Pernah gak sih kamu ngerasa hidup ini kayak lagi di loading screen yang gak kelar-kelar? Dunia di sekitar kayak βmuter-muterβ, tapi kamu cuma jadi NPC yang gak ngerti quest-nya apa. Rasanya tuh, ada yang “off,” kayak bug-nya kehidupan, tapi kita gak tahu persis apa yang dibutuhkan. Bukan sedih sampai mewek-mewek, bukan juga βbergembiraβ Hahaha…π sampai level up berkali-kali. Cuma… hampa, doang. Baaaaaaa! Pernah ngalami? Mmm, mungkin kamu lagi terjebak dalam fenomena yang namanya languishing.
Ini bukan sekadar “gabut” atau “mager” tingkat dewa.
Languishing itu lebih dari itu, ini adalah kondisi mental di mana kamu tidak sedang depressed, tapi juga nggak flourishing. Ibaratnya, kamu lagi di gray area, di antara black dan white. βOm Dedi dongβ Kondisi ini datang diam-diam, tanpa notifikasi, tapi efeknya bikin semangat hidup kamu kayak baterai lowbat.
Yang buat kita sedikit tenang disini, ada banyak banget anak muda sekarang yang ngalamin hal tersebut, termasuk orang yang di sebelah mu. Bahkan tanpa sadar kalau fenomena ini punya term resminya. Padahal, sejujurnya ini sinyal bahaya yang perlu di-address secepatnya!
Terjebak di “Mode Stagnan”? Mengenali Fenomena Languishing
Coba deh bayangin skenario ini.
Kamu bangun pagi, scroll TikTok atau Instagram, lihat teman-teman pamer achievement baru: ada yang baru project deal, ada yang liburan ke Bali, ada yang lagi party seru. Kamu cuma bisa ngasih double tap atau react ketawa, tapi di hati kecil gak ada rasa apa-apa. Nggak iri, tapi juga nggak ikutan senang. Kayak cuma robot yang menjalankan rutinitas.
Dulu, kamu mungkin bakal semangat nyusun rencana atau nge-charge diri buat ikutan. Sekarang? Boro-boro. Ngerasa kayak terjebak di “mode stagnan” itu.
Atau, mungkin ini lebih relate.
Ceritanya ini, kamu βkaya raya, cantik, masih muda, dan pintarπβ lagi scrolling platform streaming film. Banyak banget rekomendasi series atau film yang lagi trending. Tapi, mata kamu cuma blank, nggak ada satu pun yang menarik perhatianmu. Akhirnya cuma scroll terus sampai ketiduran.
Atau, kamu lagi kumpul sama squad lama, mereka bahas nostalgia seru, tapi kamu cuma senyum dan nggak bisa connect sama vibe-nya. Semua terasa flat. Passion yang dulu membara mendadak padam, dan yang tersisa cuma rutinitas yang monoton, tanpa spark.
Ini bukan cuma kamu doang, percaya deh.
Banyak dari kita yang ngalamin kondisi ini, di mana hari-hari terasa berjalan begitu saja tanpa tujuan yang jelas. Kamu punya goals, tapi berat banget buat mulai. Kamu punya hobbies, tapi nggak ada mood buat ngelakuinnya.
Rasanya kayak lagi hidup di slow motion, sementara dunia di sekitar kamu bergerak dengan kecepatan penuh. Kalau kamu merasakan hal-hal ini, welcome to the club, kamu lagi merasakan languishing, di mana dunia terasa off dan kamu seperti kehilangan arah.
Stop curhatnya! Lalu, bagaimana cara melepaskan?
Bangkit dari “The Funk”! Cara Jitu Mengusir Languishing & Kembali Bersemangat
Oke, sudah tahu kan rasanya kejebak di “mode stagnan” ini? Rasanya memang annoying banget sih. Tapi tenang saja, nggak perlu panik! Fenomena languishing ini bisa kok kita lawan. Ibaratnya, ini kayak virus di gadget kamu, bisa diatasi asal tahu antivirus-nya. Yang terpenting adalah kamu punya niat untuk bangkit dari “the funk” ini.
Step-step di bawah ini bisa saja jadi panduan ampuh buat kamu kembali on track dan recharge semangat hidupmu! Beberapa poin cara jitu yang bisa kamu coba, seperti:
1. Digital Detox & Real-Life Connection
Kadang, terlalu banyak scroll medsos bikin kita cuma jadi penonton kebahagiaan orang lain dan malah merasa insecure sama hidup sendiri. Coba deh sesekali digital detox singkat. Matiin notifikasi, simpan smartphone jauh-jauh, dan alihkan perhatianmu ke real-life connection.
Telepon teman yang sudah lama nggak ketemu, ajakin ngopi bareng, atau ngobrol santai sama keluarga. Interaksi langsung itu penting banget buat boosting mood dan rewiring otakmu dari kejenuhan virtual.
2. Find Your Flow State
Pernah dengar istilah flow state?
Ini seperti satu kondisi di mana kamu benar-benar fokus dan menikmati suatu aktivitas sampai lupa waktu. Nah, coba deh cari lagi apa yang bikin kamu ngerasain flow state ini. Mungkin itu main musik, melukis, nulis cerita, nge-game kompetitif, atau bahkan bersih-bersih kamar sambil dengerin playlist favorit.
Ketika kamu menemukan flow state, otakmu akan recharge dan mood kamu bakal naik secara signifikan.
3. Micro-Goals, Macro Impact
Salah satu pemicu languishing adalah rasa kewalahan melihat tujuan besar yang terasa berat. Nah, coba deh pecah tujuan besar kamu jadi micro-goals yang kecil dan mudah dicapai. Misal, kalau kamu ngerasa berat nulis skripsi, mulai saja dengan target satu paragraf per hari.
Atau,
Kalau pengen olahraga tapi mager, mulai dengan stretching 5 menit. Pencapaian-pencapaian kecil ini bakal ngasih boost dopamine dan bikin kamu ngerasa lebih termotivasi untuk mencapai macro impact nantinya.
4. Embrace the “New Normal” Adventures
Benar keadaan memang mengubah banyak hal, tapi bukan berarti kita harus pasrah sama rutinitas yang itu-itu saja. Coba deh embrace the “new normal” adventures. Eksplorasi tempat baru di sekitar rumah yang belum pernah kamu datangi, coba resep masakan yang unik, atau ikut online workshop yang beda dari biasanya.
Sensasi mencari dan mencoba hal baru bisa jadi trigger ampuh buat ngusir rasa hampa dan ngidupin lagi rasa penasaranmu.
5. Seek Your Squad’s Support System
Jangan pernah merasa sendirian saat languishing menyerang.
Seek your squad’s support system! Ngobrol sama teman dekat, curhat ke orang tua, atau bahkan cari online community yang punya pengalaman serupa. Mendengar dan di dengar bisa jadi comfort zone yang luar biasa.
Kalau di rasa sudah terlalu berat, jangan ragu untuk cari bantuan profesional dari psikolog atau konselor. Mereka bisa ngasih insight dan panduan yang tepat buat kamu keluar dari “the funk” ini.
The Great Meh! Saat Languishing Membuat Hidup Terasa Hambar dan Hampa
“The Great Meh!” itulah julukan yang pas untuk kondisi languishing ini.
Saat hidup terasa hambar, kayak makan mie instan tanpa bumbu, dan hampa kayak chat yang cuma di-read doang. Ini bukan cuma dialami oleh orang lokal di Indo. Bahkan tokoh-tokoh besar atau figur publik yang kita kagumi pun bisa ngalamin phase ini. Kuncinya adalah bagaimana mereka berhasil keluar dari kondisi meh itu dan kembali sparkle.
Banyak kaum muda yang dulunya merasa stuck, berhasil keluar dari “The Great Meh!” dengan cara yang sederhana tapi berdampak. Ada yang mulai fokus pada self-care dengan rutin meditasi atau menulis jurnal untuk menuangkan isi kepala. Ada juga yang nekat traveling solo untuk menemukan perspektif baru tentang hidup.
Yang jelas, mereka nggak pasrah dan memilih untuk bergerak, walau awalnya cuma baby steps.
PoV-nya: Untuk keluar, kita butuh semacam wake-up call dari diri sendiri.
Nggak perlu nunggu mukjizat atau epic event datang. Cukup dengan menyadari bahwa kondisi ini nggak baik-baik saja, dan kemudian memulai langkah kecil untuk berubah. Dari sana, pelan-pelan mood akan naik, energi kembali terisi, dan dunia yang tadinya terasa off akan mulai kembali on track dengan sendirinya.
Lost in Toilet Nih Kak! Languishing yang Diam-Diam Membebani
Benar baunya terasa, languishing diam-diam membebani, dan tanpa kita sadari besar tuh dampaknya. Tapi Ingatlah, bahwa “awareness is the first step towards change.” Mengenali bahwa kita sedang berada di fase ini adalah kunci utama untuk memulai perjalanan menuju kembali ke diri kita yang lebih bersemangat. Jangan biarkan perasaan hampa ini berlarut-larut, karena βPikiran kang tentrem, urip bakal mekar sampurna.β
Kondisi languishing mungkin terasa seperti terjebak dalam kabut tebal, di mana arah terasa samar dan motivasi memudar. Namun, seperti awan mendung yang pasti akan berlalu, kondisi ini pun bisa kita lewati. βEvery cloud has a silver liningβ, dan setiap tantangan mental adalah kesempatan untuk tumbuh dan menjadi lebih kuat.
Carilah silver lining itu dalam dirimu sendiri.
Pada akhir-nya:
Sadari bahwa hidup ini terlalu berharga untuk dilewati dalam kondisi “meh”. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk menemukan kembali passion dan tujuanmu. The journey of a thousand miles begins with a single step. Jangan takut untuk mengambil langkah pertama, sekecil apapun itu, untuk keluar dari belenggu languishing dan menemukan kembali cahaya dalam dirimu.
Semoga ini membantu kamu untuk lebih mengenali dan mengatasi fenomena languishing, ya! Semoga beruntungπ.
Salam Dyarinotescom.