“It’s Just my illusion“. Imajinasi menjadi bagian penting yang bisa membantu kita belajar memahami peristiwa dalam catatan dunia nyata dengan cara yang berbeda, termasuk juga terkait dengan hal-hal yang “biasanya kita takutkan”. Perkuatan Imajinasi Pembentuk Ilustrasi Menjadi Proyeksi. Sepertinya menarik!
Apa yang membuat itu sangat menarik? Ketakutan akan kegagalan, kegelisahan untuk sesuatu yang belum pasti, atau bisa juga “Kamu takut menjadi miskin”. Tanpa kita minta pun ketakutan pasti datang dalam berbagai bentuk dan tingkatan intensitas. Seperti halnya kematian dan kehilangan.
Table of Contents
Toggle[INSERT_ELEMENTOR id=”18561″]
Imajinasi Bukan Ilusi
Imajinasi merupakan suatu daya pikir untuk membayangkan atau menciptakan gambar atau visual dari kejadian atau bentuk berdasarkan kenyataan atau pengalaman yang mungkin bisa menjadi menakutkan untuk seseorang atau sebagian orang. Tergantung kepada karakteristik masyarakat dan budaya sekitar pada umum nya, atau bisa juga karena pengalaman hidup seseorang.
Imajinasi bukan ilusi. Ilusi adalah distorsi. Distosi apa? Distorsi indra yang dapat mengungkapkan bagaimana otak kita sebagai manusia mengatur dan menafsirkan rangsangan sensorik.
Teknologi sebenarnya bukanlah apa-apa. Hal yang penting adalah kamu memiliki keyakinan terhadap orang lain –
Meskipun ilusi mengubah persepsi kita tentang reality, ilusi umumnya bisa di alami oleh kebanyakan humanis dan seakan–akan terjadi dengan sebenarnya atau dengan kata lain tervisualisasi dengan sangat nyata dan jelas.
Visualisasi dengan menggunakan kekuatan imajinasi, bisa berdampak sangat besar ketika di terapkan dan di arahkan ke dalam bentuk yang lebih positif. Percaya atau tidak, jika kita mau terapkan dengan benar, sesuatu yang kita yakini bisa terjadi dan atau benar-benar terjadi secara alami.
Mungkin kedengaran sedikit gila. Tetapi jika kamu percaya hal ini, secara ilmiah pun bisa di buktian. Semakin kuat gambaran mental yang kamu miliki, akan semakin besar energi untuk mewujudkannya. Imajinasi yang kuat dapat kita jelaskan dan narasikan menjadi suatu bentuk ilustrasi yang kita inginkan.
Sebagai contoh kecil Mobil yang Bisa Jalan Sendiri. Sebuah ilustrasi di halaman depan majalah Popular Science pada Juni 1940 meramalkan bahwa mobil di masa depan dapat berfungsi secara otomatis tanpa memerlukan seorang driver. Dan lihat sekarang, hal itu perlahan-lahan menjadi kenyataan.
Katika Imajinasi Membentuk Ilustrasi Menjadi Proyeksi
Siapa yang menyangka listrik bisa menerangkan dunia selain matahari. Siapa yang menduga, Negara Indonesia Merdeka terbebas dari perjajahan Belanda dan Jepang.
Imajinasi bukanlah gambaran kosong dari angan-angan tanpa arah dan tujuan. Sejarah telah membuktikan, bahwa banyak sekali tokoh-tokoh penting dan terkenal dunia menjadi sukses dan berhasil dalam bidang tertentu berkat imajinasinya yang luar biasa. Imajinasi ternyata mempunyai kekuatan.
The Power of Imagination
Ilustrasi berasal dari bahasa Latin yaitu “Illustrare” yang artinya menerangkan atau menjelaskan. Pengertian ilustrasi itu sendiri nya secara umum adalah suatu gambar yang mempunyai fungsi dan sifat untuk menerangkan sebuah peristiwa.
Sedangkan menurut Tesaurus Bahasa Indonesia, proyeksi bisa di artikan atau di persamakan dengan estimasi atau prediksi. Menciptakan ke semua itu terkadang kita juga harus bersimulasi terlebih dahulu. Bersimulasi Untuk Apa? Untuk mempersempit kemungkinan akan kegagalan yang bisa terjadi. Boleh dikatakan seperti metigasi resiko.
Kekuatan Imajinasi
Imajinasi adalah energi. Energi yang jika di latih secara terus-menerus akan mewujudkan apa yang kita imajinasikan.
Apa pun itu. Berapa pun bidangnya. Bagaimana pun yang ingin kita raih atau kita buat. Tentu juga dengan sedikit kreatifitas bukan dari hasil bentukan sistem pendidikan. Sedikit modifikasi atau kreasi membuat sesuatu itu beda.
Sejatinya, kekuasaan boleh menahan kita secara fisik, menutup mulut kita dengan suap, tetapi sama sekali tidak bisa memenjarakan imajinasi kita. Dengan kekuatan imajinasi, masa depan akan menjadi milik kita sesuai dengan dream yang kita cita-citakan.
Semakin kuat gambaran mental yang kita miliki, semakin besar energi yang kita miliki untuk mewujudkannya. Sebaliknya, jika kita terlalu banyak membayangkan yang buruk dan tidak baik, kita menarik energi negatif.
Jika diyakini, Imajinasi bisa mengarah dan menghasilkan kenyataan. Dengan demikian, jangan sia-siakan kekuatan imajinasi dalam diri kita. Imajinasi mampu menjadi kendaraan kita menuju apa saja yang kita perjuangkan.
Imajinasi akan mengumpulkan seluruh energi dalam diri kita masuk ke dalam kalbu menjadi semangat dan doa untuk berusaha mewujudkannya. Dalam aplikasi keseharian, dengan imajinasi kita membayangkan hal-hal positif yang akan kita lakukan dan membayangkan hal-hal positif yang mungkin akan terjadi.
Salam, DyariNotesCom