Sering kali kita mendengar “Saat aku masuk ruangan ini, kok agak beda yaa, perasaan ku. gak nyaman gitu”. Atau saat kamu berada didalam angkutan umum – metro mini, secara naluri merasakan ‘berat’, seperti: “tidak aman”. Ada apa yaa? Okey. Stop disitu! Berhenti sejenak dan mulai memahami vibration (getaran) ini, baik itu dalam tingkatan yang tinggi (high vibration) hingga rendah (low vibration).
Agak spooky memang. Tapi ini bukanlah sesuatu yang mistis. Ini adalah frekuensi getaran yang ‘normal’ ketika kita merasakan ‘energi’ mendekat. Layaknya energi datang ketika kamu menonton konser Dewa 19, misalnya. Perasaan gembira pastinya, senang, happy, melihat suasana begitu ramai, begitu energik, melompat sambil bernyanyi bersama. Open Your Vibration.
Table of Contents
Toggle
Open Your Level
Banyak sekali yang harusnya kita ketahui tentang Vibration (getaran) dan manfaatnya jika kita bisa merasakan itu dengan kesesuaian diri. Baik? Tentu baik. Itu membantu kita menentukan tempat mana yang ‘nyaman’ dan tidak bagi kita.
Perhatikan! pernahkah kamu datang ke sebuah rumah makan yang bisa di katakan sepi, tapi tak lama kemudian ‘di sela kedatanganmu’, tempat tersebut menjadi ramai dibanjiri pengunjung lainnya. Apakah ini tandanya kamu itu seorang High Vibration?
High Vibration (Getaran tinggi) umumnya di kaitkan dengan perasaan positif, seperti: kegembiraan, kasih sayang, berdoa “Yaa Tuhanku”, bahkan kedamaian. Berbanding terbalik dengan Low Vibration (Getaran Rendah) yang diasosiasikan bersama perasaan-perasaan gelap, jahat (energi negatif), layaknya: ingin mencelakai, rasa kesal, takut, benci, depresi dan keserakahan.
Semakin tinggi Vibration (getaran) kita, semakin bisa memahami akan nilai-nilai ketuhanan, kesadaran jiwa, kalbu, yang pastinya tentu ini tidak merusak. Bermaksud menyederhanakan, ketika semakin rendah getaran kita, maka boleh jadi semakin banyak pula konflik yang kita alami dalam hidup. Masalahmu datang terus menerus silih berganti.
Merasakan Tingkatan
Tahukah kamu, anak-anak dan hewan peliharaan dikenal bisa mengetahui frekuansi getaran kita, Lho. Jika kita memilki frekuensi getaran tinggi, itu bisa mengubah kita seperti medan magnet. Percaya? Penahkah kamu memperhatikan ketika kita bertemu dengan orang yang baru kita kenal, mereka menatap kita dengan penuh kenyamanan seolah ‘teman lama’. Dan lucunya mereka menceritakan hal-hal yang sifatnya privacy dan mungkin tidak ia ceritakan ke orang lain.
Terlepas dari semua ini, bagaimana cara kita bisa memiliki kemampuan merasakan ‘vibration’ di semua tingkatan. Apa saja tandanya? Okey, sebelum mengenal lebih jauh, harus kita pahami dahulu bahwa tidak semua orang memiliki 100 persen High vibration. Jarang sekali ditemukan seideal itu.
Maksud Dyarinotescom adalah jangan kamu mengelompokkan seseorang kedalam label hitam atau ‘mengkultuskan’ tokoh idolamu pada golongan putih. Ini hanya alat. Tidak lebih dari sekedar detektor mainan. Digunakan untuk lebih mengenal, Who am I?
Who Am I
Ini soal Rasa. Rasa yang menciptakan frekuensi getaran. Mengetahui “Who am I” bisa segera kita temukan dan mungkin itu bersembunyi di suatu tempat. Carilah di kedalaman, ketika kamu menemukan siapa kamu, berharaplah agar kamu dapat dengan bebas menjadi apa yang kamu inginkan. Lalu, What kind of sign?
1. Low Vibration
Jika kamu merasa “terjebak” atau seperti terdampar dalam hidup ini, bingung apa yang harus di lakukan selanjutnya, kamu sebetulnya memiliki getaran rendah (low vibration). Kamu terbiasa bergumul dengan sikap apatis (tidak peduli) terhadap diri apalagi orang lain.
Emosional yang tidak karuan secara reaktif dan berjuang terhadap kelelahan dan kelesuan yang konstan. Pandangan hidup yang kamu miliki pun hanya berpusat pada diri sendiri dan sering kali memeluk keputusasaan.
Kamu senantiasa merasa “fisik ku tidak sehat”, dan menjadi bayang-bayang dari dirimu sendiri. Kata-kata ‘kebencian’ dan rasa cemburu, iri, dan dengki, kamu ungkapkan dalam keseharian. Dan kamu sulit memaafkan kesalahan diri dan orang yang kamu anggap penyebab semua ini terjadi.
Dengan berkata “Sulit sekali melihat keindahan hidup ini”. Merasa tidak terpenuhi dan terus membuat pilihan-pilihan buruk. Kamu tidak benar-benar tahu apa yang kamu inginkan. Sinis dan skeptis dalam berargumentasi, dan akhirnya kamu akan terus mengeluh.
“Aku adalah korban” yang sering terucap dari mulutmu, dan bahkan kamu menuntut orang lain untuk lebih baik. Ending nya kamu sulit membuat kemajuan nyata.
2. High Vibration
Tanda bahwa kamu memiliki getaran tinggi dengan nilai yang mencerahkan, seperti kita memahami dan sadar “siapa diriku”. Merasa Tidak Penting, misalnya. Sadar apa yang kamu katakan, sadar apa telah kamu pikirkan, lakukan dan rasakan, serta apa efeknya pada orang disekitarmu. Berusaha berempati terhadap kebutuhan orang lain dan melihat apa yang orang lain rasakan.
Seorang dengan frekuensi getaran tinggi menjaga keseimbangan secara emosional, menjaugkan perdebatan, dan juga memelihara ritme untuk terus kreatif dan penuh dengan keterbukaan akan ide yang inspiratif. Sudah pasti memiliki selera humor yang tinggi terhadap kehidupan, serta merasa bersyukur atas apa yang kita miliki dalam hidup.
Kamu tidak melekatkan diri kepada hal-hal yang sifatnya sementara.
Misalnya: kenyamanan materi, kesenangan sesaat dan persahabatan ‘dekat karena ada’. Menjaga untuk tetap disiplin dengan menyelaraskan tubuh dan kebutuhannya, karena sering memelihara diri. Kamu tahu bahwa kita hidup di masa sekarang dan bukan di masa lalu.
Flue ringan tak jadi soal buatmu, tentu dengan menjaga makanan sehat. Kamu mencoba untuk menjaga rasa percaya diri, hidup bebas dari kekacauan dan pertikaian. Oleh karena kamu terbuka, intuitif dan mudah memaafkan kesalahan, peluang baru sacara spontan muncul dalam hidupmu.
Orang Dahulu Lakukan
Karena Habits?
Setiap orang memiliki titik dasar getaran frekuensi, pun berlaku pada orang-orang sukses sebelum kita. Ketika terus-menerus merasakan emosi tertentu, itu akan bergetar pada frekuensi emosi tertentu. Seseorang yang telah di sakiti di masa lalu, misalnya. Mungkin bergetar dalam frekuensi ketakutan atau kemarahan selama bertahun-tahun. Tapi biasanya, mereka tidak sadar akan itu.
Orang dengan ‘High Vibration’ mencapai netralitas dengan menggunakan cara-cara yang reflektif tanpa bereaksi. Seperti: ketenangan diri saat kita berdoa. Mereka mengamati apa yang ada di pikiran mereka. Berusaha menenangkan dan menjernihkan kegalauan.
Melalui apa? Introspeksi.
Mengapa Bisa?
Bagi orang-orang yang sukses dalam meningkatkan frekuensi High Vibration, harus ada alasan yang kuat, yaitu visi yang bulat. Karena memiliki alasan yang kuat, mereka dapat mencapai tujuan mereka. Baiknya lagi, seperti gelas yang penuh dengan air. Ketika mereka penuh dengan hal-hal baik, mereka memberi dan menuangkan nya kepada orang lain.
‘Mereka’ memiliki niat untuk menambah ‘nilai diri’ dan itulah alasan mengapa mereka itu sangat kuat. Memahami bahwa semakin mereka membantu sesama (mencapai tujuan), dan ketahuilah sebenarnya mereka membantu diri mereka sendiri.
Bagaimana Menyelaraskannya?
Semakin tinggi getaran orang menyelaraskan diri dengan ‘tujuan mereka’ dan melakukan apa yang mereka sukai, semakin tinggi pula mereka naik pada skala kesadaran. Seseorang dengan High Vibration itu tidak takut untuk mengejar apa maunya mereka, tidak takut untuk mencoba hal-hal baru.
Mereka merangkul yang tidak di ketahui karena mereka tahu yang tidak di ketahui adalah tempat di mana keajaiban itu bisa terjadi. Semakin mereka menempatkan diri di luar sana, akan banyak peluang datang kepada mereka.
Ketika High Vibration menyelaraskan diri dengan tujuan mereka dan melakukan apa yang mereka sukai, semakin tinggi pula mereka naik pada skala kesadaran. Semakin tinggi mereka dalam skala, semakin banyak kondisi aliran yang dapat mereka capai setiap hari.
Catatan Pinggiran
Setiap kali kamu merasa kewalahan dan ‘frekuensi getaran’ mulai menurun, berhubungan dengan Pencipta Alam adalah cara yang baik. Rasakan tingkatan High Vibration mu dengan mawas diri dan relaksasi. Lihatlah sekeliling! Apa yang ada di dekat mu, syukuri itu. Dan yang lainnya, tunggu komentar mereka.
Salam Dyarinotescom.