Tanpa di sadari, dalam setiap tarikan napas dan suapan makanan, kita menelan plastik. Ini buruk! tapi kitanya biasa saja. Entah apa yang ada di pikiran kita. Mikroplastik, potongan plastik kecil berukuran kurang dari 5 mm ini, telah menjadi kontaminan yang meresap ke hampir seluruh aspek kehidupan.
Mikroplastik berasal dari berbagai sumber, seperti: talelan plastik yang sering kita gunakan untuk memotong makanan, wadah makanan plastik yang katanya aman ternyata tidak, gelas kertas yang biasa digunakan untuk wadah seduh kopi di toko sebelah, teh celup pagi hari kita, pasta gigi, serat pakaian sintetis, dan banyak lagi lainnya termasuk produk perawatan diri.
Table of Contents
Toggle
Secara tidak langsung pencemaran plastik di lautan, darat, dan udara telah menyebabkan mikroplastik terakumulasi dalam rantai makanan, termasuk ikan, kerang, dan bahkan hewan ternak. Sedihnya, mikroplastik juga telah ditemukan dalam tubuh manusia, di organ-organ vital seperti paru-paru, usus, dan bahkan darah.
Konsekuensi jangka panjang dari konsumsi mikroplastik tentu sudah jelas walau masih belum sepenuhnya diketahui. Namun, penelitian menunjukkan potensi bahaya bagi kesehatan, termasuk peradangan, kerusakan sel, dan bahkan kanker didepan mata sudah mengambil tempat. Sakit sekarang atau terkapar esok hari.
Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Kita Makan Plastik Setiap Hari
Mikroplastik itu sebenarnya tidak mengganggu seperti halnya setan, tapi cuma kitanya yang termasuk golongan kaum bebal. Kita cukup mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilih produk yang ramah lingkungan, dan mengolah sampah plastik dengan benar adalah langkah awal.
Bagaimana kita bisa terhindar dari mikroplastik?
Untuk mengetahui bagaimana kita bisa menghindari dari mikroplastik, terlebih dahulu kita menyisir satu demi satu produk tersembunyi yang bisa saja tidak kita sadari bahwa itu mengandung plastik mikro. Misalnya:
1. Peralatan Dapur
Dapur adalah jantung dari rumah dan memang di buat untuk menyatukan semua anggota keluarga. Membahagiakan keluarga dengan melayani perut mereka, tapi ternyata ini biang dari masalah kesehatan. Sebut saja jika itu karena talenan plastik dan wadah makanan plastik yang kerap kamu gunakan.
Telenan plastik
Saat di gunakan untuk memotong makanan, telenan yang terbuat dari bahan plastik dapat tergores dan menghasilkan partikel mikroplastik. Partikel ini masuk kedalam makanan kita. Gunakan talenan kayu atau bambu sebagai alternatif yang lebih aman.
Wadah makanan plastik
Wadah plastik, terutama yang terbuat dari plastik polietilen tereftalat (PET), dapat mengeluarkan mikroplastik ke dalam makanan, terutama saat dipanaskan atau bersentuhan dengan makanan asam. Gunakan wadah kaca, baja tahan karat, atau silikon sebagai gantinya.
2. Produk Sekali Pakai
Produk sekali pakai di rancang untuk digunakan hanya sekali dan kemudian langsung di buang. “Praktis, simple dan efisien” Industri berkata. Produk ini terbuat dari berbagai bahan, termasuk plastik. Tapi apakah ini cukup sehat untuk kita gunakan dan apakah mereka peduli? Coba lihat:
Gelas kertas
Gelas kertas di lapisi plastik tipis untuk mencegah kebocoran tentunya. Lapisan plastik ini dapat terkelupas dan menghasilkan mikroplastik saat gelas digunakan. Pilih gelas yang terbuat dari bahan lain, seperti kaca, baja tahan karat, atau bambu.
Teh celup
Kantong teh celup, terutama yang terbuat dari plastik, dapat mengandung mikroplastik yang terlepas saat di rendam dalam air panas. Gunakan teh daun lepas atau teh celup yang terbuat dari bahan alami seperti kertas atau kain kasa.
3. Produk Perawatan
Mau menarik lagi merawat diri ehh malah membuat kamu terkontaminasi plastik. “Sedikit gak apa-apa dong” kata Nona. Jika sudah begini terserah padamu, mau mengambil jalan aman atau jalan lainnya. Mikroplastik banyak juga terdapat pada produk perawatan. Sebut saja:
Pasta gigi
Beberapa pasta gigi mengandung mikroplastik dalam bentuk mikrobead, yang digunakan sebagai exfoliant. Pilih pasta gigi yang bebas mikroplastik dan gunakan alternatif alami seperti baking soda.
Sabun cuci muka, Lulur, dan kosmetik
Beberapa sabun cuci muka mengandung mikroplastik dalam bentuk microbeads. Pilih sabun cuci muka yang bebas mikroplastik dan gunakan bahan alami seperti madu atau oatmeal. Lulur wajah dan tubuh seringkali mengandung mikroplastik dalam bentuk microbeads.
Pilih lulur yang terbuat dari bahan alami seperti gula, kopi, atau garam laut. Mikroplastik juga kerap di tambahkan ke beberapa kosmetik untuk memberikan tekstur atau efek kilau. Hindari produk kosmetik yang mengandung bahan seperti polyethylene, polypropylene, dan polyquaternium.
4. Lainnya
Semua ini kami susun agar kita mengetahui bahwa mikroplastik tidak baik untuk kita konsumsi. Dan ketika itu kita ketahui dengan sangat jelas, tentu saja meningkatkan kesadaran kita untuk lebih berhati-hati pada setiap tindakan yang kita buat. Coba jika mikroplastik itu ada pada:
Serat pakaian sintetis
Saat di cuci, pakaian sintetis seperti poliester, nilon, dan akrilik dapat melepaskan serat mikroplastik ke dalam air limbah. Limbah mencemari tanah, air, dan laut. Kemudian menyumbat saluran air, mencemari habitat hewan liar, dan membahayakan kesehatan manusia secara tidak langusng.
Debu rumah
Debu yang kita hirup setiap hari tidak hanya terdiri dari kotoran dan serpihan kulit, tetapi juga mengandung mikroplastik. Mikroplastik benar-benar tidak terlihat, dan tanpa kita sadar bahwa itu berasal dari pecahan plastik besar, serat pakaian sintetis, dan produk perawatan.
Konsekuensi konsumsi mikroplastik
Penelitian tentang mikroplastik masih terus berkembang, dan para ilmuwan masih mempelajari konsekuensi jangka panjangnya secara detail. Namun, bukti yang ada menunjukkan bahwa konsumsi mikroplastik dapat menimbulkan risiko kesehatan dan lingkungan yang signifikan.
Setelah kami telusuri, ternyata:
Konsumsi mikroplastik di indonesia melonjak 59 kali lipat. Sebuah studi yang di terbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology pada kisaran bulan April 2024 dengan judul “Microplastic Human Dietary Uptake from 1990 to 2018 Grew across 109 Major Developing and Industrialized Countries but Can Be Halved by Plastic Debris Removal” menguak fakta mengkhawatirkan.
Faktanya bahwa konsumsi mikroplastik manusia di 109 negara, termasuk Indonesia, mengalami peningkatan signifikan. Penelitian ini membandingkan tingkat konsumsi mikroplastik dari berbagai negara di dunia.
Para peneliti mengumpulkan data konsentrasi mikroplastik dalam berbagai kategori makanan seperti buah-buahan, sayuran, protein, biji-bijian, produk susu, minuman, gula, garam, dan rempah-rempah.
Model penelitian ini juga mempertimbangkan data konsumsi makanan di berbagai negara. Contohnya, meskipun konsumsi garam meja per kapita di Indonesia dan Amerika hampir sama, konsentrasi mikroplastik dalam garam meja di Indonesia 100 kali lebih tinggi.
Fakta ini menunjukkan bahwa paparan mikroplastik melalui makanan di Indonesia jauh lebih tinggi di bandingkan dengan negara lain. Hal ini patut menjadi perhatian serius, mengingat bahaya kesehatan dan lingkungan yang dapat di timbulkan oleh mikroplastik.
Apa Yang Bisa Kita Konklusikan
Tidak di sangka-sangka bahwa Negeri ini termasuk ke dalam Negara dengan tingkat konsumsi mikroplastik yang relatif tinggi. Sudah tegas terungkap, konsumsi mikroplastik yang salah satunya berasal dari makanan laut merupakan sumber utama di Indonesia.
Dan semua ini sudah terjadi.
Kami hanya meminta untuk di maklumi saja bahwa “kami ini masih berkembang” Baru tumbuh bulu di atas dan di bawah. Apa yang bisa kamu harapkan dari remaja yang baru beranjak dewasa. “Dikritik saja langsung nantangin tinju”.
Kami masih belajar bagaimana berinovasi, meningkatkan produksi dengan basis industri, untung sedikit langsung lupa diri. Kami belum bisa sampai ke tahap bagaimana memelihara lingkungan dengan baik dalam skala masif.
Sebenarnya ini bisa saja kita perbaiki atau paling tidak sedikit di turunkan. Penurunan konsumsi mikroplastik hingga setengahnya dapat di capai, jika: kita bisa membersihkan sampah plastik dari lingkungan. Dunia ini hanya bisa kita ubah dengan teladan, bukan dengan pendapat.
Salam Dyarinotescom.