Waspada! Zombieing, Katanya Lebih Seram dari Ghosting

Zombieing! Ini adalah artikel alay. Untuk orang dengan muka tembok. Alias tidak punya malu. Seperti Horor tapi bukan Teror. Yang setia jangan membaca. Karena mungkin di sebelah kamu pelakunya. Ghosting itu ibarat hantu. Situasi ketika someone seperti pasangan, kekasih atau bisa juga teman tiba-tiba menghilang. Hubungan tanpa status. Lenyap tanpa jejak. Memutus kontak. Tanpa komunikasi dan penjelasan. Inti nya menghilang secara dadakan. Yup, Ghosting. 

Zombieing juga sama tetapi arahnya berbeda. Boleh jadi lebih kejam dari Ghosting. Seperti Next Level dari film action. Zombieing itu adalah ketika seseorang yang dulu mendadak hilang kini tiba-tiba datang menyapa kembali. Layaknya manusia tanpa dosa. Dia menghilang dan kembali. Hilang tanpa kabar lalu datang didepan.

Seseorang melakukan zombieing memiliki variasi alasan. Bisa jadi karena bosan atau sekedar perilaku mencari perhatian. Sedikit meyebalkan pastinya. tetapi hal tersebut ada di sekitar kita. Semua tergantung kepada situasi dan kondisi.

Tanpa Rasa Sadar

Di kutip dari MindBodyGreen, pelaku zombieing terbagi dalam dua kategori, orang tersebut sadar dan tidak sadar. Zombie yang di kategorikan sadar, mungkin menyadari bahwa perbuatan yang ia lakukan adalah salah. “Aku salah” dan pada akhirnya ingin segera meminta maaf. 

Sedangkan untuk kategori Zombieing yang tidak sadar, orang tersebut tidak merasa bahwa perbuatannya melukai orang lain atau pasangannya. Mungkin saja ada alasan mereka untuk kembali.

Bisa jadi bosan. atau merasa kesepian dan masih ingin kembali. Gampar saja kalo pasangan kamu begitu, lol. Yang jelas, orang egois itu tidak merasa menyesal telah melakukan zombieing.

Yaa, menyakitkan sekali jika kita mengalaminya. Jika kita di ghosting, sakitnya tuh disini. Lebih gila lagi zombieing. Semua tergantung kita, membalas perbuatannya atau memaafkan segala kesalahan. Tiada orang yang sempurna. Inti nya adalah apakah kita melakukan perbuatan yang sama jika kita bisa.

Saranku padamu, Jika tiba waktunya ada bisa menjadi tiada. Sedih itu akan menjadi tawa. Duka akan membawa suatu cerita. Semua kenangan akan menjadi guru. Dan rindu akan menjadi temu.

Salam DyariNotesCom

Related Posts:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kumpulan artikel lifestyle yang dikemas menarik, dengan tips dan opini, serta didesain secara kekinian untuk pembaca setia.