Kaki Bergoyang Saat Wawancara! Ekspresi Kadang Mengkhianati

You are currently viewing Kaki Bergoyang Saat Wawancara! Ekspresi Kadang Mengkhianati

Di dunia jurnalistik, gestur tubuh menjadi bahasa nonverbal yang tak terhindarkan. Kadang, gestur tersebut justru berbicara lebih lantang daripada kata-kata yang terucap. Salah satu contohnya adalah goyangan kaki. Meski terlihat sepele, ‘Kaki Bergoyang’ saat seseorang di wawancarai dapat menjadi petunjuk penting tentang apa yang sebenarnya ia pikirkan, tutupi dan rasakan.

Nah, baru-baru ini…😧

Publik dikejutkan dengan viralnya video wawancara seorang ‘tokoh ternama’ yang baru saja menyelesaikan masa jabatannya. “pasti taulah siapa dia”. Saat berhadapan dengan reporter, sang tokoh terlihat tenang dan percaya diri. Beliau menjawab pertanyaan dengan senyum tipis, di balut satu dua kata yang terdengar aman, nyaman, lagi terukur

Namun, di balik ketenangan, “Nah lho” kakinya terlihat bergoyang tanpa terkendali. Kami melihat jelas tanda-tanda itu. Goyangan kaki ini memicu berbagai spekulasi dan pertanyaan. Apa arti dari goyangan kaki tersebut? Sedang sakit kah ia? Apakah kegugupan itu karena tidak nyaman, atau malah ia menyembunyikan sesuatu?

Secara itu hanya wawancara biasa saja, bukan pengadilan.

Eng, ing, eng…

 

Ekspresi Tersembunyi Saat Wawancara

Goyangan kaki seringkali di kaitkan orang-orang dengan perasaan gugup atau cemas. Ketika seseorang merasa gugup, umpamanya, tubuh akan secara otomatis merespons dengan melepaskan energi berlebih. Energi ini kemudian disalurkan melalui gerakan-gerakan kecil yang tidak disadari, salah satunya yaa goyangan kaki tadi.

Namun, goyangan kaki tidak selalu berarti gugup, kuy.

Kadang, goyangan kaki juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang merasa tidak sabar, bosan, atau tidak nyaman dengan situasi yang sedang dihadapinya. Dalam kasus seorang tokoh “yang namanya tak asing ditelinga kita” saat wawancara, misalnya, goyangan kakinya bisa jadi merupakan tanda bahwa ia merasa tidak nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh reporter.

Terlalu pedas untuk didengar, mungkin. Atau, terlalu asin untuk dibicarakan.

 

Lebih lanjut,

Goyangan kaki juga bisa menjadi indikasi bahwa seseorang sedang menyembunyikan sesuatu. “Bisa iya, bisa juga tidak” Ketika seseorang berbohong, andai-nya, atau menyembunyikan informasi penting, tubuhnya akan memberikan sinyal-sinyal ketidaknyamanan. Sinyal-sinyal ini bisa berupa keringat dingin, wajah memerah, atau boleh jadi menghasilkan goyangan kaki.

Dalam konteks wawancara, goyangan kaki bisa menjadi petunjuk bahwa ‘orang yang di wawancara’ tidak sepenuhnya jujur atau terbuka dengan apa yang ia katakan. Bisa jadi, ada informasi yang ingin ia tutup rapat atau khawatirkan jika ada sesuatu yang terungkap ke publik.

Tapi inikan sebatas menduga-duga.

“Aja nggo gampang ngira-ngira, mundhak kleru anggonmu nerka.” Jangan terbiasa menduga-duga, nanti salah dalam menerka. Dan, bisa menjadi dosa. Terlepas dari perbincangan mengenai tokoh tersebut, sebenarnya, kami lebih tertarik mengkaji lebih dalam tentang goyangan kaki sebagai salah satu bentuk bahasa tubuh.

 

Goyangan Kaki Sebagai Bahasa Tubuh

Sebenarnya, ini adalah pertarungan antara: Ekspresi Vs “Pengkhianatan”.

Goyangan kaki, seringkali di anggap sebagai gerakan kecil yang tak berarti, ternyata menyimpan power besar dalam mengungkap kepribadian, pikiran, dan emosi seseorang. Istilah kerennya, ‘ini adalah bahasa tubuh nonverbal gan’, sebuah jendela menuju jiwa yang kadang tak bisa kita kontrol sepenuhnya.

Membaca kepribadian bisa juga lewat goyangan kaki, lho. Mungkin karena:

 

1. Agak Gelisah, misalnya

Kaki yang bergerak tak terkendali, naik turun atau mengetuk-ngetuk lantai, bisa jadi indikasi kecemasan atau kegelisahan. Orang yang anxious atau sedang dalam tekanan seringkali tanpa sadar “melampiaskan” energinya lewat goyangan kaki.

 

2. Tak Sabar?

Goyangan kaki yang cepat dan ritmis juga bisa menandakan ketidaksabaran atau kebosanan. Waktu berjalan menjadi lebih lama. Mungkin ada hal yang ingin segera di ungkapkan atau diselesaikan, namun terpaksa harus menunggu.

 

3. “Introvert” Berat

Beberapa orang yang cenderung introvert atau pemalu juga seringkali menunjukkan goyangan kaki sebagai bentuk ekspresi diri mereka. Ini bisa jadi cara mereka merasa lebih nyaman dalam situasi sosial yang mungkin membuat mereka sedikit awkward.

 

4. Si Paling “Perfeksionis”

Tanpa disadari, ‘Kaki Bergoyang’ juga bisa menjadi ciri khas seorang perfeksionis. Mereka selalu ingin segala sesuatu berjalan sesuai rencana dan standar mereka. Ketika ada hal yang tidak sesuai, goyangan kaki bisa menjadi sinyal bahwa mereka sedang menahan kekecewaan atau frustrasi.

 

Ini Bentuk Kejujuran atau Kamuflase?

Taukah kamu apa yang menariknya dari semua ini?

‘Kaki Bergoyang’ bisa jadi seseorang itu sedang berlaku “jujur” atau “berbohong”. Maksudnya, kadang goyangan kaki itu kongruen (sesuai) dengan apa yang di ucapkan atau tunjukkan secara verbal. Namun, tak jarang pula goyangan kaki itu inkongruen (tidak sesuai) bahkan bertentangan dengan pesan verbal yang disampaikan.

Di sinilah letak “pengkhianatan” goyangan kaki.

Seseorang mungkin berusaha terlihat tenang dan percaya diri, namun kakinya yang bergoyang tanpa terkendali justru “membocorkan” bahwa ia sedang gugup atau menyembunyikan sesuatu. Istilah kerennya, ini adalah kebocoran nonverbal, sebuah sinyal yang tidak bisa kita tutupi sepenuhnya.

Ketahuilah bahwa kita bisa:

 

Membaca Pikiran Dalam Goyangan Kaki

Tentu saja, membaca kepribadian dan pikiran orang lewat goyangan kaki tidak bisa di lakukan secara serampangan. Kita perlu memahami konteks situasi, mengamati bahasa tubuh lainnya (seperti ekspresi wajah, gestur tangan, dan postur tubuh), serta mendengarkan intonasi suara orang tersebut.

Namun, dengan kepekaan, penelitian, dan latihan, kita bisa “membaca” pikiran orang lewat goyangan kakinya. Ini adalah seni komunikasi nonverbal yang menarik untuk dipelajari. Siapa tahu, dengan memahami goyangan kaki, kita bisa menjadi lebih empati dan intuitif dalam berinteraksi dengan orang lain.

PoV-nya:

‘Kaki Bergoyang’ bisa jadi bahasa tubuh yang jujur, sebuah sinyal yang tak bisa kita sembunyikan meski bibir tersenyum manis dan rambut tertata klimis. Ingat baik-baik: Jangan biarkan goyangan kaki mengendalikanmu, kendalikan dirimu sebelum ia mempermalukanmu di situasi yang penting. Ketahuilah, bukan hanya mulut yang berbicara, tangan dan kaki pun punya cara sendiri untuk menyampaikan pesan.

 

Kaki Berbicara? Makna Goyangan Kaki Saat Wawancara

Goyangan kaki, ternyata bagian dari bahasa tubuh yang menyimpan segudang informasi tentang kondisi ‘apa yang di pikirkan’ seseorang. Dalam konteks wawancara, goyangan kaki yang tidak terkendali bisa menjadi sinyal tertentu. Gugup atau ketidakjujuran yang coba di sembunyikan, misalnya.

Perlu di ingat bahwa interpretasi goyangan kaki tidak bisa di lakukan secara ‘saklek’. Kita perlu mempertimbangkan faktor lain seperti ekspresi wajah, gestur tubuh, dan intonasi suara untuk mendapatkan pemahaman yang lebih.

Sadar-nya:

Bahwa bahasa tubuh, termasuk goyangan kaki, adalah bagian tak terpisahkan dari komunikasi. Dengan memahami sinyal-sinyal nonverbal ini, kita dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan interaksi sosial kita, serta mampu: menyampaikan jawaban yang bukan benar untuk didengar, tapi tepat untuk diterima.

Karena ketahuilah masyarakat sampai detik ini, masih belum siap ‘secara mental’ mendengar satu kebenaran.

 

Salam Dyarinotescom.

 

Tinggalkan Balasan