Life’s Little Moments: Capturing thoughts, Healthy habits, and Connections. Embrace the moment, Join me on this journey.

Wanita Cenderung Membutuhkan Waktu Tidur Lebih Lama

Share:

Benar, ada anggapan umum bahwa wanita cenderung membutuhkan waktu tidur lebih lama dibandingkan pria. Namun, mengapa demikian? Apakah ada alasan tertentu yang mendasari perbedaan ini? Jangan banyak-banyak, mari kita bahas.

Kita sering mendengar ungkapan “wanita punya enam indra“. Selain itu, banyak yang percaya bahwa wanita cenderung lebih multitasking dibandingkan pria. Come On Bro!!, Mungkin saja kebutuhan tidur wanita lebih lama karena berkaitan dengan aktivitas otak dan tubuh yang lebih aktif dan kompleks.

Tapi, apakah selelah itu mereka harus tidur lebih lama?

 

Mengapa Anggapan: Wanita Harus Tidur Lebih Lama Muncul?

Stereotipe gender seringkali memengaruhi persepsi kita tentang berbagai hal, termasuk kebutuhan tidur. Anggapan bahwa wanita harus tidur lebih lama adalah salah satu contohnya. Namun, seberapa jauh kebenaran stereotipe ini? Apakah ini berkaitan dengan:

 

1. Kondisi Kesehatan

Banyak kondisi kesehatan yang dapat mengganggu pola tidur wanita, memaksa mereka untuk tidur lebih lama. Gangguan tidur seperti insomnia, apnea tidur, dan sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome) seringkali dialami oleh wanita.

Kondisi-kondisi ini tidak hanya membuat sulit untuk memulai tidur, tetapi juga menyebabkan sering terbangun di tengah malam atau merasa tidak segar setelah bangun pagi. Akibatnya, wanita dengan gangguan tidur cenderung membutuhkan waktu tidur yang lebih lama untuk merasa cukup istirahat.

 

2. Perbedaan Hormonal

Perubahan hormonal yang dialami wanita “sepanjang hidup mereka”, dapat secara signifikan memengaruhi kualitas dan kuantitas tidur.

Alasannya?

Ini karena Siklus Menstruasi. Yaitu terjadi peningkatan progesteron dan fluktuasi estrogen. Hormon progesteron yang meningkat menjelang menstruasi dapat menyebabkan kantuk yang berlebihan dan kesulitan tidur. Perubahan kadar estrogen dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, sehingga sulit untuk mengatur waktu tidur dan bangun.

 

Belum lagi ketika wanita tersebut mengalami kehamilan dan Menopause.

Sama seperti saat menstruasi, peningkatan progesteron selama kehamilan juga dapat menyebabkan kelelahan dan kesulitan tidur. Perubahan fisik selama kehamilan, seperti perut yang membesar dan ketidaknyamanan, dapat mengganggu posisi tidur dan menyebabkan terbangun di malam hari.

Kamu pasti tahu dengan istilah Hot Flashes.

Gejala menopause seperti hot flashes dapat menyebabkan terbangun di malam hari dan kesulitan untuk kembali tidur. Panas, panas!!…

Perubahan hormon ini ditandai dengan terjadinya penurunan kadar estrogen yang memengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh, yaitu hipotalamus. Akibatnya, tubuh akan menjadi lebih sensitif terhadap perubahan suhu.

Kamu juga pasti sering kan melihat si nenek terbangun di malam hari. Perubahan hormonal seperti insomnia dan apnea tidur (nafas berhenti) pada wanita, juga dapat meningkatkan risiko gangguan tidur.

 

3. Beban Multitasking

Super Woman” yang ada di movie saat ini memang benar adanya. Semua mau mereka lakukan termasuk urusan “Ngomongin tetangga”, sampai-sampai ia menjadi lelah sendiri, dan butuh lebih banyak energi untuk tidur.

Tapi, Apa Korelasi Beban Multitasking Bisa Memengaruhi Kebutuhan Tidur?

Alasan mengapa hal ini bisa terjadi karena Ini berkaitan dengan Peran ganda. Banyak wanita memiliki peran ganda sebagai pekerja dan pengasuh keluarga. Kombinasi tanggung jawab ini dapat menciptakan beban mental dan fisik yang signifikan, sehingga tubuh membutuhkan waktu istirahat lebih lama untuk pulih.

 

Urusan Ekspektasi sosial ini paling menghawatirkan.

Ekspektasi sosial ini dapat menciptakan tekanan tambahan dan meningkatkan beban yang harus di tanggung oleh wanita. Teman Sosialita membeli sesuatu yang baru, eh, eh, eh, dianya yang jadi pusing.

Lama-lama terjadi deh Stres kronis. Beban multitasking yang terus-menerus dapat memicu stres kronis. Stres kronis ini dapat mengganggu kualitas tidur dan membuat seseorang sulit untuk tidur nyenyak.

 

4. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita memang cenderung tidur lebih lama di bandingkan pria. Namun, penelitian ini seringkali memiliki keterbatasan dan tidak selalu konsisten.

 

Namun, Perlu Diingat:

Tidak Semua Wanita Demikian.

Kebutuhan tidur setiap individu berbeda, termasuk di antara wanita itu sendiri sangat jauh berbeda satu dan lainnya. Faktor genetik, gaya hidup, dan kondisi kesehatan juga berperan. Penelitian terkini cenderung menunjukkan bahwa perbedaan kebutuhan tidur antara pria dan wanita tidak sebesar yang di perkirakan sebelumnya.

Ada banyak faktor yang berperan. Seperti usia, tingkat aktivitas fisik, dan kualitas lingkungan tidur memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kebutuhan tidur seseorang. Kita harus ingat ada yang lebih penting dari ini.

 

Apa yang Lebih Penting?

Apa yang lebih penting untuk urusan tidur?

Adalah dengan mendengarkan bahasa tubuh kita sendiri. Sinyal yang di berikan oleh tubuh. Jika kamu merasa lelah sepanjang hari dan sulit berkonsentrasi, mungkin saja kamu memang membutuhkan lebih banyak tidur.

Selain durasi, kualitas tidur juga sangat penting. Usahakan tidur di ruangan yang gelap, tenang, dan sejuk. Dan hindari konsumsi kafein dan alkohol sebelum tidur. Pijatan lembut dari pasangan, “Mmm…” di percaya bisa meningkatkan kualitas tidur.

Gak percaya? Buktikan sendiri.

Jadi, apakah wanita memang membutuhkan waktu tidur lebih lama? Tentu saja bisa iya dan tidak. “Tidak sesederhana itu”. Yang pasti, setiap orang memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda, dan gender apa pun hanyalah salah satu dari banyak faktor yang memengaruhi.

Meskipun ada beberapa faktor yang mungkin menjelaskan mengapa wanita cenderung membutuhkan lebih banyak tidur, namun tidak ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung klaim bahwa semua wanita secara umum membutuhkan waktu tidur lebih lama di bandingkan pria.

 

Salam Dyarinotes.com

Related Posts:

Jangan Lewatkan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Life’s Little Moments: Capturing Thoughts, Healthy Habits, and Connections. Embrace the Moment.

Join Me On This Journey.