Di balik topeng kesombongan dan pesona menawan, terdapat jiwa yang rapuh. Sosok yang terjebak dalam labirin kekaguman, terobsesi dengan citra diri yang sempurna, dan mendambakan pengakuan tanpa batas. Inilah potret individu dengan Narcissistic personality disorder (NPD) atau Gangguan Kepribadian Narsistik Sebuah bayangan keangkuhan bagai setan yang terbuang.
NPD, bagaikan virus mental yang menjangkiti 0,5% hingga 1% populasi, tak pandang usia, jenis kelamin, maupun status sosial. Ibarat bom waktu, gangguan ini dapat meledak kapan saja, merenggut senyum dan kebahagiaan. Dalang dari rusaknya hubungan silaturahmi.
Table of Contents
Toggle
Menelusuri Kepribadian Narsistik (NPD)
Akar penyebab NPD bagaikan menelusuri jejak kaki bayangan yang tidak diketahui keberadaannya, tapi bisa kita rasakan. Faktor genetik bisa saja menjadi akar penyebab, tapi ini masih perdebatan panjang. Pewarisan sifat narsistik dari orang tua, bak melodi yang diwariskan turun-temurun.
Pola asuh masa kecil dapat juga menjadi muara, seperti awal pembentukan karakter masa muda tapi itu masih belum cukup. Kurangnya kasih sayang, kritik berlebihan, atau pola asuh yang terlalu memanjakan, bagaikan pupuk yang menyuburkan bibit tanaman narsisme.
Trauma emosional, dan lingkungan sosial, semua bersatu dijadikan kambing hitam dalam menciptakan tumbuhnya narsistik. Pengalaman traumatis di masa kecil itu bagaikan luka yang membekas dan memicu rasa tidak aman. Budaya yang mengedepankan kesuksesan dan pencitraan, bagaikan cermin yang memantulkan ilusi kesempurnaan.
Hey, Kamu Seseorang Dengan NPD
NPD disederhanakan dengan simbol keangkuhan. Dan kamu bisa saja bagian dari orang yang kami sebut dengan NPD. Apakah kamu menunjukkan ciri-ciri seperti: Perasaan bahwa “Aku lebih baik daripada orang lain”, bagaikan raja yang memandang rendah rakyatnya. Orang lebih mengenal itu dengan rasa superioritas.
Kedua: seperti ketika kamu memiliki kebutuhan berlebih akan pujian dan pengakuan, Ibarat penyanyi yang haus akan tepuk tangan penonton. Dan jika tidak terpenuhi akan kacau jadinya.
Ketiga: ketika kamu memiliki ketidakmampuan untuk memahami perasaan orang lain, bagaikan robot tanpa Ai. Empati kamu dibawah rata-rata. Dan biasanya memanfaatkan orang lain untuk keuntungan pribadi.
Bisa juga kamu memiliki Kecemburuan yang berlebihan, merasa iri terhadap kesuksesan orang lain, dan bersikap angkuh dan sombong. Ditambah mudah marah dan tersinggung ketika dikritik, Boom!! siap meledak.
Dan yang terakhir seperti ketika kamu terlalu terobsesi dengan penampilan dan citra diri di mata orang lain, bagai aktor yang diam, terpaku pada bayangan di cermin. Jika semua ini ada pada dirimu, maka kamu terindikasi seorang Narcissistic personality.
Dampak pada Kehidupan
NPD awal mula penjara neraka kehancuran. Maaf, ini bisa berdampak buruk pada Kehidupan kamu. NPD bagaikan badai, siap untuk menerjang kehidupan. Dampaknya tak hanya pada individu, tapi juga orang-orang di sekitarnya:
Kamu akan sangat kesulitan menjalin hubungan. Ketidakmampuan untuk membangun hubungan yang sehat dan stabil, bagaikan bunga yang layu karena kurang kasih sayang. Masalah kamu di tempat kerja akan mulai bertambah. Kesulitan bekerja sama dengan tim dan atasan, bagaikan roda yang berputar melawan arah.
Kamu akan merasa depresi dan kecemasan. Tiiiddakk!! Perasaan hampa, kesepian, dan ketakutan akan kegagalan. Hidup di neraka dengan kengerian, bagai melodi sedih yang tak berujung.
Dan pada gilirannya kamu butuh sesuatu yang membuat semua selesai dengan cepat walau itu di khayalmu saja, dengan penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol. Cara pelarian yang destruktif untuk meredakan tekanan batin, bagaikan api yang melahap diri sendiri.
Ternyata Ada Cahaya Harapan
Bagaiman sebaik baik cara mengatasi ini? Meskipun NPD bagaikan penyakit kronis, bukan berarti tak ada harapan. Berbagai terapi dan pengobatan dapat membantu mengendalikan gejalanya. Kata bu Dokter yang katanya ngerti akan hal ini, terapi psikodinamik dapat kamu lakukan. Menggali akar permasalahan di masa lalu dan mengubah pola pikir yang negatif.
Sambungnya. “Lakukan juga terapi perilaku kognitif”. Mempelajari cara mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang merusak. Dan yang penting walau bukan yang utama yaitu terapi keluarga. Ini dapat membantu keluarga memahami NPD dan belajar cara berkomunikasi dengan lebih efektif.
Dan di akhir cerita, di dukung dengan satu cara medikasi. Obat-obatan anti-depresan atau anti-kecemasan dapat membantu meredakan gejala depresi dan kecemasan. Dengan niat untuk mau menjadi lebih baik, semoga semua bisa teratasi.
Solusi Terbaik Menekan Gejala
Semua dimulai dengan gejala. Tidak mudah dan memang sulit. Seperti merajut benang kusut. Berwarna hitam tapi bukan pada warna fisiknya. Perjalanan pemulihan dari NPD bagaikan besi yang tak ingin karat. Beberapa solusi terbaik untuk menekan gejalanya, seperti:
1. Ketepatan Terapi
Semua yang hitam bisa saja dijadikan putih jika dilakukan dengan benar. Sama seperti Narcissistic personality. Terapi psikodinamik akan sangat banyak membantu. Membantu individu memahami bagaimana masa lalu mereka memengaruhi perilaku saat ini dan belajar cara menavigasi emosi dengan lebih baik.
Lakukan terapi perilaku kognitif. Dengan melatih individu untuk mengidentifikasi pola pikir negatif dan menggantinya dengan pemikiran yang lebih realistis dan konstruktif. Jalani itu dengan terapi interpersonal.
Seperti saat kita mau meningkatkan kemampuan individu dalam menjalin hubungan yang sehat dan berkomunikasi dengan lebih efektif. Ikutkan teman dan keluarga. Keluarga paham betul NPD dan belajar cara mendukung individu dengan gangguan ini.
2. Ratapkan Emosi
Berbagilah pengalaman dengan komunitas yang terkait akan hal ini, dan mendapatkan support dari individu lain yang juga mengalami NPD. Mana pasangan mu. Ternyata, itu juga sangat baik dalam memperbaiki komunikasi dan membangun hubungan yang lebih sehat. Dan dapatkan juga dukungan, bimbingan dari profesional terlatih.
3. Perawatan Diri
Semua akan berjalan di lintasan, jika kita bisa merawat diri dengan barbagai hal yang baik pula. Tidur kamu cukupkan. Meningkatkan kualitas tidur untuk meningkatkan kesehatan mental dan fisik.
Makan makanan yang sehat. Mengonsumsi makanan bergizi untuk mendukung kesehatan otak dan tubuh. Olahraga teratur dan terkontrol. Meningkatkan aktivitas fisik untuk meredakan stres dan meningkatkan mood.
Sedikit menjaga relaksasi. Karena ini sangat baik bagi kamu merawat diri di dalam. Mempelajari teknik relaksasi seperti: meditasi, zikir, yoga, atau mindfulness untuk mengelola stres dan kecemasan.
4. Satu Kesabaran, Banyak Komitmen
Pemulihan dari NPD membutuhkan waktu, kesabaran, dan komitmen. Penting untuk kamu bisa menentukan tujuan yang realistis. Menetapkan tujuan kecil dan achievable untuk menghindari kekecewaan.
Sedari dini belajar untuk lebih bersabar dengan diri sendiri. Proses pemulihan membutuhkan waktu dan tidak selalu mudah. Tapi ingat untuk tetap termotivasi. Mengingat manfaat dari pemulihan dan fokus pada kemajuan yang dicapai.
Catatan Abang
NPD adalah penyakit mental yang tidak mudah di sembuhkan, bukan juga sesuatu yang sulit untuk di jalani. Dengan terapi dan pengobatan yang tepat, gejalanya dapat di kendalikan dan kualitas hidup dapat di tingkatkan.
Orang dengan NPD tidak selalu menyadari bahwa mereka memiliki gangguan ini. Dan kesulitan itu ada di sini. Ia tidak tahu bahwa ia tahu dan memiliki gangguan NDP. Seolah meyakinkan diri dengan “Aku baik-baik saja, tidak ada yang terjadi pada diriku”.
Tapi jika mau jujur orang di sebelah kita lebih tahu siapa kita. Oleh karena itu penting untuk membangun hubungan yang positif dan suportif dengan orang-orang di sekitar kita. Jika pun ternyata kamu mendekati NDP, pastinya dukungan dari keluarga, teman, pasangan, dapat membantu dalam proses pemulihan.
NPD bagai “kehausan yang dalam”. Namun, dengan beberapa asupan yang tepat, individu dengan NPD dapat belajar memahami harmoni dan menemukan maaf untuk diri sendiri.
Salam Dyarinotescom.