Ibadah merupakan penggambaran perilaku mendekatkan diri kepada sang pencipta. Perilaku dari pengertian ibadah, di lakukan secara rutin atau terus-menerus sampai waktu yang tidak ditentukan, 500 tahun misalnya. Tapi apakah kita cukup bijak mengatakan bahwa, semua kebaikan yang kita lakukan sebanding dengan rahmat dan kasih sayang Allah. Berikut kisah dari Jabir bin Abdullah, tentang seorang hamba yang melakukan ibadah selama 500 tahun dan merasa bahwa surga yang ia dapat karena ibadah yang dilakukannya.
Ibadah 500 Tahun
Dari Jabir bin Abdullah, beliau berkata, “Rasulullah pernah keluar menemui kami, lalu bersabda, ‘Baru saja kekasihku, Malaikat Jibril, keluar dariku di mana dia memberitahu, ‘Wahai Muhammad, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba di antara sekian banyak hamba-hambaNya yang melakukan ibadah kepadaNya selama 500 tahun di atas gunung yang berada di tengah laut, yang lebarnya 30 hasta dan panjangnya 30 hasta juga. Sedangkan jarak lautan tersebut dari masing-masing arah mata angin sepanjang 4000 farsakh.
Allah mengeluarkan mata air di puncak gunung itu hanya seukuran jari, airnya sangat segar mengalir sedikit demi sedikit, hingga menggenang di bawah kaki gunung. Allah juga menumbuhkan pohon delima, yang setiap malam mengeluarkan satu buah delima matang untuk dia makan setiap harinya. Jika hari menjelang petang, hamba Allah itu turun ke bawah mengambil air wudhu sambil memetik buah delima untuk dimakan. Kemudian mengerjakan shalat.
Lalu, Ia berdoa kepada Allah, jika waktu ajal tiba agar ia di wafatkan dalam keadaan bersujud, dan mohon agar jangan sampai jasadnya rusak dimakan tanah atau lainnya sehingga ia di bangkitkan dalam keadaan bersujud juga.
Maha Suci Allah
Jibril melanjutkan, Maka Allah benar-benar melakukan demikian, sehingga kami melewatinya ketika kami turun dan naik. Dan kita mendapatkan bahwa dia akan di bangkitkan pada Hari Kiamat lalu di hadapkan di hadapan Allah, lalu Allah berfirman, ‘Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena rahmatKuā.
Hamba itu membantah, ‘Ya Rabbi, masukkan aku Surga karena perbuatanku’. Allah SWT berfirman, ‘Masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga karena rahmatKu’. Hamba tersebut membantah lagi, ‘Ya Rabbi, masukkan aku ke Surga karena amalkuā.
Maka Allah memerintahkan para malaikat, ‘Cobalah kalian timbang, lebih berat mana antara kenikmatan yang Aku berikan kepadanya dengan amal perbuatannya’. Maka ia dapati bahwa kenikmatan penglihatan saja lebih berat di banding dengan ibadahnya selama 500 tahun, belum lagi kenikmatan anggota tubuh yang lain.
Allah SWT berfirman
Maka Allah SWT berfirman, ‘Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke neraka’. Kemudian ia di seret ke dalam Neraka. Hamba itu lalu berkata,’Ya Rabbi, benar, aku masuk Surga hanya karena rahmatMu, masukkanlah aku ke dalam SurgaMu’. Allah berfirman, ‘Kembalikanlah ia’.
Kemudian ia di hadapkan lagi di depan Allah, Allah bertanya kepadanya,’Wahai hambaKu, siapakah yang menciptakanmu ketika kamu belum menjadi apa-apa?ā. Hamba tersebut menjawab, ‘Engkau, wahai Tuhanku’.
Allah bertanya lagi, ‘Yang demikian itu karena keinginanmu sendiri atau berkat rahmatKu?’.
Dia menjawab, ‘Semata-mata karena rahmatMu. Allah bertanya, ‘Siapakah yang memberi kekuatan kepadamu sehingga kamu mampu mengerjakan ibadah selama 500 tahun?’. Dia menjawab, ‘Engkau Yaa Rabbi’.
Allah bertanya, ‘Siapakah yang menempatkanmu berada di gunung di kelilingi ombak laut, kemudian mengalirkan untukmu air segar di tengah-tengah laut yang airnya asin, lalu setiap malam memberimu buah delima yang seharusnya berbuah hanya satu tahun sekali? Di samping itu semua, kamu memohon kepadaKu agar Aku mencabut nyawamu ketika kamu bersujud, dan aku telah memenuhi permintaan mu’.
Hamba itu menjawab, ‘Engkau ya Rabbiā.
Allah berfirman, ‘Itu semua berkat rahmatKu. Dan hanya dengan rahmatKu pula Aku memasukkanmu ke dalam Surga’. ‘Sekarang masukkanlah hambaKu ini ke dalam Surga. HambaKu yang paling banyak memperoleh kenikmatan adalah kamu wahai hambaKu’. Kemudian Allah memasukkannya ke dalam Surga.
Jibril melanjutkan, “Wahai Muhammad, sesungguhnya segala sesuatu itu terjadi hanya berkat Rahmat Allahā.
2 Comments
Alhamdulillah…
Ilmu yang bermanfaat semoga kita di jauhkan dr sifat sombong