Life’s Little Moments: Capturing thoughts, Healthy habits, and Connections. Embrace the moment, Join me on this journey.

CCTV Tuhan Tak Kenal Error, Merekam Niat di Qolbu dan Rencana di Pikiran

Share:

Sudah tiba saatnya kita sadar bahwa pembunuhan masal yang terjadi di Palestina adalah kejahatan perang yang sebenarnya. Awal mula pecahnya Perang Dunia. Maha Pencipta pasti mengetahui apa yang terjadi saat ini. CCTV Tuhan tak kenal error, merekam niat di qolbu dan rencana di pikiran. Yaitu pikiran dan rencana jahat dari bangsa terlaknat, dan bangsa yang penakut untuk membela saudaranya.

Tahukan rasanya dijajah?

Kurang jahat bagaimana lagi coba. Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan warga Palestina yang tewas mencapai 10.022 jiwa. 4.104 di antaranya merupakan anak-anak, dan 2.641 adalah perempuan. Sementara itu sebanyak 25.408 warga Palestina mengalami luka-luka akibat perang Israel Hamas yang tengah berlangsung di Gaza. Rumah sakit di Gaza juga ikut terkena imbas atas serangan Israel.

Masih mau diam dan hanya jadi penonton?

[INSERT_ELEMENTOR id=”18561″]

Merekam Derita Palastina Yang Terus Bertambah

Badan amal Global Save The Children menyebutkan: jumlah anak-anak yang terbunuh di Gaza telah melampaui jumlah tahunan anak-anak yang terbunuh di seluruh zona konflik dunia setelah tahun 2019. Membengkaknya jumlah korban jiwa ini, sebagai bukti serangan Israel tidak pandang bulu dan sangat kejam.

Israel menganggap diamnya komunitas internasional sebagai ‘Lampu Hijau’ untuk terus melanjutkan pembantaian di Gaza. Para pemimpin PBB telah menyerukan gencatan senjata “segera! Stop serangan” antara: Israel vs Hamas. Israel lantang menolak seruan gencatan senjata tersebut dengan pongahnya. “Lagi tanggung, bro”.

Israel memberikan satu alasan bahwa para Sandera yang menjadi tawanan Hamas harus dibebaskan terlebih dahulu. Israel berulang kali memperingatkan dan mengusir penduduk Gaza untuk mengungsi ke selatan. Alasan klasik mereka itu adalah “Agar korban tidak terus bertambah”. Padahal ujung-ujungnya mereka berniat mencuri tanah Palestina.



Bantuan Yang Hanya di Pikiran dan Rencana Saja

Sudah banyak seruan untuk menghentikan serangan Israel. Koar-koar di media dan berita, tanpa ada tindak lanjut yang mengena. Bantuan hanya disekitar pikiran, ucapan, dan rencana saja. “Kirim mie kardusan, nasi padang, dan obat-obatan sudah cukup”. bisik bangsa-bangsa pengecut.

Saudara macam apa jika seperti itu. Mengaku bahwa semua umat Islam bersaudara tapi membiarkan saudaranya dibantai dengan kejam. Negara ASEAN yang katanya punya gigi, bangsa besar, dan sikap jelas, hanya bisa mengirimkan surat dan suara desakan yang ‘benar’ nyatanya “itu tidak ada artinya sama sekali”, misalnya.



Niat di Qolbu dan Rencana di Pikiran

Konflik Israel-Palestina telah berlangsung selama puluhan tahun dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Konflik berkepanjangan yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi. Kedua belah pihak saatnya melakukan upaya sinergi untuk mencapai perdamaian agar konflik ini segera berakhir. Dan kita sebagai penengahnya, bukan sebagai kompor di api yang membara.

Niat dan rencana saja tidak akan cukup untuk menghentikan perang.

Masalah lama dari konflik Israel-Palestina pun sudah menjadi rahasia umum dan umur. Perebutan wilayah, keamanan, dan isu agama. “Dari dulu yaa, itu-itu saja”. Kedua belah pihak harusnya di paksa duduk bersama, dan mencari solusi “mau kalian apa, neeh?”. Dan tentu itu harus dapat diterima kedua pihak dengan mencari jalan tengah. Jalan yang mengedepankan kemanusiaan.

Kedua belah pihak harus mencapai ‘kesepakatan damai’ agar dapat mengakhiri konflik secara permanen. Dukungan internasional paling penting untuk mendorong kedua belah pihak mencapai perdamaian. Negara-negara besar, seperti: Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, dan Tiongkok, harus memainkan peran dalam memfasilitasi proses perdamaian. Itu pun jika kita menganggap bangsa ini bangsa besar.



Mencuri Jalan Damai Bagi Semua Pihak

CCTV Tuhan Tak Kenal Error. Niat sudah baik, rencana sudah matang, tinggal aksi yang perlu di galang. Jalan damai itu bukan ditawarkan tapi dipaksa dan dicuri. Maksud you apa neeh? Sebagai awal dan satu sikap jelas mencuri jalan damai, adalah: dengan memasukan pasukan perdamaian kedaerah konflik, misalnya. “Itu dengan segera, bukan dengan rencana untuk menggalang suara”.

Perlukah?

“Itu ribet, prosedurnya segunung, bla, bla, bla” kata para diplomat. Tapi tidak! jika kita mau mencuri jalan damai ini. Pasukan perdamaian dapat melindungi warga sipil dari kekerasan dan pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia). Menyediakan tempat perlindungan, memberikan bantuan kemanusiaan, dan memantau situasi keamanan.

Pasukan perdamaian adalah “satu alasan yang tepat” untuk masuk sebagai sarana membantu kedua belah pihak yang bertikai, demi mencapai kesepakatan damai. Di ikuti juga dengan memfasilitasi dialog, membangun kepercayaan, dan menciptakan lingkungan yang kondusif seraya proses perdamaian berlangsung.



Hanya Ada Satu Alasan

Bagaimana menyusun alasan menekan perdamaian dari situasi konflik? Sebenarnya ini merupakan momentum kita untuk tampil di dunia internasional. Alasan nya itu saja. Momentum untuk mengetahui siapa lawan, dan siapa kawan. Alasan karena itu kawan, alasan karena melebihi batas-batas kemanusiaan, dan alasan karena mencegah terjadinya awal perang Dunia.

Untuk satu alasan, bahwa “Kawan itu mendengar, dan mau menjaga apa kata sahabatnya”.

Ini adalah alasan atas bantuan yang bisa kita berikan untuk perdamaian dunia, sebagai jawaban atas doa-doa dari warga Palestina yang sedang menderita. Tidak ada kawan yang abadi, begitu pula musuh sejati. Termasuk kepala Negara-Negara pendukung kedua belah pihak di belakangnya. Itu jika kamu bisa pastikan bahwa kita ini Bangsa yang besar. Bangsa yang menjunjung tinggi kedaulatan.

Salam Dyarinotescom.

Related Posts:

Jangan Lewatkan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Life’s Little Moments: Capturing Thoughts, Healthy Habits, and Connections. Embrace the Moment.

Join Me On This Journey.