Kami sangat membutuhkanmu. Ini SOS. Kejahatan bisa terjadi pada siapa dan kapan saja. Bisa menimpa keluarga, teman, atau orang terdekat kita lainnya. Dan sebagai orang tua kekhawatiran semacam ini tidak dapat terelakkan. Kemampuan kita hanya sebatas bagaimana menegakkan rasa aman bagi lingkungan keluarga. “Safety your circle”. Itu sebabnya mengapa kita membutuhkan ‘Family Safety Code’.
Family safety code itu seperti signal keamanan keluarga. Yaitu kode yang memang kita pahami satu sama lain, termasuk anggota keluarga yang masih balita. Seperti kode: “kakek makan daging”. Ini bukan kalimat sebarangan jika disebutkan. Dan semua anggota keluarga dikondisikan mengetahui akan hal tersebut, misalnya.
Table of Contents
Toggle
“Kakek Makan Daging” menjadi kode bahaya. Kode yang memang di buat berdasarkan pengalaman sang kakek ketika makan daging. Hanya circle kami yang tahu. Ketika kakek makan daging, ia terbiasa minta tolong karena sakit gigi. Beda lagi jika kodenya: “Nenek pegang duit”. Tapi ini hanya kode.
Jadi, Family safety code apakah kita butuhkan bagi keluarga?
Awal Mula
tingkat kejahatan di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Polri melaporkan, terdapat 137.419 kasus kejahatan yang terjadi selama periode: Januari-April 2023. Jumlah tersebut meningkat 30,7% di bandingkan tahun sebelumnya. Mayoritas kasus kejahatan yang terjadi terkait pencurian dengan pemberatan (curat), sebesar 30.019 kasus.
Amat di sayangkan memang, para penegak hukum tidak selamanya ada di sekitar kita, atau ada disaat kita membutuhkannya. Pertolongan pertama pada tindak kejahatan tentunya wajib kita kuasai. Dengan adanya ‘Family safety code’ ini, paling tidak kita tahu bahwa sedang terjadi kejahatan. Dan kita bisa mengupayakan pertolongan, seperti: kesanggupan kita mencarikan bantuan, atau memukul jatuh pelaku kejahatan.
Bagaimana Ini Bekerja
Seperti pada signal SOS, Family safety code di gunakan untuk meminta pertolongan. Merupakan kode yang memiliki beberapa fungsi dan aksi, di antaranya: sebagai tanda bahaya, menghindari penipuan dan untuk aksi di luar batas kebiasaan.
Tanda bahaya di gunakan ketika kita mendapat ancaman bahkan di butuhkan untuk keadaaan yang membahayakan nyawa. Ketika anggota keluarga atau teman menelpon untuk menanyakan keadaan, di saat yang sama dengan mengatakan kode yang sudah di ketahui, artinya mereka membutuhkan pertolongan, segera!.
Help me, Help…
Pun jika di gunakan untuk klarifikasi atau mendeteksi kebenaran akan suatu kejadian. Kita dapat segera tahu ketika seseorang menyebutkan suatu ‘kode’ sebagai tanda bahwa ia memang berada pada circle kita. Mungkin salah satu kode bisa dengan menggunakan kata: “Apel Merah”.
Ketika kita menjemput atau mengantarkan barang tertentu “Family safety code’ bisa di gunakan. Layaknya kode PIN pada mesin ATM. Dengan menyebutkan kode tertentu, kita akan tahu bahwa ‘Si Rudi’ adalah orang yang di utus.
Family Safety Code
Kode adalah media bahasa. Mengenal pentingnya Family Safety Code dan bagaimana itu di terapkan bisa berbeda tergantung kesepakatan bersama. Berbahasa bukan berarti hanya dengan mengatakan satu dua patah kata. Gerakan tangan, bibir, ekspresi muka, juga merupakan bagian dari bahasa.
Mereka adalah tanda. Signal komunikasi berbasis pada kerahasiaan. “Kerahasiaan kita bersama”. Paham kan maksudnya. Bahasa yang kita gunakan di waktu-waktu tertentu. Disaat kami membutuhkan mu. Hanya kita yang tahu. Jadi apakah “apel merah” sudah di amankan?
– Save Your Code –
Salam Dyarinotescom.