Life’s Little Moments: Capturing thoughts, Healthy habits, and Connections. Embrace the moment, Join me on this journey.

Konten Kreator Menjadi Pilihan Menarik

Share:

Dunia Digital semakin bertumbuh. Banyak yang telah berubah dalam industri digital selama bertahun-tahun. Tetapi satu hal yang tidak berubah dan tetap konsisten, yaitu kebutuhan untuk menciptakan sesuatu yang informatif dan menghibur. Digital Creator menjadi pilihan menarik karena disini kita bisa mendapatkan banyak manfaat.

Dalam hal penerimaan manfaat, kreasi yang kita buat juga harus bisa bersaing. Tapi apakah karya yang kita publish cukup menarik untuk mereka simak, tanpa ada penolakan dari pengguna. Atau kita hanya berperan sebagai pelengkap dari kemajuan teknologi ini.

Apa dasar-dasar yang mesti kita ketahui dan lakukan, agar konten digital kita cukup mempuni dan di terima. Dan sejauh mana batasan dalam pembuatan Conten Kreator dapat menjadi kunci keberhasilan menjadi Entertainer Sejati dengan jutaan view.

Menjadi konten kreator Tanpa Penolakan

Digital Creator itu apa? Bisakah kita katakan, seseorang yang membuat materi informasi melalui konten di seluruh platform digital, mereka katakan sebagai Konten Kreator. Ini bukan sebuah posisi seperti Direktur atau CEO Perusahaan. Walaupun seseorang sangat bisa menjadi pimpinan di suatu perusahaan sekaligus sebagai konten kreator.

Sejujurnya tidak ada penolakan dalam pembuatan konten, jika kita membuat produk karya digital, sesuai dengan azas kepatuhan & aturan dari masing-masing platform, seperti: ujaran kebencian, diskriminasi, kebijakan privasi hingga pembatasan usia. Berarti kita aman dalam memproduksi konten walaupun hanya 300 kata per post atau video pendek dengan durasi kurang dari 1 menit.



Tetapi ada satu sisi, yang membuat konten kita seperti di tolak dan menjadi penghambat berkembangnya channel atau brand digital yang kita buat. Dan penolakan itu dilakukan oleh audiens kita, termasuk saya. Mengapa audiens menolak?

Ada beberapa sebab mengapa konten yang kita buat seolah tertolak. Ini tidak lain karena low quality atau kualitas rendah. Hal tersebut berkaitan dengan minat dan selera. Siapa? Orang yang menggunakan internet sebagai fasilitas jaman.

Jika posting yang mereka baca sama (copy paste dari artikel lain) pasti ketahuan mentalitasnya. Atau konten video dengan kegilaan tanpa di setting dengan baik, akan terlihat seperti film india.



Perhatikan konten yang kita buat, seperti: konten tidak menarik, materi kurang populer, dan konsep yang monoton. Alurnya itu-itu saja. Kontennya tidak bermanfaat, apa lagi menghibur. Sangat jauh dari simpati & empati. Tampilan visual nya juga minim kreatif. Dan lebih parahnya, story teller yang oportunis. Semua hal tersebut sudah sangat membosankan untuk menjadi suatu sajian epic dan mendatangkan subscribe atau followers.

Ragam konten yang kita buat, bisa berupa: video, foto, grafik, posting blog atau bentuk lainnya. Pergunakan Platform yang tersedia, mulai dari: Situs blog/ Web layaknya DyariNotesCom, YouTube, TikTok, Instagram, Twitter, atau ruang digital baru lainnya yang mungkin bermunculan di tahun-tahun kedepan. Tergantung mana yang bisa kita mainkan.

Mudah Menjadi Konten Kreator

Beberapa dari kita mungkin bermimpi menjadi sensasional dan viral di YouTube, TikTok atau Instagram berikutnya. The Next Viral’. Sejatinya, menjadi pembuat konten jauh lebih dari sekadar memiliki ribuan pengikut.

Bisnis ini di seluruh belahan dunia manapun termasuk di Indonesia, mempekerjakan konten kreator yang profesional, dalam mempromosikan karya (hasil olah studio), dengan menarik pelanggan baru atau mempertahankan yang sudah ada.

Apa sebenarnya yang di lakukan seorang konten kreator? Mengapa mereka katakan menjadi konten kreator amat sangat mudah? Mudah nya di mana?

Saling subscribe pun tidak menjamin kita akan lolos di babak kualifikasi. Platform mana tempat mereka berinovasi dan meneliti key word? Sebesar apa penghasilan yang membuat mereka nyaman dan bertahan di bisnis ini? Dan bagaimana menjadi pembuat konten yang sukses?



Semua pertanyaan ini sama. Dan jawabannya pun akan sama jika kita berkonsultansi dengan beberapa konten kreator yang sukses. Mereka akan menjawab, “Baca Petunjuk dan Tetap Konsisten”. Bukan mengakal-akali tetapi perkuat variasi dan kreasi menjadi channel atau literasi yang menarik dan informatif. Wujud dari nilai yang ingin kita sampaikan kepada mereka yang mampir dan melihat.

Satu sampai dua menit pertama menjadi penentu, apakah mereka akan terus menonton, melihat, membaca dan mendengar. Menit berikutnya menjadi penilaian apakah ini cukup layak bertahan dari gerakan jari untuk di skip.

Dengan berlangganan (subscribe) di putuskan sejauh mana kesan dan pesan tersampaikan. Mengulur-ulur waktu membawa mereka masuk kedalam hingga mereka lupa dan terkesima “Wah ini sungguh berbeda”.

Apa yang harus dilakukan

Pembuat konten memiliki tanggung jawab untuk memunculkan ide. Baik itu hal yang baru atau ide lama dengan modifikasi, dan melihatnya sebagai konsep yang menarik dan layak untuk kita jual dan publish.

Jika patokannya adalah tanggung jawab, maka yang ada dalam pikiran sebagai konten kreator adalah, apa kebutuhan mereka (audience)? Kita seperti punya tanggung jawab dengan bahan tontonan dan konsep yang berkualitas. Karena pekerjaan ini tidak mudah, banyak konten kreator membagi beban tanggung jawab kepada tim kreatif mereka.

Berita terkini, hiburan seperti game dan movie terpopuler, atau cerita yang menginspirasi sudahkah cukup? Intinya adalah konsep dan alur, demi menarik minat dan kebutuhan penonton, seraya memberikan pendidikan atau kelucuan.



Kita mungkin juga mendengar istilah konten kreator sebagai “influencer“, karena mereka biasanya memiliki audiens media sosial yang besar dan loyalitas tinggi. Mereka kerja dengan brand pada konten bersponsor dan atau mempromosikan bisnis mereka ke audience, seperti kita.

Penggiat media sosial bekerja pada beberapa platform dan konten secara khusus di buat untuk masing-masing agar beresonansi dengan audiens tertentu.

Seorang selebritas biasanya bekerja sebagai influencer media sosial. Menjual produk kecantikan misalnya. Tetapi juga banyak konten kreator yang menjadi terkenal di berbagai platform dan menciptakan follower dan subscriber. Mereka sungguh menikmati ketenaran akan personal brand yang terjaga kualitasnya.


Bukan hanya influencer yang menjadi pembuat konten media sosial. Beberapa orang di pekerjakan sebagai manajer media sosial. Mereka membuat konten atas nama brand dan mempostingnya di Channel mereka. Dengan tim yang bertugas memantau dan menanggapi komentar. Misalnya seperti: para buzzer, videografer lepas, fotografer, dan copywriter juga bisa kita pekerjakan sebagai pembuat konten.

Berpikir tentang bagaimana menjadi pembuat konten di YouTube? Salah satunya dengan mengembangkan keterampilan videografi, literasi, visual kreatif dan bermedia social. Platform akan menjadi sarana dalam membangun channel dan IP address sebagai ruang berkumpul para komunitas loyalitas, dan mempermudah bisnis itu sendiri datang dan menemukan kita.

Konten Kreator vs Influencer

Apa beda antara konten kreator dan influencer? Pembuat konten membuat dan membagikan konten untuk mendidik, menginformasikan, dan menghibur. Sementara influencer membuat dan membagikan konten untuk mempromosikan produk atau brand seraya mempengaruhi keputusan penggunaan dari para follower.

Pembuat konten menggunakan pengetahuan khusus mereka di bidang tertentu, untuk membuat konten mendalam yang menjawab pertanyaan pengguna. Di sisi lain, influencer menggunakan ketenaran, kecantikan, pesona dan kepribadian mereka untuk membuat viral dan meyakinkan pengguna – untuk menggunakan atau mengikuti suatu brand.

Pembuat konten dan influencer paham teknologi, memiliki manajemen waktu, manajemen diri, dan keterampilan menulis yang sangat baik. Tapi fokus mereka berbeda.



Pembuat konten sering menghabiskan banyak waktu untuk meneliti, bekerja, dan mengedit konten dengan pendekatan komunitas sebelum memposting di internet. Pembuat konten biasanya hanya fokus pada satu atau dua platform.

Karena sifat kontennya informasi dan hiburan, mereka tidak selalu memiliki pembaca atau penonton yang loyalis. Konten mereka sering di konsumsi oleh pengunjung sesaat – mampir doang. Menarik dan menjawab ketidaktahuan atau mempelajari sesuatu yang baru.

Influencer berkerja dengan keterlibatan audiens. Dari kehidupan sehari-hari sampai untuk hal yang pribadi sekalipun mereka share. Influencer membangun pengikut mereka dari waktu ke waktu dan menarik pengikut atau pelanggan baru.

Apakah konten kreator bisa Dijadikan pekerjaan?

Konten kreator bisa kita jadikan pekerjaan. Pekerjaan yang menjadi impian kebanyakan anak muda jaman sekarang. Main game dapat uang. Makan dapat uang. Traveling dapat uang. Caranya bagaimana? Bisa dengan monetisasi video youtube, podcast, blog dan web, atau sebagai brand ambassador dari produk yang akan kita jual ke pasaran.

Apa yang membuat Konten Kreator sukses?

Kemampuan untuk menyediakan materi yang menarik dan berkualitas, baik kepada pengguna media digital dengan memberikan sesuatu yang berbeda dan berharga. Keberhasilan pembuat konten dapat di ukur dengan beberapa cara berbeda, seperti: metrik penayangan, waktu di halaman atau waktu tonton, berapa banyak yang suka, berapa orang yang bagikan, atau komentar.

Dengan begitu banyak konten kreator digital di luar sana, lebih dari sebelumnya, sangat mementingkan originalitas dan autentik. Baik pada saat kita mengupload konten di Instagram, Facebook, Youtube.



Mereka para pengguna dan pelanggan saat ini paham benar akan tontonan yan berkualitas. Serta lebih memilih tentang apa yang mereka tonton dan baca. Mereka dengan sadar memberikan ruang iklan muncul hingga selesai, dengan harapan tontonan atau bahan bacaan yang mereka buka setimpal dengan waktu tunggu mereka.

Seandainya pun kita sebagai penonton, dengan sukarela memberi waktu tampil iklan tetapi setelahnya di berikan hiburan atau tontonan yang buruk, masih mau kembali? Sudah barang tentu tidak.

Notes

Sejauh ini apakah Digital Creator Menjadi Pilihan Menarik untuk kamu? Kesemua hal yang kami DyariNotesCom sebutkan tidak hanya akan memberikan celotehan literasi tetapi menggambarkan kenyataan bahwa jangan sembarangan dalam berkarya. Seolah kamu menjadi selebritas di kampung mu, bukan berarti kamu sanggup bertahan di bisnis ini, dengan membuat konten yang asal-asalan.

Pada akhirnya, ada banyak cara untuk membuat produk konten, tetapi semuanya bergantung pada prinsip dasar yang sama. Kenali audiens, kenali diri apa yang mau kita sajikan, dan ketahui tujuan yang ingin kamu capai. Bahkan jika kita tidak menghasilkan pendapatan yang seperti di cerita-ceritakan, ini bisa menjadi kesempatan emas dalam berkarya, belajar dan tentunya mendapat kepuasan tersendiri.

Salam DyariNotesCom


Related Posts:

Jangan Lewatkan

5 Comments

  • Gerry Imam

    Intinya teruslah berkarya

  • Abiyan

    Nice

  • Quennera

    Terus kosisten

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Join Us

Bergabung Bersama Kami Menjadi Bagian Dari Komunitas Dyarinotescom

Life’s Little Moments: Capturing Thoughts, Healthy Habits, and Connections. Embrace the Moment.

Join Me On This Journey.