Skibidi, Gyatt, dan Sigma? Apakah kita sejadul itu hingga bingung menghadapi gen alpha? Maaf kami gak ngerti maksud kalian apa. Ngobrol dengan mereka seolah kita ini adalah orang dari planet lain.
Di era digital ini, kita dibombardir dengan derasnya informasi dari berbagai sumber. Media sosial, platform streaming, dan website, terus menerus menghadirkan berbagai paparan baik itu konten, “bahasa baru”, termasuk tren dan meme yang bermunculan secepat Whoosh.
Hadeeh, membuat kita kewalahan dan bingung, terutama ketika kita hadapkan dengan istilah-istilah yang tidak familiar. Salah satu contohnya adalah “Mewing”, “Skibidi”, “Gyatt”, dan “Sigma”. Istilah yang telah menjadi bahasa baru di media sosial, namun banyak orang termasuk kita, tidak mengerti apa maksudnya.
Table of Contents
Toggle
Skibidi CS yang Populer di Gen Alpha
Sebagai Digital natives, Gen Alpha yang lahir setelah tahun 2010, terlahir, dibesarkan, dididik, dan hidup berdampingan dengan “internet” sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Hal ini memberikan pengaruh tentunya terhadap cara kita berkomunikasi, bersosialisasi, dan menggunakan bahasa dalam keseharian.
Internet membuka gerbang bagi Gen Alpha untuk terhubung dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan budaya. Koneksi ini mendorong munculnya istilah-istilah baru yang awalnya “asal bunyi”, namun terkadang itu lucu, keren, unik, dan beragam.
Istilah-istilah ini muncul karena terinspirasi dari berbagai sumber, seperti: platform media sosial, game online, dan influencer, menyebar cepat dan mudah melalui internet. “Kami” kata mereka, “terbiasa berkomunikasi cepat biar tidak ketinggalan dan lebih efisien dong.”
Sembari bermain game online “mereka terus saja berkomunikasi”, dan karena faktor kecepatan tangan masih terbatas, justru menghasilkan kosakata baru. Terlihat dari penggunaan bahasa yang hanya “lingkaran mereka sendiri yang tahu” apa maksudnya.
Penggunaan singkatan ini membantu mereka menghemat waktu dan tenaga saat berkomunikasi secara online. Karena banyaknya komunikasi yang mereka lakukan secara online, beberapa istilah yang tranding gen alpha gunakan, seperti:
1. Skibidi
Kata “skibidi” berasal dari animasi “Skibidi Toilet” yang di buat cukup menarik oleh animator asal Georgia bernama Alexey Gerasimov di kanal YouTube Dafuq!? Boom!. Animasi tersebut menampilkan seorang pria botak yang keluar dari lubang toilet dan menyanyikan lagu remix “Dom Dom Yes Yes” dari Biser King dan “Give It to Me” dari Timbaland.
Kata “skibidi” merupakan onomatope dari lirik reff “give it to me, give it to me” yang di percepat dan terdengar seperti “skibidi”. Video tersebut menjadi viral dan kata “skibidi” pun populer di gunakan sebagai bahasa gaul oleh Gen Alpha untuk menunjukkan sesuatu yang lucu atau aneh.
2. Gyatt
Kata “gyatt” atau “gyat” merupakan singkatan dari “goddamn” yang digunakan oleh para pria Gen Alpha saat melihat wanita yang mereka anggap menarik. Kata ini biasanya digunakan untuk menggambarkan wanita yang memiliki tubuh yang indah dan menarik.
Asal usul kata “gyatt” tidak di ketahui secara pasti, namun diyakini berasal dari platform media sosial seperti TikTok dan Instagram. Namun kami percaya ini muncul dari mulut-mulut orang yang tidak baik untuk kita tiru.
3. Sigma
Kata “sigma” dalam konteks Gen Alpha memiliki arti yang berbeda dengan arti aslinya dalam matematika. Di kalangan Gen Alpha, “sigma” digunakan untuk menggambarkan seseorang yang keren, populer, dominan, atau soliter.
Kata ini di populerkan oleh YouTuber dan TikToker yang menggunakannya untuk menggambarkan diri mereka sendiri atau orang lain yang mereka kagumi. Asal usul kata “sigma” dalam konteks Gen Alpha juga tidak di ketahui secara pasti, namun di yakini berasal dari komunitas online atau platform media sosial.
4. Mlem
Singkatan dari “memelemukan”: Teori ini mengatakan bahwa “Mlem” adalah singkatan dari kata “memelemukan”, yang berarti “melembutkan” atau “melemaskan”. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan ekspresi wajah yang menggemaskan atau imut. “Kucingku baru saja mlem aku.”
Berasal dari bahasa Jepang: Teori ini mengatakan bahwa “Mlem” berasal dari kata Jepang “めるめる” (merumeru), yang berarti “menjilat”. Kata ini sering di gunakan dalam anime dan manga untuk menggambarkan ekspresi wajah yang lucu atau menggemaskan.
Mengapa Bahasa Pergaulan Bisa Lebih Kreatif dan Ekspresif
Ini berkaitan dengan kebersamaan karena menikmati kesenangan dan obrolan bersama teman kenalan online. “Jika sudah begini, siapa saja bisa menjadi teman.” Gen Alpha masuk dan bisa mengekspresikan diri mereka dengan lebih kreatif, tanpa takut di marahi oleh orang tua mereka masing-masing.
Al hasil, penggunaan bahasa gaul yang lebih variatif dan penuh dengan makna tersirat. Mereka tidak hanya menggunakan kata-kata, tetapi juga emoji, meme, dan stiker untuk menyampaikan pesan mereka. Misalnya penggunaan kata “OP” (Over Power), “Gabut (Gaji Buta)”, “Skibidi”, “Gyatt”, dan “Sigma”.
Berikut adalah beberapa istilah lain dalam bahasa gaul Gen Alpha di Indonesia:
Singkatan dan Akronim:
- GG Bet: Istilah yang menunjukkan bahwa itu keren banget;
- EZ: yang artinya mudah. Berasal dari kata Easy;
- Cap/No Cap: Digunakan untuk menunjukkan apakah sesuatu itu bohong (cap) atau benar (no cap);
- Sus: Singkatan dari “suspicious”, yang artinya mencurigakan;
- GOAT: Singkatan dari “Greatest Of All Time”, yang berarti terbaik sepanjang masa;
- Ate: Singkatan dari “automatic teller machine”, yang berarti mesin ATM;
- Gaje: artinya Gak Jelas.
Istilah Lain:
- Mewing: Arti utama dari “mewing” adalah teknik melatih postur mulut yang bertujuan untuk meningkatkan struktur rahang dan wajah;
- Rizz: Berasal dari kata “charisma”, yang berarti karisma. Istilah ini di gunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki kemampuan untuk menarik orang lain;
- Ohio: Istilah ini tidak memiliki arti yang jelas dan sering di gunakan sebagai meme untuk menunjukkan kebingungan atau ketidaksahuan;
- Dead: Untuk menunjukkan bahwa sesuatu itu sangat lucu atau menghibur;
- Gucci: Di gunakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu itu keren atau bagus;
- Based: Menunjukkan bahwa seseorang memiliki pendapat yang berani dan otentik.
Apa Yang Terjadi Setelahnya
Jika sudah begini, apa pun bisa terjadi. Pengaruh internet terhadap penggunaan bahasa dari Generasi Alpha, memiliki dampak baik dan juga bisa menjadi terlihat kurang baik dan menjurus kepada negatif.
Baiknya adalah bahasa yang mereka populerkan, membantu mereka untuk berkomunikasi dengan lebih kreatif, efisien, dan ekspresif. Bahasa ini juga dapat memperkuat rasa solidaritas di antar mereka. Sebagai pintu masuk di mulainya pertemanan.
Selain itu Gen Alpha bisa lebih pandai berkomunikasi dan berkolaborasi. Mereka cepat belajar dan beradaptasi walau dengan bahasa kekinian, dan siapa tahu ini bisa membangkitkan kepedulian terhadap isu-isu saat ini, dan hal baik lainnya.
Namun, ini bisa saja menjadi negatifnya karena bahasa tersebut dapat membuat ‘mereka’ sulit untuk berkomunikasi dengan generasi sebelumnya termasuk orang tua. Selain itu, penggunaan bahasa gaul yang berlebihan dapat menghambat kemampuan mereka menggunakan bahasa yang lebih formal.
Yang Bisa Kita Pahami
Yang bisa kita pahami tentu saja ini akan terus berkembang dan maknanya dapat berubah seiring waktu mengambil peran. Pengertian “Baik” saat ini, esok, belum tentu baik pula pada pekan depan.
Artinya apa yang di ucapkan dapat berbeda-beda tergantung pada konteks dan orang yang menggunakannya. Sesuatu yang baru muncul dan populer dalam waktu singkat, dan kemudian akan di gantikan oleh istilah baru lainnya. Terus berulang-ulang sampai akhir masa.
Istilah-istilah, seperti “Skibidi”, “Gyatt”, dan “Sigma” misalnya, tentu saja akan terasa aneh ketika kamu menjadi orang tua atau pendidik yang “gak gaul”. Penting sekali toh mengikuti perkembangan tren agar bisa berkomunikasi dengan semua kalangan termasuk gen alpha.
Karena komunikasi itu bukan sebatas “Kamu pakai bahasa inggris yaa” tapi yang paling utama adalah memahami dan mengerti apa yang di maksudkan satu sama lain. Hubungan yang baik, bisa kita mulai dengan komunikasi yang baik, yaitu dengan bahasa yang kita sepakati.
Salam Dyarinotescom.