Di era digital ini, Artificial Intelligence (AI) bagaikan pisau bermata dua+. Di satu sisi, AI membantu manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Pada frame yang berbeda, AI memicu kecemasan, terutama bagi generasi milenial yang terancam kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi. Jika Milenial diadu dengan ‘Kecerdasan buatan’ (AI), menurut kamu siapa yang bakalan tersingkir?
Fiksi ilmiah sering menggambarkan AI sebagai robot yang memberontak melawan manusia. Dalam kenyataan, AI tidak memiliki kecerdasan moral. AI hanyalah alat yang diciptakan manusia, dan tergantung pada niat penciptanya, AI bisa menjadi berkah atau kutukan.
Dua Kecerdasan yang Berbeda
Manusia memiliki berbagai jenis kecerdasan, termasuk: kemampuan intelektual, emosional, spiritual, moral, dan adversity. AI, di sisi lain, hanya memiliki kecerdasan komputasi. Rumus matemarika cacing. AI tidak memiliki emosi, moral, atau kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang tidak terduga.
Milenial terlahir di era digital dan terbiasa dengan teknologi. Mereka memanfaatkan AI dalam berbagai aspek kehidupan, seperti media sosial, belanja online, dan transportasi. Namun, AI juga mengancam pekerjaan milenial, terutama di bidang yang mudah diotomatisasi.
Bahaya Ketergantungan pada AI
Ketergantungan berlebihan pada AI dapat menurunkan kecerdasan manusia. Contohnya, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur dan memicu emosi negatif. AI juga dapat di gunakan untuk menyebarkan berita bohong dan propaganda.
AI harus di manfaatkan untuk kemajuan bangsa, bukan untuk memecah belah. ‘Kecerdasan buatan’ dapat di gunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. AI juga dapat membantu UMKM untuk bersaing di pasar global.
Milenial dan AI: Berkolaborasi untuk Masa Depan
Kecerdasan manusia adalah aset berharga bagi bangsa. Setiap manusia memiliki potensi unik yang dapat di kembangkan. Pendidikan dan pelatihan yang tepat dapat membantu milenial untuk meningkatkan kecerdasan mereka dan bersaing di era AI.
Jika harus memilih antara Milenial vs Artificial Intelligence (AI) untuk menentukan siapa yang akan tersingkir, tentu tidak ada pilihan. Semua ini karena Ai di buat sebagai alat bantu. Alat bantu yang di desain manusia untuk memudahkan pengerjakan dengan sedikit kesalahan. Itu saja.
Milenial tidak perlu takut dengan AI. Justru, milenial harus memanfaatkan AI untuk mengembangkan potensi mereka dan membangun masa depan yang lebih baik. AI dan manusia dapat berkolaborasi untuk menciptakan dunia yang lebih cerdas dan manusiawi.
Marilah kita manfaatkan AI dengan bijak untuk kemajuan bangsa. Jangan sampai AI menjadi alat untuk menghancurkan moral dan kecerdasan manusia. Milenial dan AI harus bersinergi untuk membangun masa depan yang lebih gemilang.
Salam Dyarinotescom.