Table of Contents
ToggleSiapa Pemimpin kita selanjutnya? Apakah pilihan mu sudah tepat? Duduklah sejenak, apa jadinya jika bangsa ini dipimpin oleh seseorang yang ugal-ugalan, tanpa rencana jelas menuju kejayaan dan perbaikan. Nyengir! Mengabaikan satu kesempatan untuk membantu mencari cara terbaik dan menguntungkan. Meraih satu ukiran, dan melukis jejak dari sejarah bahwa Ia adalah pemimpin muda yang membanggakan.
Dalam hitungan tahun-tahun kedepan, Bangsa ini akan dipimpin oleh orang-orang yang menang. Menang dalam urusan dukungan, pembagian anggaran, dan menang karena memiliki satu kesempatan yang didalamnya ada beberapa keputusan. Yaitu keputusan untuk lanjutkan! atau mencari jalan berbeda tanpa syarat.
Mendapati jejak seorang Pemimpin yang kita idam-idamkan adalah ketika ia tidak memaksa orang untuk mengikuti. Tetapi ia mengundang mu dalam sebuah perjalanan panjang. Jalan dan Langkah Pemimpin menuju Indonesia Emas.
[INSERT_ELEMENTOR id=”18561″]
Siapa Pemimpin Bangsa Ini Selanjutnya?
Bosan dipimpin oleh orang-orang yang dididik dengan pemikiran lama, kan? Generasi perintis yang mulai membeku karena usia dan stamina. Maaf kata, bayangkan jika pemimpin kita sudah ‘terlalu tua sekali banget kebangetan’. Boro-boro memikirkan nasib rakyat dan bangsa, memikirkan kesehatan saja begitu memakan nafas dan anggaran. Berdosa jika kita membebankan pekerjaan rumah bangsa ini.
Memang benar bahwa integritas saja tidak akan menjadikan ia seorang pemimpin, tetapi tanpa integritas, layakkah ia menjadi seorang pemimpin? Seorang pemimpin berpikir dan berbicara tentang impian dan solusi. Hanya pengikutlah berpikir dan membicarakan “bagaimana ini adakah masalah?” dan jadilah masalah.
Pemimpin baru itu baiknya dari kalangan muda. Bukan hanya muda dari sisi usia, tetapi juga muda dalam pemikiran, kreatifitas, bersemangat untuk melakukan perbaikan yang “jelas-jelas jika itu tidak benar, tinggalkan!”.
Walau minim pengalaman, paling tidak ‘ia’ mau belajar dan terbuka untuk diajarkan. Belajar dari kesalahan-kesalahan para pendahulu dengan ‘cerita lama’. Pengalaman itu akan ia dapatkan jika ada satu kesempatan untuk berbuat.
Satu Kesempatan
Memperoleh kesempatan untuk memilih memimpin harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, kawan. Karena apa yang kamu katakan, kamu sedang lakukan, adalah satu kartu keputusan. Dan satu kesempatan itu tidak datang berkali-kali, dan juga lupa untuk di revisi. Sebuah kesempatan yang bisa mengubah segalanya, sebagai: kompas menentukan masa depan.
Apakah kamu mendukung pemimpin muda?
Sebuah pertanyaan yang galau untuk dijawab, karena melibatkan banyak pertimbangan, amplop, dan bisikan. Layakkah ia? Bagaimana rekam jejaknya? Apa yang sudah ia perbuat? Dari bangsa mana ia lahir? Dan seberapa besar ia berkomitmen untuk membela kamu, kami, kita, dan bangsa ini?
Dan pasti! tanah ini harus kita bangun dengan kekuatan dan impian. Tanah yang di percaya menjadi ‘Raya, Makmur dan Sejahtera’ penduduknya. Dan hanya kekuatan mudalah yang dapat dan mampu untuk memikul beban seberat ini. Karena kami (kaum muda) bosan dengan kebohongan kalian.
Jadi siapa yang kamu akan pilih?
Detik-Detik Pemilihan
Di tahun 2024, tiba saatnya detik-detik pemilihan akan datang menghampirimu. Dalam situasi seperti ini, penting untuk berpikir jernih dan tidak terburu-buru. Kita perlu mengumpulkan informasi sejuta kali banyaknya, dan menimbang semua opsi.
Terlihat kok, mana orang baik dan mana yang tidak. Dari muka terlihat jelas siapa mereka. Sejujurnya, tampilan tidak pernah berbohong tentang: “apa isi di kepala dan hatimu”. Ambisimu yang hanya ingin meraih anggaran, dan jalan cerita mu yang hanya ingin satu pekerjaan.
Bukan menjadi orang yang tidak punya pendirian, boleh saja berdiskusi dengan orang-orang yang kita percayai untuk mendapatkan nasihat dan simpati. Tapi, tetap saja keputusan itu ada di pihakmu, mutlak!
Hak yang kamu peroleh menuju satu keputusan akan masa depan yang lebih baik.
Menuju Keputusan
Apa risiko yang akan kamu hadapi jika kamu mengambil ‘kesempatan salah’ dalam memilih pemimpin? Secara langsung, tentu itu tidak akan kamu rasakan. Tapi dengan satu keputusan seorang pemimpin yang nantinya terpilih, bangsa ini akan menuju sejahtera.
Hey, seseorang yang kamu pilih untuk menjadi seorang pemimpin, belum tentu lebih becus untuk mengatasi semua masalah di Negeri ini. Cuma amat di sayangkan jika tidak kamu berikan kesempatan itu kepada seorang pemimpin muda.
Aku muda, dan ia mewakili kaum muda sepertiku. Pemikiran kami kurang lebih sama di kala kaum muda terlalu ‘muak’ dengan segala literasi perubahan yang di janjikan. Aku memilihmu, walau diriku sadar bahwa Negeri ini sudah terkadung bonyok oleh gerusan kepentingan per satuan dollar.
Akhir Perhitungan
Gaya kepemimpinan yang mengena di hati itu ada. Ia akan membekasi jejak sejarah walau itu di gantungkan pada situasi dan kondisi pada masa lalu. Menghitung jejak pemimpin yang berhasil, memiliki kemampuan untuk: memotivasi, dan menginspirasi pengikutnya tanpa banyak janji.
Pemimpin hebat bukan karena kekuatannya, tetapi karena kemampuannya untuk memberdayakan banyak pihak. Jika tindakanmu menginspirasi banyak pihak untuk belajar, bermimpi, mencari lebih banyak potensi, berbuat banyak untuk masyarakat, dan menjadi lebih baik, berarti itu adalah seorang pemimpin. Dan Ia yang aku pilih.
Salam Dyarinotescom.