Kamu mau melakukan pencucian uang? Kamu sadarkan bahwa itu tindakan yang melanggar hukum dan aturan? Artikel ini: Dyarinotescom tulis bukan untuk mengajarkan tindak kejahatan pencucian uang, tapi lebih kepada meneliti berbagai kemungkinan-kemungkinan yang bisa ‘mereka’ perbuat untuk melakukan ‘aksi pencucian uang’. Bukan juga untuk menyindir seseorang atau sebagian orang. Walaupun memang pada kenyataannya mereka lebih pandai melakukan hal tersebut.
Bersih, rapi, dan terorganisir pastinya. Dengan cara-cara yang cepat, terkendali dan menempatkan itu pada basis-basis yang “tidak mungkin untuk dicurigai”. Aman dalam melaksanakan, rapi karena tersusun dengan cermat, dan terkendali karena melibatkan bukan hanya satu tapi banyak orang.
Mereka Katakan Ini Pencucian Uang
Pencucian uang adalah proses “menyamarkan asal usul uang” yang diperoleh dari kegiatan yang tidak sah. “Aksi cubit-cubit si apel merah”. Tujuannya adalah untuk membuat uang tersebut terlihat atau tampak seolah-olah di peroleh dari sumber yang benar. Di dapatkan dengan cara yang halal, yakinnya.
Pastinya kita semua tahu, bahwa orang yang berniat mencuci uang akan melibatkan circle mereka. “Kamu sebagai apa dan kalian sebagai apa”. Bisa saja itu ‘baik’, jika modal (uang yang tidak sah tersebut) dikembalikan setelah dicuci atau diperoleh manfaat dan keuntungan dari perputaran atau pencucian uang.
Tapi patut disadari, dalam proses pencucian uang, biasanya “uang haram yang dicubit” atau asal usul si uang haram, tidak dikembalikan pada pos-pos nya sehingga mengakibatkan serapan anggaran membengkak, dan tidak bisa dipertanggung jawabkan. Jika melakukan hal-hal yang biasa, tentu mudah sekali terdeteksi oleh penegak hukum dan langsung di adili. Dan ternyata;
Mereka Lebih Pandai Dari Kita
Mereka tentu lebih pandai dari kita. Bukan kaleng-kaleng ini. Pandai berasumsi, menyusun prediksi, dan memiliki atau merangkai jaringan yang kuat. Mereka bukan seorang amatiran (yang baru merasa enak nya uang), lantas disuruh menandatangani sejumlah dokumen, terima segepok dollar lantas langsung bergaya seperti penguasa.
“Ngeri-ngeri Sedap”. Itulah tandanya. Secara literasi anak muda kekinian, dalam kajian cepat Dyarinotescom, pencucian uang dapat dibagi menjadi tiga tahap, yakni:
1. Urusan Penempatan
Pada tahap ini, uang hasil kejahatan ‘dengan santuy’ dimasukkan ke dalam tempat-tempat yang ‘mereka’ anggak aman. Sistem keuangan formal, misalnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyetorkan uang tunai ke bank (secara bertahap), membeli aset, atau menginvestasikan uang kedalam beberapa kegiatan.
Pun itu mereka sebar menjadi berbagai tipe. Penempatan uang hasil kejahatan di pindahkan dari transaksi putar balik, hingga beberapa lapisan transaksi yang membuat uang tersebut semakin “tidak nyata” asal usul nya dari mana. “Masih aman kawan”.
Di lakukan dengan menggunakan identitas pribadi tapi itu biasanya tidak begitu banyak dan tidak dalam satu kali transaksi. Sering kita dapatkan di beberapa media, transaksi dalam proses pencucian uang dengan melibatkan keluarga.
Jika kedua cara ini di rasa kurang aman, maka masuklah orang ketiga. Yaitu menyalahgunakan identitas orang lain sebagai aktor. Masih kurang juga, lintas yuridiksi pun mereka coba. Dan berharaplah semoga menjadi semakin tersamarkan, dengan memanfaatkan peraturan-peraturan di luar negeri yang lebih longgar dibandingkan di dalam Negeri.
Lanjutnya, menyamarkan beberapa transaksi menggunakan financial technology (fintech), artificial intelligent, dan profesional money laundering. Bisa? Mengapa tidak! Sudah terlanjur kotor, jahat sekalian. Makanya mereka di katakan lebih pandai dari kita. Walaupun kita tahu cara-cara yang demikian, kita hanya bisa menjadi penonton saja. “Belum ada kesempatan”.
2. Urusan Pelapisan
Pada tahap ini, uang hasil kejahatan di campur dengan uang yang di peroleh dari sumber yang sah. Hal ini di lakukan untuk ‘mengaburkan’ asal-usul uang tersebut. Uang penghasilan di campur aduk dengan ‘uang kotor’ lalu mereka putar di berbagai kegiatan komersil, transaksi jual beli, dan mereka ambil manfaatnya.
Ada juga dengan menukarkan uang yang tidak sah tersebut kedalam bentuk uang digital. “Paling legit ini”. Tapi memang harus paham betul fluktuasi dari uang digital. Cryptocurrency, misalnya. Memang tidak ada yang salah dengan cryptocurrency. Yang kita bicarakan adalah dari mana sumber uangnya, dan seberapa lincah uang tersebut di cuci hingga bersih.
Kekedar informasi, di Amerika Latin, pemilik kripto bisa membeli real estate dengan menggunakan Bitcoin Cs. Chili merupakan salah satu negara Amerika Latin yang menerima opsi pembayaran Bitcoin untuk pembelian properti dan tanah. Negara lain juga sudah lebih dulu melakukan hal yang sama, misalnya: pembelian apartemen di Venezuela dengan kripto stablecoin, USDT.
3. Urusan Integrasi
Pada urusan ini, uang hasil kejahatan mereka gunakan untuk keperluan pribadi atau bisnis. Hal ini di lakukan untuk membuat uang tersebut tampak seolah-olah mereka peroleh dari sumber yang sah. Yakinlah, untuk menjadi jahat itu paling mudah. Setan paling bisa memberikan ide-ide yang jitu. Maksudnya, bukan kami setannya yaa, hehe.
Untuk urusan pribadi, kendaraan-kendaraan atau rumah mewah bisa di jadikan sarana pencucian uang. Walaupun cara pembayarannya secara bertahap, itu di lakukan agar tidak terlihat dari mana uang itu mereka dapatkan. Paling seru, jika membeli barang-barang import dengan harga tinggi. Di lakukan oleh orang ketiga dan di jual kembali untuk memperoleh selisih keuntungan.
Yang paling Mantap dan Nomor 1 adalah Pencucian uang dengan membeli jaringan. Jaringan yang dimaksud networking “Jaringan perkawanan” Banyak-banyakin Relasi bro. Kepala-kepala institusi, tokoh-tokoh masyarakat, pemuka agama, pengusaha terkenal, dan masih banyak lagi lainnya. Mereka gunakan sebagai samaran, pelapis, bantalan, dan pelindung mereka dari dugaan-dugaan negatif.
Dengan maksud “Jika kamu berkemul dengan orang baik, orang akan anggap kita baik”. Dan seterusnya. Ups, tidak sampai di sini, kami gali lebih dalam modus pencucian uang yang paling kekinian.
Pencucian Uang
Jika bicara modus, mereka paling ahli. Disini bisa kami bahas seujung kukunya saja. Apalagi jika itu berkaitan dengan tidak pidana pencucian uang. Berikut adalah beberapa hal menarik terkait pencucian uang, informasi ini kami kembangkan dari beberapa survey online tersebar, meliputi:
#Kemana Perginya
Bisakah menyembunyikan uang tunai di rumah atau tempat lain? Tentu bisa. Uang dollar, permata, emas batangan, dari hasil yang tidak sah bisa di tempatkan di dalam rumah. Termasuk dinding rumah, sumur, bunker, bahkan di bawah kasur mertua juga bisa. Karya seni kini paling laku mereka jadikan modus pencucian uang, karena paling samar dan aman. Bentuk pencucian bukan uang dengan aset atau barang.
Mentransfer uang tunai ke rekening bukan bank, Bisa kah itu di lakukan? Bisa. Pernahkah kamu berfikir bahwa kepercayaan juga bisa di beli. Jika orang sudah percaya kepada apa yang kita punya (depositkan), paling mudah untuk kita memutar uang termasuk pencucian uang. Dengan uang, kepercayaan bisa di beli murah dalam waktu singkat.
Menempatkan uang-uang tersebut pada sektor-sektor distribusi yang sudah di rencanakan untuk apa kedepannya. Dengan deposit yang di lakukan tentu ‘pelaku’ mencoba mencari judul kegiatan demi mencairkan deposit yang sudah di sebar sebagai dukungan dalam pelaksanaan kegiatan nantinya. “Sebar umpan demi menarik ikan”.
Yang lucunya lagi, ada beberapa ‘oknum’ mencuci uang meraka dengan emas dan perhiasan, kemudian barang mewah tersebut di gadaikan agar memperoleh sejumlah dana segar, yang itu bisa mereka gunakan untuk banyak hal, termasuk urusan: membeli perlindungan, gaya hidup, dan networking. Dan pada gilirannya di putar kembali dalam bentuk bisnis yang menjanjikan.
#Menghindari Pencucian Uang
Menghindar dari pencucian uang bisa kita perangi dengan banyak cara. Intinya kesadaran diri bahwa itu salah dan sifatnya hanya sementara. Uang haram itu seperti air laut, semakin banyak kamu minum, rasanya akan semakin haus dan haus.
Hindari mem-publish semua kegiatan yang kita lakukan. Jejak digital itu selalu ada kawan. Setiap orang tidak akan pernah ‘selalu lolos’ dari jeratan hukum alam. Sejatinya, pengadilan tinggi yang mereka takutkan bukan dimiskinkan, tapi saksi sosial. Belum lagi pengadilan setelah kamu tertidur.
Berhati-hatilah saat menerima uang dari sumber-sumber yang kita tidak tahu darimana itu berasal. Jika di perlukan, laporkan kepada pihak berwenang jika kamu mencurigai adanya pencucian uang di sekitarmu. Itupun jika kamu berani. Dan adaikan kita tak mampu, menghindarlah, jauhkan diri dari jeratan nikmatnya uang kotor.
Catatan Uang
Pencucian uang adalah tindakan kriminal yang dapat di ancam dengan sanksi hukum. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui akal-akalan pencucian uang, agar dapat terhindar dari harumnya. Mengetahui modus pencucian uang dan cara menghindarinya, paling tidak dapat membantu kita memerangi kejahatan ini, walaupun mereka lebih pandai dari kita.
Uang tidak pernah salah, tapi salah jika kamu memperolehnya dengan cara yang tidak sah. Dengan uang, kamu bisa memborong buku, tapi bukan akhlak dan pengetahuan. Kamu bisa membayar posisi, tapi tidak dengan rasa hormat. Kamu juga bisa membeli jam mewah, dan waktu yang kamu habiskan dengan hal-hal yang kotor. Uang tidak melahirkan kemanusiaan, tapi manusialah yang mencetak uang.
Salam Dyarinotescom.