percakapan. Dengan mengatakan “Hai”, itu awal dari satu dialog. Kamu dengan kepribadian pemalu, penyendiri atau sejenisnya bisa memulai percakapan yang hangat, pastinya dengan beberapa metode. “Tapi aku bingung”. Stop It. Ikuti langkah dibawah ini.
Bagaimana Memulai Percakapan
Mengetahui cara memulai percakapan dengan orang lain pastinya sangat penting. Butuh keberanian, mental dan ini tidak mudah. Style komunikasi datang dan pergi dengan mudah bagi orang yang hobinya ngobrol. Bagaimana itu bisa terjadi:
Diawali dengan kata sederhana
Kata yang paling sederhana dalam percakapan adalah memperkenalkan diri. Perkenalan diri itu memberikan signal bahwa kita orang yang terbuka untuk dialog. Yang artinya mau meladeni apa yang mau dibicarakan.
Dengan kalimat “Apa kabar?” lalu lihat apa responsnya. Ini penting untuk kita mengetahui apakah orang tersebut merasa nyaman atau tidak saat berbicara dengan kita. Jika terdapat ‘signal terbuka’, kita bisa melanjutkan obrolan yang juga sama ringannya.
[INSERT_ELEMENTOR id=”18561″]
Opening Yang Ringan
Dalam part pertama ketika sedang melakukan percakapan, pastikan kita jeli melihat apa yang lawan kita kenakan. Seperti “Macet banget hari ini yaa”. Jauhkan dengan pertanyaan yang sifatnya pribadi. Hal tersebut akan membuat buruk suasana, jika kita belum mengenal lebih dekat siapa lawan bicara kita.
Jika lawan bicara kita terlihat buru-buru, terus-menerus mengalihkan pandangan atau melirik jam tangannya, bisa dipastikan ia merasa tidak nyaman berada didekat kita. Atau kita tidak lebih penting dari orang yang mau ia ajak bicara.
Temukan kecocokan
Untuk menemukan kecocokan dalam percakapan, pendekatan yang kita lakukan bisa saja berbeda, tergantung pada konteksnya. Ketika ia suka otomotif maka sangat baik bagi kita membicarakan tentang otomotif.
Lalu, bagaimana kita tahu bahwa ia menyukai sesuatu dan suka akan sesuatu hal. Untuk mencari tahu lawan kita menyukai apa dengan cara tebar umpan. Umpan diibaratkan seperti karangan cerita. “Saya melihat kuda naik motor” Ups, gak gitu juga kali, bro.
Biasanya jika lawan bicara kita seorang laki-laki maka ada kemungkinan ia menyukai olah raga bola. “Inter Milan juara yaa tahun ini” (dengan penuh semangat). Jika ia tidak tertarik, coba cara lain.
Pendengar aktif
Jika sudah menemukan ritme dari pembicaraan, dan ada banyak bahan obrolan untuk kita perbincangkan, sangat baik jika kita menjadi pendengar yang aktif. Biarkan ia bicara. Berikan ia kesempatan. Biarkan ia mengetahu bahwa kita mendengarkan mereka.
Mendengarkan mereka bukan berarti kitanya malah ‘manyun’. Mulut terbuka, menganga sambil menggaruk. “Hadeeeh…”. Pendengar yang aktif itu merespon semua gestur, bagian demi bagian kalimat yang sedang diperbincangkan.
Bisa dibayangkan jika lawan bicara kita hanya merespon dengan bunyian “mmm, mmm”. Pastinya kamu pernah mendapatkan lawan bicara seperti itu tooh. Ajukan sedikit pertanyan pada bagian yang menarik, “apaan tuh” atau “keren bangat yaa” dan seterusnya.
Membangun chemistry
Chemistry itu terbangun atas kesan-kesan yang kita berikan pada lawan bicara kita pada saat terjadi percakapan. Hal yang kurang baik akan bisa tertanam, jika pada saat percakapan kita terlalu banyak bicara atau suka membual.
Chemistry mengharuskan kita untuk menjadi pemerhati. Perhatikan apa keuntungan yang kita bisa ‘manfaatkan’ jika kita mengetahui seseorang lebih jauh. Bisa jadi merekalah partner bisnis yang tepat bagi kita atau teman nongkrong yang asik.
Tanda seseorang merasa tidak nyaman atau bisa jadi melunturkan Chemistry yang sedang kita bangun, antara lain dengan senyum yang dipaksakan. Ia akan sangat gelisah, terlihat sedikit pucat dan akan sering menunduk.
Paling Mudah Dengan Metode FORD
Apa itu metode FORD?
Metode FORD itu kependekan dari family (keluarga), occupation (pekerjaan), recreation (rekreasi), dreams (impian). Ini adalah sistem pertanyaan yang mudah di ingat yang membantu membangun hubungan dan obrolan ringan.
Bagaimana metode FORD bisa bekerja?
Paling hangat memang membicarakan soal ‘Keluarga’. “Anakmu sekarang sekolah di mana?”, Atau “bagaimana keadaan orang tuamu?”. Karena kebanyakan orang memiliki keluarga, topik ini menjadi pemecah kebekuan yang jitu.
Ketika lawan bicara kita begitu gembira membicarakan keluarganya, jangan pernah berhenti di sana. Biarkan ia berbicara sampai tiba saatnya kita di berikan kesempatan untuk bicara topik lainnya. Di balik cerita keluarga, ada banyak kisah-kisah lucu dan menggelikan, yang sangat mudah untuk siapa saja membicarakannya. Tentunya pada batas-batas kewajaran.
Ketika membicarakan tentang ‘Pekerjaan’ pun tak kalah habisnya. Akan ada banyak bahan yang bisa di jadikan topik perbincangan. Apa lagi jika itu terkait dengan tingkah bos atau bawahan kita. Secara kehidupan sosial kita banyak di habiskan dalam lingkungan kerja. Sama halnya jika kita seorang remaja yang masih bersekolah.
‘Rekreasi’ mengacu pada hobi, minat, atau preferensi yang di miliki seseorang. Kita semua memiliki keunikan dari kepribadian kita, dan pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu kita mengenal seseorang dengan lebih baik. Berbicara soal rekreasi merupakan cara cepat untuk mengenal orang.
‘Impian’ itu dapat mengungkapkan banyak informasi tentang suasana batin teman percakapan kita. Ketika mereka membicarakan tentang impian mereka, dapat membuka pintu pada percakapan yang lebih dalam. Meskipun kurang cocok untuk obrolan ringan, itu bisa bermanfaat ketika kita sudah menjalin kedekatan dengan seseorang.
Catatan
Jika dalam percakapan, kamu merasakan orang tersebut merasa tidak nyaman dengan hal-hal tertentu, stop! jangan di teruskan. Please, pilih topik lainnya.
Kebanyakan dari orang sangatlah peduli tentang impian mereka. Cita-cita mereka. Impian adalah poin yang paling penting dari semua topik. Orang akan mengandalkan ini untuk menjaga percakapan tetap mengalir.
Usahakan berbicara dalam suara yang normal, bisa terdengar tanpa berteriak-teriak. Ini berkaitan dengan lawan bicara kita yang lebih senior atau orang dengan kepribadian sensitif.
Mengertilah bahwa kita mungkin satu-satunya orang yang bisa di ajak mereka bicara hari ini. Hari di mana tekanan sungguh menyakitkan, kehidupan yang tidak sempurna seperti tulisan artikel kita saat ini.
Salam Dyarinotescom.