Life’s Little Moments: Capturing thoughts, Healthy habits, and Connections. Embrace the moment, Join me on this journey.

Self-Help Patut Menjadi Perhatian. Baca Dengan Bijak

Share:

Follow Us

Dukungan Terbaikmu

Terbaru

Yang disarankan

Masterpiece

Menarik untuk kamu

Setujukah kamu jika kita ‘harus-ss’ memiliki kemampuan dalam Self-Help? Walaupun terlihat mudah, kemampuan ini harus kita kuasai “perhatikan”, untuk satu urusan, yaitu: memahami diri demi satu Perubahan. Lantas bagaimana itu bisa kita pahami dan pelajari, dalam meningkatkan kualitas di hutan belantara manusia yang saling mempengaruhi.

Coba kita bayangkan, kamu saat ini dengan sangat mudahnya dikendalikan oleh orang lain. Contoh gampangnya saja, orang terdekat kita. Seperti pasangan kita gitu, ini misalnya 😊. Jika kita tidak memiliki kemampuan ini, boleh jadi kita tidak bisa menciptakan satu kesan yang baik bagi orang lain. Lantas jika sudah begitu, bagaimana membangun hubungan yang erat?

 

Memahami diri

Pembedahan dan pendalaman terkait kemampuan self-Help, kami (Dyarinotescom) seriuskan dengan mencari literasi dari berbagai sumber gratisan maupun berbayar. Okey, langsung saja!

 

Kemampuan Diri Membangun Self-Help

Menurut kami (Dyarinotescom) secara pribadi, Self-help adalah upaya yang dilakukan oleh kita secara private untuk meningkatkan kemampuan, perubahan, dan kualitas hidup demi bertahan. Bertahan? Nanti kamu akan menemukan jawabannya di akhir.

Meningkatkan kemampuan melalui berbagai cara, seperti: mempelajari hal baru, mengubah pola pikir, membangun kebiasaan baik, dan lain sebagainya. Self-help dapat dilakukan secara otodidak (walau kadang ku tersesat) atau bisa juga dengan bantuan orang lain.

Ada juga orang mengartikan itu sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan diri dalam hal “Mempengaruhi dan mengendalikan orang lain”, dan ini termasuk juga berkaitan dengan: memahami kebutuhan dan keinginan orang lain itu apa, menciptakan kesan yang mengena, penerapan bahasa yang efektif, dan membangun backlink yang kuat.

Apakah ini bisa kita gunakan juga untuk memanfaatkan kelemahan orang lain demi keuntungan kita? Tentunya bisa dong. Ups, jangan berfikir jahat dulu.



Self-Help Itu Sendiri

Sebelum lebih jauh kita melangkah ke jenjang yang lebih serius, dan sebelum kita menjadi patah hati di buatnya, ada baiknya kita membedah ‘permukaan’ terkait Self-Help itu sendiri. Ada banyak jenis self-help, sebagai berikut:

 

1. Self-improvement

Memahami diri. Secara spesifik, self-improvement dapat kita katakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan diri secara keseluruhan, baik secara fisik, mental, maupun spiritual. Optimasi dan meningkatkan performa.

Self-improvement fisik dapat di lakukan dengan cara menjaga kesehatan, berolahraga, dan mengonsumsi makanan yang sehat.  Perkuatan mental dapat di lakukan dengan cara belajar hal baru, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, dan mengelola emosi dengan baik. Self-improvement spiritual dapat di lakukan dengan cara meningkatkan kesadaran diri, menemukan makna hidup, dan mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.

Sebenarnya, ini merupakan proses yang berkelanjutan untuk terus menerus belajar. Tidak ada akhir dari proses self-improvement. Selalu ada hal baru yang dapat kita pelajari dan perbaiki untuk menjadi mode terbaik dari keutuhan sebagai manusia.

 

2. Self-care

Biasa kami artikan dengan satu upaya yang di lakukan oleh individu untuk merawat diri secara fisik dan mental. Self-care dapat di gambarkan layaknya jika kita: nge-gym, manajemen stres, tingkatkan tuh hubungan sosial kamu, dan mengembangkan diri. Self-care itu seperti “Investasi yang berharga”. Dengan melakukan self-care, kamu dapat meningkatkan kualitas yang orang katakan “itu berharga” dan menjadi person yang lebih baik.



3. Self-awareness

Tahukan Self-awareness? Dan itu dibulatkan menjadi satu kemampuan untuk memahami diri sendiri, termasuk urusan: pikiran, perasaan, kelebihan, emosi, kekuatan, kelemahan, dan motivasi.

Satu keterampilan penting yang dapat membantu kita untuk mengembangkan hubungan, mengelola emosi, juga untuk mematangkan “Action will delineate and define you”. Dengan ini kita bisa gunakan untuk memahami bagaimana kita terlihat dan dirasakan oleh orang lain.

 

4. Self-confidence

Tak lebih ketika kita meningkatkan rasa percaya diri. Dengan cara apa? Bisa kita lakukan dengan fokus pada kekuatan dan pencapaian, bisa dengan mematok tujuan yang realistis, mendekatkan diri dengan orang-orang yang mendukung, atau dengan melatih afirmasi positif.

Afirmasi positif dilakukan dengan pernyataan positif yang di ucapkan kepada diri sendiri secara berulang-ulang. “Komat-kamit sendiri!” Bekerja dengan cara menanamkan keyakinan positif ke dalam pikiran kita, dan ketika kita berulang kali mengatakan afirmasi positif, otak kita mulai mempercayai bahwa afirmasi tersebut adalah suatu kebenaran yang terlihat jelas. Hal ini membantu kita untuk mereformasi pola pikir dangkal, gelap gulita, menjadi lebih terang.

 

5. Self-discipline

Disederhanakan kedalam satu upaya untuk mengembangkan kedisiplinan diri. Yaitu kemampuan untuk mengendalikan diri dan perilaku, serta tetap fokus pada tujuan. Kamu ingin menurunkan berat badan, misalnya.

Self-discipline akan membantu dirimu untuk menahan diri dari makanan atau kehidupan  yang tidak sehat. Makanan olahan, pola tidur, dan lain-lain. Pun jika kita ingin lulus satu ujian di penghujung tahun, self-discipline akan membantu untuk belajar secara teratur.



6. Self-motivation

Dengan memotivasi diri sendiri. Kaya akan apa yang dimiliki “Aku pasti bisa!” Ocehannya. Orang yang sukses itu umumnya memiliki self-motivation yang kuat. Mental baja! Mereka termotivasi untuk mencapai tujuan mereka, dan sungguh tidak akan menyerah dalam menghadapi tantangan.

Tahu apa yang ingin mereka capai, dan mendesain rencana yang jelas untuk mencapainya, serta yakin lagi percaya bahwa “Harusnya kita mampu mencapai tujuan itu”. Tidak kenal rasa takut mengambil risiko jika itu memang diperlukan, serta sigap untuk turun gunung demi bekerja keras.

 

Lalu, Apakah Itu Cukup Membantu

Menurut kamu, setelah mengetahui permukaan dari Self-Help itu sendiri, apakah itu cukup membantu kita “menjalankan perubahan” dalam hutan belantara manusia yang bisa jadi setengah diantaranya adalah para penjahat, penipu, dan orang lemah?

Self-help dapat bermanfaat bagi siapa saja, dan bisa kita katakan bahwa ini adalah merupakan bagian dari memanipulasi diri, orang lain, dan keadaan. Dalam hitungan jari kami pahami dan simpulkan beberapa bagian dari Buku “The Principles of Power” karya Robert Greene, ada beberapa trik yang bisa kita mainkan, seperti:

 

# Buat orang lain merasa seperti mereka yang memiliki ide

Mengatakan bahwa jika kamu ingin membuat orang lain setuju dengan kita, jangan memaksakan kehendak dan maunya kita. Sebaliknya, buat mereka merasa seperti merekalah yang memiliki ide tersebut. Kamu bisa melakukannya dengan mengajukan pertanyaan terbuka, memberikan saran, atau menunjukkan contoh.



# Gunakan kelemahan orang lain untuk keuntungan Anda

Bisa kita katakan bahwa semua orang memiliki kelemahan. Jika kamu seseorang yang pandai dan bisa memahami kelemahan orang lain, kamu bisa menggunakannya untuk keuntungan kita secara pribadi.

Terang-terangan saja, “Ini untuk kepentingan diri kita sediri.” Misalnya, jika seseorang memiliki rasa ingin tahu yang besar, kamu bisa memanfaatkannya dengan memberikan informasi yang menarik. Dan bisa jadi itu menjadi pelanggan potensial kamu.

 

# Buat orang lain merasa seperti merekalah yang mengendalikan situasi

Terkadang orang lebih cenderung mengikuti seseorang yang mereka percayai memiliki kendali atas situasi. Jika kita ingin membuat orang lain mengikuti kita, buat mereka merasa seperti merekalah yang mengendalikan situasi.

Kamu bisa melakukannya dengan memberikan mereka pilihan, membiarkan mereka “merasa!” sepertinya merekalah yang membuat keputusan itu terjadi, atau memberi mereka rasa aman.

 

# Jangan Terlalu Menunjukan Keunggulan Diri Sendiri

Pentingnya menjaga keseimbangan antara menunjukkan keunggulan diri sendiri dan tidak terlalu memamerkannya. Pendapat kami dan kalian bisa jadi sama bahwa terlalu menunjukkan keunggulan diri sendiri dapat menimbulkan beberapa risiko.

Misalnya saja, menjadi sasaran kecemburuan dan kebencian. Orang lain yang merasa inferior mungkin akan merasa iri dan benci kepada kita. Hal ini dapat menimbulkan konflik dan persaingan yang tidak perlu. Dan itu dapat Menghambat hubungan interpersonal.

Orang lain mungkin akan merasa tidak nyaman atau terancam dengan Anda. Hal ini dapat menghambat hubungan kerja, pertemanan, atau hubungan asmara. Terlalu unjuk diri juga menimbulkan kesan sombong dan arogan. Orang lain mungkin akan menilai kamu sebagai orang yang sombong dan arogan. Hal ini dapat merusak reputasi kita, lho.



# Sembunyikan Niatmu

Jika orang lain tahu apa yang kita inginkan, mereka akan lebih mudah untuk mengendalikan kita. mereka akan lebih mungkin untuk bersaing dengan kita untuk mendapatkannya. Hal ini dapat menimbulkan konflik dan persaingan yang tidak perlu.

Apabila mereka tidak tahu apa yang kita inginkan, kita dapat memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya, kita dapat membuat orang lain berpikir bahwa kita menginginkan sesuatu yang tidak kita inginkan, sehingga kita dapat mendapatkan sesuatu yang lain dari mereka.

Jika orang lain tahu apa yang kita inginkan, mereka dapat menggunakan informasi tersebut untuk menyakiti kita. Misalnya, mereka dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengancam kita atau untuk menjatuhkan kita.

 

# Bicara Seperlunya

Orang yang banyak bicara cenderung untuk mengungkapkan terlalu banyak informasi, yang dapat digunakan oleh orang lain untuk menyakiti mereka. Jika kita berbicara terlalu banyak, lebih mungkin untuk mengatakan sesuatu yang salah.

Hal ini dapat merusak reputasi kita atau membuat kita kehilangan kepercayaan orang lain. kita lebih mungkin untuk mengatakan sesuatu yang menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain.

Ngomong terlalu banyak lagi berlebihan dapat menimbulkan konflik dan perselisihan. Berbicara secukupnya demi membangun misteri. Lho, kok bisa? Jika kita berbicara seperlunya, kita akan menjadi orang yang lebih misterius. Hal ini akan membuat orang lain lebih tertarik kepada kita.

 

# Jangan Menunjukan Rasa Kasihan

Rasa kasihan dapat membuat kita terlihat lemah dan rentan. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh orang lain. Kasihan bukan berarti tidak pedulu. Bisa saja itu digunakan sebaga alat untuk mengendalikan kita.

Dan mereka mungkin akan mencoba terus menerus untuk mengeksploitasi kita. Misalnya, mereka mungkin akan meminta bantuan kita atau mencoba untuk mengambil keuntungan dari kita.

Rasa kasihan itu membuat kita terlihat lemah dan rentan. Hal yang dapat mengurangi otoritas kita dan membuat orang lain lebih sulit untuk memahami rasa “menghormati”. Kamu akan menjadi sasaran manipulasi atau eksploitasi. Misalnya, orang lain mungkin akan mencoba untuk menggunakan rasa kasihan kita untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Hemat kami, berikan mereka advice untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, berdoa untuk jalan yang terbaik. Sejatinya kasih itu bisa di lakukan dengan satu nasehat baik.



# Jadilah Orang Yang Berani, Bukan Orang Yang Nekad

Keberanian adalah kualitas yang penting untuk memiliki jika kamu ingin menjadi orang yang sukses. Namun, keberanian yang tidak di sertai dengan kebijaksanaan dapat mengarah pada tindakan nekat yang dapat membahayakan diri kamu sendiri dan orang lain.

Motivasi keberanian Di dorong oleh keyakinan dan tujuan yang kuat, lakukan dengan cermat dan penuh pertimbangan, kita sadari dan kita kelola, demi menghasilkan kesuksesan atau kegagalan yang tertunda. Berbanding terbalik dengan nekad.

Nekad itu di dorong oleh emosi yang kuat, seperti amarah atau keputusasaan. Pastinya tidak direncanakan dengan baik atau bahkan tanpa perencanaan sama sekali. Banyak orang lebih cenderung tidak menyadari atau meremehkan dan pada akhirnya menghasilkan kegagalan.

 

# Fokus pada kekuatan dan Kelebihan Diri

Jika kita fokus pada kelemahan dan kekurangan kita, kita akan menjadi orang yang pesimis dan tidak percaya diri. Hal ini dapat menghambat kita untuk mencapai kesuksesan. Baiknya untuk lebih fokus pada kekuatan dan kelebihan diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam diri kita sendiri. Hal ini akan membuat kita lebih termotivasi untuk mencapai tujuan kita.

Hasilnya kita akan lebih produktif dalam pekerjaan kita. Hal ini karena kita akan lebih termotivasi untuk melakukan hal-hal yang kita kuasai. Dan ini juga demi meningkatkan hubungan interpersonal. Jika kita fokus pada kekuatan dan kelebihan diri, kita akan lebih menarik bagi orang lain. Hal ini karena kita akan lebih percaya diri dan positif dalam diri kita sendiri.

 

# Pandai Menempatkan Diri

Pandai menempatkan diri bisa sangat membantu. Kita akan lebih mudah untuk mencapai tujuan kita. Mendapatkan dukungan orang lain, misalnya. Jika kita pandai menempatkan diri, kita akan lebih mudah untuk mendapatkan dukungan orang lain. Hal ini karena kita akan terlihat sebagai orang yang cerdas, bijaksana, dan layak untuk didukung.

Konflik akan lebih mudah kita hindarkan. Hal ini karena kita akan tahu bagaimana untuk bersikap sopan dan menghormati orang lain, bahkan jika kita tidak setuju dengan mereka. Jika kamu seseorang yang pandai menempatkan diri, kamu lebih mudah untuk meningkatkan peluang untuk sukses. Hal ini karena kita akan tahu bagaimana untuk memanfaatkan situasi dan orang-orang yang ada di sekitar kita.



Simpulkan Ini Dengan Bijak

Memahami diri. Ada banyak sumber yang dapat kamu gunakan untuk belajar tentang self-help. Bisa dengan memahami makna pada artikel-artikel yang Dyarinotescom sampaikan, buku, pengalaman seseorang, ataupun lainnya.

Kamu tidak dapat memenangkan satu perubahan jika kamu tidak dapat memaafkan masa lalu. Kamu pun tidak dapat melakukan perjalanan ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan itu.

Dan ketika terdapat banyak sekali kelemahan di dalam diri, kita tidak akan pernah bangkit sampai kita memperbaiki atau bahkan memaafkannya. Dengan satu kata kunci ikhlas.

 

Salam Dyarinotescom.

Related Posts:

Jangan Lewatkan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Life’s Little Moments: Capturing Thoughts, Healthy Habits, and Connections. Embrace the Moment.

Join Me On This Journey.