Table of Contents
ToggleBanyak kejadian aneh yang terjadi di Negeri kita. Dari domba mati disambar petir, batu terbakar di hutan, hingga situs dyarinotescom yang tiba-tiba viral di kalangan masyarakat. Tapi yang menarik perhatian kami hari ini adalah Kasus Penipuan yang Berkedok ‘Love Scamming’. Hehe, lucu sekali yaa cinta, kok bisa dijadikan landang uang. Dan sungguh diluar nalar, kejadian dengan modus ini mencapai 2.139 perkara dalam dua pekan pada beberapa bulan tahun 2023.
[INSERT_ELEMENTOR id=”18561″]
Okey sampai disini, kami ingin tahu adakah dari kamu yang pernah menjadi korban dari Love Scamming? Ayoo ngaku. Lusi, ngaku saja kamu! Sebenarnya Love Scamming itu apa seeh? Apakah hanya sebatas korban dicuri hatinya atau lebih jauh dari itu. Di comot gitu. Gerrrr.
Love Scamming Merajalela, Apa Iya?
Kata Google, Love scamming adalah jenis penipuan online di mana pelaku berpura-pura jatuh cinta dengan korban untuk mendapatkan uang atau informasi pribadi dari mereka. Berpura-pura mungkin maksudnya akting kali yaa.
Pelaku biasanya membuat profil palsu di situs kencan, media sosial, atau mereka dapat menghubungi korban secara langsung melalui telepon, email atau layanan pesan seperti yang sering kita gunakan. Setelah pelaku mendapatkan kepercayaan korban, mereka akan mulai meminta uang atau bantuan lainnya.
Jadi jelas sudah bahwa kasus semacam ini tidak dipaksakan. Atau dengan kata lain penuh kerelaan dan kesadaran pada saat kejadian. Sadar bahwa aku cinta padamu dan rela atas apa pun yang aku berikan hanya untukmu. Nah..lho, jika sudah begini siapa yang salah? Orang yang meminta tolong atau orang yang menolong!
Asmara, Kesadaran dan Penipuan
Cinta itu memberi, penuh ketulusan, tak pernah membeda-bedakan, bahkan jika itu tak berlogika pun akan dilakukan. Melanjutkan diatas, pelaku melakukan aksinya melalui sosial media, telepon atau email. Tapi jika korban dirayu tanpa bertemu langsung, apakah bisa kamu tertipu dengan alasan cinta? misalnya. Jika pun iya, mudah sekali orang konoha jatuh cinta yaa.
Data yang Dyarinotescom kumpulkan, menunjukkan bahwa terlapor berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari karyawan swasta, sopir, tani, nelayan, pedagang, bahkan aparatur negara. Beberapa terlapor juga masih berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa, lho.
Sebenarnya sih tidak begitu penting dari kalangan mana palaku berasal, tapi cara-cara apa yang mereka lakukan untuk bisa meyakinkan korban.
Apa Yang Mereka Lakukan
Dari laman pusiknas.polri.go.id, biasanya pelaku berkenalan melalui sosial media. Yang artinya korban pun pengguna sosial media aktif, sampai-sampai mencari pasangan di sosial media. Para pelaku melakukan aksinya melalui aplikasi percakapan dan punya banyak jurus jitu untuk menghindar bila di minta bertemu atau sekedar video call.
Bisa di pastikan pelaku pandai sekali merayu, cepat mengatakan cinta, dan mengumbar impian untuk mengajak ke jenjang yang lebih serius. “Aku serius neeh” dengan nada yang polos menjanjikan pernikahan seperti di drama korea. Lalu tiba-tiba melakukan aksi mereka dengan judul: Butuh Uang. Drama klasik dengan skenario: Darurat! atau sejenisnya.
Baiknya Bagaimana?
Apapun yang terjadi Dyarinotescom akan selalu ada untukmu. Janganlah bersedih Cause everything is gonna be okey. Yaa sudah lah. Belajar dari apa yang terjadi. Jika sudah terjadi lebih waspada saja dalam menilai seseorang.
Hanya bisa kami beri saran untuk menghindari love scamming, seperti:
- Waspada terhadap siapa pun yang tampak terlalu perfect, menawan, indah untuk menjadi nyata. Karena kamu harus sadar, ia kamu kenal dan dapatkan dari dunia maya. Dunia maya itu penuh dengan kepalsuan dan retorika;
- Hindari memberikan informasi pribadi apa pun, termasuk: nomor rekening bank, identitas, maupun data-data pribadi lainnya;
- Jika kamu tidak yakin segera tinggalkan. Percayalah dengan naluri kamu. Atau lakukan penyidikan untuk mencari tahu siapa dia, di mana ia tinggal, siapa keluarganya, dan dari mana ia berasal. Hal ini di lakukan untuk mengetahui lebih jauh.
Menilai Siapa Ia Sebenarnya
Menilai seseorang bisa di lakukan dari mana saja. Pun termasuk dari cara ia berbicara, berkata dan menggunakan bahasa yang di ungkapkan. Pelaku pastinya pembohong. Memang, tidak ada cara yang akurat untuk mengetahui apakah seseorang berbohong atau tidak. Tetapi paling tidak kita bisa menilai.
Jika ia sangat cepat menyatakan cinta dan komitmen, menggunakan bahasa yang berlebihan. “Idealis sang patriot kempot”. Segera kick! Jika tidak, ia akan meminta kamu untuk merahasiakan hubungan dan ujungnya meminta uang atau bantuan lainnya. Dengan motto: “Biar cinta tak terputus, pinjam dulu seratus”.
Jika seseorang mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang mereka katakan sebelumnya, kemungkinan besar ia berbohong. Juga tentang perubahan nada suara. Pembohong sering kali mengubah nada suara mereka saat mereka berbohong. Bisa lebih cepat atau lebih lambat, atau mereka mungkin menggunakan nada yang lebih tinggi atau rendah.
Pembohong itu sering kali berhenti sejenak sebelum menjawab pertanyaan. Ini bisa menjadi tanda bahwa sedang memikirkan suatu jawaban dan mencoba untuk menciptakan imajinasi atau karangan untuk apa yang harus mereka katakan.
Perlu nya pertanyaan sulit. Karena biasanya pembohong menghindari pertanyaan yang sulit atau membingungkan. Mereka akan mencoba terus menerus mengubah topik pembicaraan dan memberikan jawaban yang tidak jelas. Jika kamu mengalami salah satu tanda, berhati-hatilah. Mungkin saja kamu menjadi korban love scamming.
Catatan Yang Terlupakan
Cinta adalah hubungan kasih sayang yang pastinya dengan tujuan baik dan bukan merugikan atau menyakiti. Jika mereka melakukan manipulasi dengan mencuri hati dan isi, itu akan membuat orang lain menderita. Hilang uang, hilang juga kepercayaan.
Saat sesuatu itu datang, apapun pun bisa kamu serahkan. Tetapi patut di ingat, cari tahu dahulu apa itu. Lalu pejamkan mata dan berdoalah. Percayakan apa yang kamu rasakan sebelum menyerahkan. Mungkin uang bisa di cari kembali, tetapi hati sulit untuk di beli. Karena hati yang suci itu pemberian Illahi.
Salam Dyarinotescom.