Life’s Little Moments: Capturing thoughts, Healthy habits, and Connections. Embrace the moment, Join me on this journey.

Gerak Gerik Motivasi Yang Menipu

Share:

Kita semua tahu bahwa termotivasi itu sangat baik, seperti mendapatkan dorongan semangat, mengingatkan dan mengarahkan dengan dalih dapat membantu kita ke jalan yang benar. Tapi ada kalanya suatu motivasi bisa saja menipu, bahkan terindikasi unsur menjerumuskan didalamnya. Bagaimana sebenarnya gerak-gerik motivasi yang benar tapi merugikan?



Berawal dari Motivasi

Motivasi berarti dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Memotivasi itu menciptakan suasana yang subur untuk melahirkan ‘motif’ dengan harapan perubahan sikap. Dan kita yang termotivasi akan terdorong untuk melakukan sesuatu.

Sesuatu itu bisa saja baik, dan bisa juga sangat buruk.

[INSERT_ELEMENTOR id=”18561″]

Motivasi yang baik, mendorong kita untuk mengaplikasikan key ‘pemicu’ tanpa ada tujuan kepentingan dari pihak lainnya. Pihak lainnya tak lain adalah pihak luar. “Tidak ada istilah gagal dalam hidup, yang ada hanya sukses dan belum berhasil”, misalnya.

Kalimat motivasi ini baik untuk diterapkan. Tetapi jika ditambahkan dengan kalimat tertentu akan menjadi buruk. Seperti: “Tidak ada kegagalan dalam hidup, yang ada kesuksesan yang tentunda. Oleh karena itu halalkan segala cara untuk mendapatkannya, termasuk ini, itu dan anu…”. Pilih yang kamu suka.




Ruang Gerak Motivasi

Motivasi bisa kita jalankan diberbagai arah. Ia bergerak memang atas dasar “NEEDS”. Kebutuhan untuk bertahan hidup, rasa aman, kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri, serta kebutuhan akan cinta dan kebersamaan. Needs kamu apa? Kawin!

Masing-masing kebutuhan ini diisi untuk melengkapi kekosongan pada diri seseorang/masyarakat yang hendak di motivasi. Maka itu, beberapa dekade kebelakang, Negara Konoha sempat di buat berantakan oleh pihak yang ingin negara ini hancur. Mereka terdoktrin dengan motivasi yang menipu.

Karena apa? Boleh jadi karena termotivasi untuk bertahan hidup dan ketidakadilan. Atau bisa juga karena motif cinta dan kebersamaan. lalu mengatasnamakan jalan kebenaran dan melakukan tindakan yang di luar batas.



Motivasi Yang Keliru

Menipu bukan berarti merugikan seseorang secara materil. Kerugian immateril jauh lebih besar kerugiannya. Kerugian dengan maksud ‘penyesatan kepada pemahaman’. Pemahaman kita sebagai pengguna kalbu. Bukan pemahaman mesin pencari, seperti: Ai, Google dan keluarganya.

Nyasar kemana-mana neeh… Lanjut Om.

Jadi, jika ada seseorang memotivasimu dengan berkata “Orang yang lemah tidak mampu memaafkan”. “Memaafkan adalah ciri orang yang kuat”. “Dan orang yang kuat, mampu memaafkan jika temannya tidak sanggup membayar hutang. Ikhlaskan saja”. Orang kaya gini enaknya di apain yaa. Neeh orang “asem banget!”.



Catatan Terang

Apapun dorongan yang orang berikan kepadamu, ambil saja sisi baiknya dan buang sisi buruknya. Karena pada akhirnya semua akan terbukti, pada hari di mana omongan tersebut berubah menjadi kalimat yang bau, dan membuat pemiliknya malu.

Malu karena jelas-jelas menipu, bau karena ketahuan “Ini tooh maunya kamu” dari seorang yang dahulunya berlagak paling dan tahu akan segala hal. Hal yang bisanya hanya mencari keuntungan untuk dirinya sendiri. Dan sekarang ia sendiri. Sendiri membaca artikel ini.

Salam Dyarinotescom.

Related Posts:

Jangan Lewatkan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Life’s Little Moments: Capturing Thoughts, Healthy Habits, and Connections. Embrace the Moment.

Join Me On This Journey.