Life’s Little Moments: Capturing thoughts, Healthy habits, and Connections. Embrace the moment, Join me on this journey.

Beyond the Label: Terjebak di dalam Mindset

Share:

Capek gak sih, ngeliat feeds Instagram yang penuh dengan barang branded dan liburan mewah? Terus, gigit jari dan jadi mikir, “Kok kita gak bisa kayak gitu ya?” Hahaha… Nah, perasaan dan keinginan untuk diakui ini, seringkali ‘menjebak’ kita dalam status mindset. Padahal, keberhasilan hidup bukan soal berapa banyak harta atau seberapa berhasil untuk memuaskan keinginan “Gengsi dong”.

Ada banyak orang merasa tidak cukup baik meski sudah memiliki banyak hal, atau malah sibuk ngebandingin hidup sendiri dengan orang lain. Bukan mereka yang salah, poor mindset, status, dan rich mindset sebenarnya membuat hidup ini jadi lebih berwarna.

Siap upgrade mindset mu?

 

Beyond the Label

Hidup itu seperti main game, dan mindset kita adalah levelnya. Ada yang masih stuck di level poor mindset yang penuh dengan keterbatasan, ada juga yang sudah naik ketahap status mindset doang. “Tapi kok rasanya masih kurang.” Nah, level tertinggi yang banyak orang perjuangkan adalah rich mindset. Katanya seeh membuat kita bebas lagi bahagia.

Bagimana caranya naik level?

Sebelum naik level, pahami dulu perbedaan mereka.

 

Memahami Perbedaan Mindset

Pernahkah kamu memperhatikan dua orang yang di beri situasi yang sama, namun memberikan reaksi yang sangat berbeda?

Salah satunya mungkin merasa tertekan dan menyerah, sementara yang lainnya justru melihatnya sebagai peluang. Perbedaan reaksi ini sering kali disebabkan oleh perbedaan mindset atau pola pikir yang mereka miliki. Mindset itu ibaratnya lensa kacamata yang kita gunakan untuk melihat dunia.

Lensa yang berbeda akan menghasilkan pandangan yang berbeda pula.

maksudnya?

 

1. Poor Mindset

Individu dengan cara pandang lensa ‘poor mindset’ seringkali terjebak dalam lingkaran pikiran yang pesimisme. Bukan karena mereka itu kurang pendidikan atau bodoh, tapi mereka yaa pikirannya itu negatif saja. “Lihat sisi jeleknya”.

Mereka cenderung melihat kegagalan sebagai bukti bahwa mereka tidak mampu, sudah nasib, sehingga semakin layu, dan enggan untuk mencoba hal-hal baru. Mereka sangat sulit menerima masukan ataupun kritik. Sangat rentang dengan perasaan iri, mengeluh, dan merasa tidak aman, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan pribadi karena kurangnya disiplin.

 

2. Status Mindset

Orang dengan ‘status mindset’ Selalu ngejar-ngejar validasi dan nunjukkin ke dunia bahwa “Hidup gue ini sempurna.” Padahal, FOMO dan tekanan sosial yang mereka alami membuat mereka fokus hanya pada penampilan luar dan gengsi doank, bahkan jika itu mengorbankan diri pribadi.

Mereka sangat-sangat terikat pada pengakuan sosial, status simbolis, pencapaian materi sebagai ukuran keberhasilan, dan berlari mengantri demi barang mewah atau jabatan tinggi untuk mendapatkan pengakuan. Selebihnya tidak ada.

 

3. Rich Mindset

Orang dengan rich mindset adalah memposisikan diri sebagai pelaku, bukan hanya penonton atau malah hanya jadi pemimpi. Tak juga harus kaya harta menurut mereka. Mereka itu orang-orang yang sangat simple dan tegas.

Mereka proaktif mencari peluang, berani mengambil risiko, dan terus belajar. Bagi mereka, kesuksesan bukan hanya tentang apa yang mereka miliki, tetapi juga tentang apa yang mereka bisa lakukan untuk orang lain.

Lalu, bagaimana melangkah ke jenjang yang lebih tinggi?

 

Saatnya Naik Level

Sebelum melangkah lebih, harus kamu ingat, mindset adalah fondasi, bukan bangunan. Jika kita analogikan hidup sebagai sebuah bangunan, maka mindset adalah fondasinya. Sekuat apapun bangunannya, jika fondasinya lemah, maka bangunan itu akan mudah runtuh. Begitu pula dengan hidup. Setinggi apapun yang kamu miliki, jika mindset kita tidak mendukung, maka akan sulit untuk mencapainya.

Sebenarnya bisa kita lakukan dengan cara berikut, diantaranya:

 

1. Sadar Dulu, Dong!

Langkah pertama yang super penting adalah sadar bahwa kita punya pola pikir yang kurang mendukung. Coba deh, perhatikan kebiasaan berpikir dan bertindakmu sehari-hari. Apakah kamu sering mengeluh atau tidak, sukakah kamu itu membandingkan diri dengan orang lain, atau takut mengambil risiko?

Kalau iya, mungkin kamu perlu sedikit penyesuaian.

 

2. Unfollow Toxic People

Dunia ini penuh dengan orang-orang baik untuk kita dan tidak baik juga untuk kita.

Lingkungan sekitar punya pengaruh besar terhadap pola pikir kita. Jika kamu sering bergaul dengan orang-orang yang negatif atau suka menjelek-jelekkan orang lain, coba deh minimalisir interaksi. Cari teman itu bukan sebanyak-banyaknya, tapi sebaik-baiknya.

Cari teman-teman yang positif, inspiratif, dan mendukung tujuanmu.

 

3. Belajar dari yang Terbaik

Baca buku, dengerin podcast, atau ikutin asah keterampilan yang bisa nambah ilmu dan wawasan. Cari tahu tentang orang-orang sukses lakukan, dan cari yang related dengan apa yang kamu inginkan.

Pelajari strategi dan mindset mereka.

 

4. Tantang Diri Sendiri

Keluar dari zona nyaman itu penting banget!

Tantang diri sendiri. Coba deh, setiap hari luangkan waktu untuk belajar hal baru atau melakukan sesuatu yang di luar kebiasaan. Jangan takut gagal, jangan takut karena umur tua atau umur terlalu muda. Lakukan dan lakukan. Pastinya tak semua bakal berhasil dong. Akan ada banyak kegagalan.

Baik? Tentu saja, karena dari kegagalan itu kita bisa belajar banyak hal.

 

5. Ubah Mindset Keuangan

Kalau kamu mau kaya, mindset keuanganmu juga harus kaya.

Mulai dari yang kecil, seperti menabung, investasi, dan bijak dalam pengeluaran. Jangan lupa untuk selalu belajar tentang “Memenage Keuangan”, biar kamu makin paham cara mengelola uang. Jangan dikit-dikit gatal tangan. Maunya itu, maunya ini. Yang gak penting-penting jangan dibeli.

 

6. Fokus pada Nilai, Bukan Harga

Melihat sesuatu itu pada nilai, bukan pada harga.

Jangan terjebak dalam mengejar barang-barang mewah hanya untuk pamer dan di akui oleh mereka. Fokuslah pada hal-hal yang bernilai, seperti pengalaman, hubungan relasi, dan pengembangan diri. Ingat, kebahagiaan sejati itu gak semua bisa dibeli dengan uang. Walau kadangkala uang juga sangat membantu.

 

7. Berpikir Jangka Panjang

Orang dengan rich mindset punya visi yang jelas tentang masa depan.

Mereka tidak hanya memikirkan kesenangan sesaat, tapi juga membangun masa depan yang lebih baik. Jadi, mulai sekarang coba deh buat rencana jangka panjang dan konsisten untuk mencapainya. Lakukan itu terus menerus hingga target kamu tercapai.

 

Ketika Terjebak di dalam Mindset

Pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa ada orang yang bergelimang harta namun terlihat miskin, sementara orang lain dengan penghasilan pas-pasan justru memancarkan aura kemakmuran? Jawabannya terletak pada mindset.

Sama seperti kesehatan yang sering dianggap remeh, mindset itu aset tak ternilai yang jauh lebih berharga daripada sekadar kekayaan materi. Jangan risih dengan istilah, seperti poor mindset, status, dan rich mindset yang hanya digunakan sebagai label semata. Perbedaannya terletak pada cara pandang mereka melihat uang, kehidupan, dan potensi diri untuk meraih impian.

Ingat, jangan berkeringat untuk membangun mimpi orang lain. Berusahalah sekuat tenaga untuk menggapai mimpimu, walaupun mungkin nanti kamu akan gagal. “The mind is everything. What you think you become.”

 

Salam Dyarinotescom.

Related Posts:

Jangan Lewatkan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Life’s Little Moments: Capturing Thoughts, Healthy Habits, and Connections. Embrace the Moment.

Join Me On This Journey.