Angkutan umum memiliki peran yang sangat penting di Indonesia. Keberadaannya memiliki ruang dalam mendukung aspek kehidupan masyarakat. Mengenal peradaban angkutan Nasional itu, bukan hanya tentang satu moda transportasi saja, melainkan menyeluruh.
Tahukah kamu bahwa Hari Angkutan Nasional di peringati setiap tanggal 24 April untuk mengenang berdirinya Perusahaan Otobus Nasional (PO) Damri pada tanggal 24 April 1945. Damri yang notabene sebagai perusahaan angkutan umum pertama di Indonesia di dirikan oleh pemerintah Belanda tempo dulu.
Peradaban Angkutan Nasional
Hari Angkutan Nasional bukan hanya tentang Damri, tetapi juga tentang perkembangan peradaban angkutan umum di Indonesia secara keseluruhan. Dan ini, sama penting nya dengan peradaban layaknya manusia.
Dari zaman kebelakang, masyarakat Indonesia telah menggunakan berbagai moda transportasi, seperti: delman, kereta kuda, becak, hingga kapal laut untuk bepergian. Seiring dengan kemajuan teknologi semua di majukan. Moda transportasi semakin bertumbuh, mulai dari: kereta api cepat, bus, hingga pesawat terbang.
Angkutan Umum di Indonesia
Dalam perkembangnya, tentu saja ini strategis dan amatlah penting. Meskipun memiliki peran yang sulit tergantikan, angkutan umum di Indonesia masih saja menghadapi berbagai masalah yang perlu segera di atasi. Jalan raya dan jalur bus yang sempit dan rusak, misalnya. Hal ini menyebabkan kemacetan dan memperlambat waktu tempuh dari dan ke.
Juga masalah terkait pelayanan yang jauh di bawah garis optimal. Misalnya, dalam masalah ketidaktepatan waktu. “Molor-molor mulu”. Bus dan kereta api sering sekali terlambat atau tidak datang sesuai jadwal. Dan ini bisa saja menggambarkan tentang moda transportasi umum kita belum bisa di andalkan. Ujung-ujungnya masyarakat balik lagi ke transportasi pribadi.
Apa Yang Bisa Dilakukan
Yang bisa di lakukan adalah duduk manis, dan menunggu, hingga semua menjadi semakin berantakan. Tidak!! “Kami bekerja dengan penuh semangat 45” tegas sang petugas. Sadarnya, terkadang penyakit orang Indonesia, “termasuk pengelola angkutan umum atau yang berhubungan dengan itu”, belum bisa mengembangkan kebijakan sektoral yang optimal sampai ada perintah langsung dari pusat. “Mager”.
Sebenarnya, walau ini tidaklah sebenar-benarnya kebenaran, yang bisa di lakukan untuk meningkatkan peran dari angkutan umum di Indonesia adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan angkutan umum dan manfaatnya bagi lingkungan, ekonomi, dan kesehatan, jauh lebih penting daripada infrastruktur itu sendiri. Tentunya di sandingkan juga dengan: pelayanan, penerapan teknologi, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Oleh karenanya, perlu melibatkan masyarakat dalam “Perencanaan dan Pengembangan Angkutan Umum” untuk memastikan “layanan ini sesuai gak dengan kebutuhan kalian di lapangan?”. Secara menghidupkan kembali budaya yang sudah mulai usang, seperti: budaya tertib, antri, dan saling menghargai.
Selanjutnya?
Apa Yang Bisa Diperkuat
Yang bisa di perkuat adalah dengan menyusun regulasi yang mengatur angkutan umum dan memastikan penegakan hukum yang tegas untuk melindungi hak-hak konsumen dan meningkatkan kualitas layanan.
Jika terdapat ketegangan atau perselisihan antara penyelenggara dan pengguna transportasi umum, aturan yang di maksud bisa menjadi jembatan yang baik untuk mufakat yang mengikat bagi semua komponen dari atas hingga bawah.
Dan juga yang menjadi penting lainnya adalah koordinasi yang terkadang masih kurang terjalin. Meningkatkan koordinasi antar instansi pemerintah terkait untuk memastikan pengembangan angkutan umum yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Walau semua yang kami tulis sudah barang tentu ada, dan di laksanakan oleh pemerintah yang ada saat ini, dalam kenyataannya di tingkat bawah masih acak kadul. Dan unjung-ujungnya sosialisasi harus di tingkatkan.
Pencapaian Yang Baik
Indonesia memiliki berbagai instrumen transportasi yang telah di bangun untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat. Tentu, semua pembangunan infrastruktur khususnya transportasi umum harus di apresiasi. Apresiasi ini bukan untuk satu pihak (dalam satu kali perputaran), tetapi semua organisasi terkait.
Upaya untuk meningkatkan pelayanan transportasi angkutan umum di Indonesia membutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua pihak, baik: pemerintah, operator angkutan umum, masyarakat, dan sektor swasta. Pada tingkatan bekerja sama yang solid, kita dapat menciptakan sistem transportasi yang lebih baik dan berkelanjutan.
Salam Dyarinotescom.