Leave A Legacy

Tahukah kamu, di abad ke-19 Amerika banyak membuat terowongan untuk menyatukan benua dengan menggunakan bahan peledak super dahsyat, nitrogliserin. Bahan ini berbentuk cair dan sangat tidak stabil, guncangan kecil langsung dapat membuatnya meledak.

Bahan ini berperan besar membantu ratusan pekerja dari keharusan bersusah payah menggali untuk membuat terowongan, pengebor sumur minyak, dan penambang emas.

Namun karena sangat rentan guncangan, banyak korban jiwa yang di timbulkan oleh peledak ini bahkan ledakannya dapat terdengar hingga jarak yang sangat jauh dan di rasakan seperti gempa bumi oleh penduduk setempat.

Ketika Seseorang Tewas

Pada tahun 1864, adik kandung Alfred Nobel tewas terkena ledakan nitrogliserin ini. Karena itu, Alfred Nobel, yang dikenal sebagai ilmuwan dan juga pencinta damai, berupaya membuat bahan peledak tersebut lebih aman. Dia mencampurnya dengan sejenis tanah halus untuk membuat pasta yang bisa di bentuk.

Pastanya stabil dan tidak akan meledak sebelum disulut, yang bisa di buat dalam bentuk sosis yang kemudian di masukkan ke lubang untuk di ledakan. Dia menamakan penemuannya “DINAMIT”. Dia mendapatkan hak patennya.

Dinamit menyelamatkan banyak nyawa dan membuat Nobel kaya. Sampai suatu ketika, kakaknya meninggal karena sakit. Koran di Prancis keliru mengira itu Alfred Nobel, dan memasang berita utama “Nobel Sang pedagang kematian, telah mati”.

Di berita itu, dia di gambarkan sebagai orang yang menjadi kaya dengan menciptakan alat pembunuh manusia yang lebih cepat. Alfred kaget, karena dia merasa dengan menemukan dinamit, dia telah berkontribusi terhadap kemanusiaan karena menyelamatkan banyak nyawa.

Setelah membaca berita tersebut, dia merasa menjadi musuh kemanusiaan dan seolah-olah sebagai monster, karena sudah menemukan dinamit.

Karena dia tidak mau di kenang sebagai manusia yang seperti itu, jadi dia membuat ‘Penghargaan Nobel’. Setiap tahun, Nobel menganugerahkan penghargaan untuk ilmu pengetahuan, Kedokteran, Sastra, dan banyak bidang lainnya, di sertai hadiah khusus “Penghargaan Perdamaian Nobel”. Bahkan dalam surat wasiatnya, dia mewakafkan hartanya untuk ‘Penghargaan Nobel’.

Sekarang penghargaan ini dipandang sebagai penghargaan tertinggi yang di dambakan oleh semua ilmuwan dan negarawan. Dan nama Nobel di kenang persis seperti yang dia inginkan. Sebagai manusia yang cinta damai, aktor di balik penghargaan kemanusiaan paling prestisius di dunia. Bukan sebagaimana yang di beritakan Koran, sebagai ‘Pedagang Kematian’.

Pelajaran dari kisah hidup Alfred Nobel ini: Kitalah yang seharusnya mendikte bagaimana diri kita akan di kenang, bukan yang lainnya.

Based On Alfred Nobel’s Life

Related Posts:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kumpulan artikel lifestyle yang dikemas menarik, dengan tips dan opini, serta didesain secara kekinian untuk pembaca setia.