Awkward Silence: Apa Yang Harus Aku Lakukan?

  • Post author:
  • Post category:Did You Know
  • Post last modified:Desember 14, 2024
  • Reading time:12 mins read
You are currently viewing Awkward Silence: Apa Yang Harus Aku Lakukan?

Awkward Silence – Pernah ngalamin momen canggung yang membuat bulu kuduk berdiri? Pas lagi ngobrol sama gebetan, temen baru, pengisi materi, mentoring, atau bahkan sama orang tua, tiba-tiba suasana jadi hening. Eeeee😳… Setiap detik rasanya kayak se-abad, ya kan? Keheningan yang membuat kita keringat dingin dan rasanya mau kabur ke bawah meja. Tenang aja, kamu tidak sendirian kok ngalamin hal kayak gini.

Aku juga sama 😁…

Benar, Awkward silence itu emang membuat hati deg-degan, jadi gak nyaman. Tapi tak perlu risau, ada kok cara mengatasinya. Semua orang pasti ingin ngobrol lancar tanpa ada jeda-jeda canggung. Dengan beberapa trik sederhana, kamu sangat-sangat bisa membuat percakapan jadi lebih seru dan no ngebosenin.

Tulisan ini, membahas circle tentang awkward silence. Mulai dari penyebabnya, sampai cara-cara ampuh buat ngatasin hal tersebut. Kita bakal menggali bagaimana caranya supaya gak kehabisan topik obrolan, cara bikin lawan bicara nyaman, dan bahkan gimana sih cara buat jadi pusat perhatian di setiap percakapan.

Funfact-nya: buat kamu yang sering terjebak awkward silence, sini deh buruan. Siapa tau ini berhasil dan kamu nya jadi lebih percaya diri dalam bersosialisasi.

 

Awkward Silence

Awkward silence itu kayak pas lagi ngobrol sama temen, terus tiba-tiba suasana jadi hening banget. Kayak stop kontak, lepas connect gitu. Heningnya bukan hening yang biasa, tapi hening yang bikin kita semua jadi salah tingkah dan mikir, “Duh, harus ngomong apa lagi nih?”

Ini adalah momen canggung saat percakapan tiba-tiba berhenti dan semua orang jadi enggak tahu harus ngapain. Misal, Lagi ngegrup, terus tiba-tiba ada yang ‘ngeluarin jokes’ yang sama sekali gak lucu, dan semua orang jadi diem. Yang denger mau ketawa takut dosa.

Sebenarnya apa sih penyebabnya?

 

Penyebab

Basa basi-nya gini: Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya awkward silence. Yaa, paling tidak sekali seumur hidup. Pas lagi asyik ngobrol, eeeh tiba-tiba suasana jadi “krik, krik…”, garing. Padahal lagi enak-enaknya ngalir, eh kok bisa ya jadi sepi gitu. Ada beberapa hal nih yang bisa bikin percakapan kita jadi awkward.

Misalnya:

Pertama, Mungkin kita lagi kehabisan topik

Udah semua hal dibahas, mulai dari gosip terbaru sampai rencana liburan. Mulut pun sudah berbusa. Nah, pas udah enggak ada lagi yang bisa diobrolin, yaa😳 otomatis suasana jadi canggung. Apalagi kalau lagi sama orang yang baru kenal, pasti bingung mau ngelanjutin pembicaraan gimana.

Kedua, Bisa jadi kita salah tingkah

Entah itu karena salah ngomong, grogi, atau sadar kalau lagi salah fokus. Pas kita udah sadar diri, pasti rasanya pengen menghilang aja deh. Nah, dari situlah muncul awkward silence. Perasaan enggak enak dan takut salah lagi bikin kita jadi diem aja.

Ketiga, Suasana sekitar juga berpengaruh banget

Misalnya lagi di tempat yang terlalu bising, jadi susah buat konsentrasi ngobrol. Atau mungkin lagi capek banget, jadi enggak punya mood buat ngobrol yang lebih dalam. Faktor-faktor eksternal kayak gini bisa bikin kita jadi enggak nyaman dan akhirnya muncullah awkward silence.

Keempat, Terlalu fokus dengan “Ini gue”

Terus, faktor internal juga enggak kalah penting. Kadang kita terlalu fokus sama diri sendiri. Mikirin penampilan, takut dibilang aneh, atau khawatir kalau perkataan kita enggak nyambung. Padahal, ngobrol itu kan harusnya fun dan santai. Kalau kita terlalu banyak mikir, ya otomatis suasana jadi canggung.

Kelima, Masalah teknis sih

Masalah koneksi juga bisa jadi penyebab awkward silence, terutama kalau lagi video call. Tiba-tiba sinyalnya jelek, suara putus-putus, atau bahkan videonya nge-lag. Pasti bikin kesel dan bingung mau ngapain lagi.

Keenam, Beda Frekuensi

Asyik gak sih jika ngobrol dengan orang yang beda frekuensi? Pastinya gak banget kan. Ketika kita berbicara dengan seseorang yang memiliki minat dan pengalaman yang sangat berbeda, menemukan topik pembicaraan yang sama bisa menjadi sulit. Perbedaan frekuensi ini bisa membuat percakapan terasa ‘dipaksakan’.

Ketujuh, Konflik yang lama dipendam

Rupanya pernah ada ketegangan atau konflik yang belum terselesaikan ini antara kamu dan dia. Jadinya percakapan bisa menjadi sangat canggung. Ketakutan untuk membuka kembali cerita lama atau memperburuk situasi bisa membuat keduanya memilih untuk diam.

Sampai disini, cara mengatasinya bagaimana?

 

Cara Mudah Mengatasinya

Kelakar-nya: Awkward silence itu seperti duri dalam daging ikan, yang bikin suasana jadi nganggo ati. Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara ampuh buat ngatasin momen canggung ini. Drama-nya gini: kamu lagi ngobrol sama temen baru, terus tiba-tiba hening ups🙄. “Kayak ada yang kentut gitu…”

Cara mudah mengatasi hal ini, dengan:

1. Jadilah pendengar yang baik

Saat lawan bicara lagi ngomong, fokuslah sama apa yang dia omongin. Jangan sambil main HP. Tunjukin kalau kamu tertarik dengan apa yang dia ceritain. Kasih tanggapan yang sesuai, kayak “Oh, gitu ya? Seru banget!”, atau “Wah, aku juga pernah ngalamin hal yang sama.” Dengan begitu, dia bakal merasa dihargai dan makin semangat buat ngobrol.

2. Jangan takut buat ngeluarin pendapat

Kalau kamu punya pandangan yang berbeda, sampaikan dengan sopan. Tapi inget, jangan langsung nyela ya. Tunggu sampai dia selesai ngomong dulu. Perbedaan pendapat justru bisa bikin percakapan jadi lebih menarik.

3. Ajukan pertanyaan terbuka

Hindari pertanyaan yang cuma bisa dijawab “iya” atau “enggak”. Coba tanyain sesuatu yang lebih spesifik, kayak “Terus, gimana perasaan kamu waktu itu?”, atau “Apa yang bikin kamu tertarik sama hal itu?”. Pertanyaan terbuka bakal ngundang lawan bicara buat cerita lebih banyak.

4. Manfaatkan humor

Candaan ringan bisa bikin suasana jadi lebih cair. Tapi inget, jangan sampai lelucon kamu malah bikin orang lain tersinggung ya. Sesuaikan humor kamu dengan situasi dan orang yang lagi diajak ngobrol.

5. Cari topik yang sama-sama diminati

Kalau kamu tahu dia suka nonton film, jangan ragu untuk bahas film terbaru yang lagi hits. Mengobrolin hal yang sama-sama disukai itu seperti menemukan benang merah yang menghubungkan kalian. Selain membuat percakapan jadi lebih nyambung, ini juga bisa jadi cara yang efektif untuk membangun koneksi yang lebih dalam dengan orang tersebut.

6. Jangan takut buat ngaku kalau lagi bingung

Kalau kamu bener-bener enggak tahu mau ngomong apa, bilang aja, “Duh, aku bingung nih mau ngomong apa lagi. Kamu ada saran enggak?”. Dengan jujur kayak gini, justru bisa bikin suasana jadi lebih santai.

7. Jangan pelit dengan cerita dan pengalaman

Ceritakan pengalaman pribadi yang relevan dengan topik pembicaraan. Ini akan membuat percakapan terasa lebih personal dan menarik. Dengan berbagi pengalaman, kamu tidak hanya memperkaya percakapan, tetapi juga membangun “kartu bicara” yang lebih dalam dengan lawan bicaramu. Mereka akan merasa lebih dekat denganmu karena merasa dipahami.

8. Berikan pujian

Pujian yang tulus bisa membuat lawan bicara merasa dihargai dan lebih terbuka. Misalnya, alih-alih hanya mengatakan ‘Bagus!’, coba berikan pujian yang lebih spesifik seperti ‘Aku suka banget cara kamu menjelaskan konsep yang rumit tadi, jadi lebih mudah dipahami’ atau ‘Warna baju baru kamu itu pas banget sama kulitmu’. Pujian yang spesifik akan membuat lawan bicaramu merasa benar-benar diperhatikan dan dihargai.

9. Perhatikan bahasa tubuh

Bahasa tubuh juga berperan penting dalam komunikasi, bahkan bisa lebih bermakna daripada kata-kata. Ketika kamu menjaga kontak mata, mengangguk, dan tersenyum saat berbicara dengan seseorang, kamu tidak hanya menunjukkan minat, tetapi juga menciptakan koneksi yang lebih dalam. Keselarasan antara pesan verbal dan nonverbalmu akan membuat lawan bicaramu merasa lebih dihargai dan dipahami.

10. Siapkan beberapa topik pembicaraan

Sebelum memulai percakapan, siapkan beberapa topik yang bisa dibahas. Ini seperti membawa peta saat menjelajahi hutan. Topik-topik ini akan membantumu jika tiba-tiba kehabisan topik, sehingga percakapan bisa tetap mengalir lancar dan menyenangkan.

 

Cara Agar Tidak Kehabisan Topik Obrolan

Siapa sih yang mau dibilang kuper? Pasti kamu juga gak mau, kan?

Nah, biar enggak dianggap kurang gaul, kita harus jago ngobrol. Salah satunya adalah dengan punya banyak topik yang bisa dibahas. Inilah sebab mengapa ‘kemampuan berkomunikasi’ merupakan aset berharga dalam berbagai aspek kehidupan.

Bayangkan kalau lagi ngobrol sama gebetan atau calon bos, terus tiba-tiba kehabisan bahan. Hadeeh😓, malu banget ini mah? Makanya, kita harus selalu siap dengan berbagai topik menarik.

Lalu, caranya?

1. Jadilah detektif ‘Conan’ versi obrolan

Perhatikan petunjuk-petunjuk kecil dari lawan bicara. Misalnya, dia lagi senyum-senyum sendiri, berarti ada sesuatu yang menarik buat dibahas. Atau, dia lagi liatin jam tangan, mungkin dia lagi buru-buru. Dengan peka terhadap sinyal-sinyal ini, kamu bisa lebih mudah ngelanjutin pembicaraan.

2. Pembawa acara dadakan

Kalau kamu merasa percakapan mulai membosankan, coba jadi pembawa acara dadakan. Misalnya, kamu bisa ngeluarin pertanyaan-pertanyaan yang bikin penasaran, kayak “Kalau misal kamu bisa punya kekuatan super, apa yang bakal kamu pilih?” atau “Dulu waktu kecil, cita-cita kamu apa sih?”

3. ‘Manfaatkan’ kekuatan sosial media

Kalau lagi kehabisan topik, coba deh bahas tentang hal-hal yang lagi viral di sosial media. Pasti banyak banget topik menarik yang bisa dibahas, mulai dari meme lucu sampai berita terbaru. Misalnya, lagi ngetren banget nih challenge TikTok yang bikin semua orang ikutan. Atau, bisa juga bahas tentang film terbaru yang lagi jadi perbincangan. Atau, kalau kamu suka K-Pop, kita bisa bahas comeback idol favorit kita.

4. Jangan takut untuk salah

Semua orang pernah ngalamin momen canggung. Jadi, jangan terlalu khawatir kalau kamu salah ngomong atau bikin suasana jadi awkward. Yang penting, kamu berani mencoba untuk nyambungin obrolan dengan cara yang santun, santai, dan natural. Ingat, keberanian itu untuk para pemenang, kunci membuka peluang dan menjalin ikatan.

5. Cari kesamaan dan persamaan

Cobalah cari kesamaan antara kamu dan lawan bicara. Misalnya, kalian sama-sama suka nonton film, dengerin musik, atau olahraga. Dengan menemukan kesamaan, kamu akan lebih mudah memulai dan melanjutkan percakapan.

Selanjutnya, cara membuat lawan bicara nyaman bagaimana? Apakah perlu kita memesan minuman atau cemilan?

 

Cara Membuat Lawan Bicara Nyaman

Ini dia yang orang cari-cari. Ternyata banyak orang juga bingung tentang “Bagaimana cara membuat lawan bicara kamu itu jadi betah untuk berlama-lama?” Nah, biar semua orang betah dan nyaman ngobrol sama kamu, coba deh beberapa tips ini, seperti:

Pertama, jangan sok tahu

Stop ngulik yang gak penting-penting, alias beban pikiran orang. Semua orang punya pendapatnya masing-masing. Jadi, kalau kamu punya pandangan yang beda, sampaikan dengan sopan. Hindari kalimat yang bikin orang lain merasa tersinggung. Inget, tujuannya ngobrol itu kan buat nyambung, bukan buat adu argumen.

Kedua, jangan takut buat ngeluarin sisi konyolmu

Candaan ringan bisa bikin suasana jadi lebih cair. Lebih mengalir. Sedikit konyol juga gak masalah. Tapi inget, sesuaikan dengan situasi dan orang yang lagi di ajak ngobrol. Jangan sampai lelucon kamu malah bikin orang lain tersinggung. Humor itu seperti bumbu penyedap dalam sebuah percakapan, sedikit saja sudah cukup untuk membuat suasana menjadi lebih hidup dan menyenangkan.

Ketiga, jangan jadi pusat perhatian terus-terusan

Beri kesempatan buat lawan bicara untuk bercerita juga. Jangan cuma kamu yang ngoceh terus, dengerin juga cerita dia. TikTok-an dalam satu pembicaraan akan sangat mengasikkan. Dengan begitu, pembicaraan jadi terasa seimbang, dan dia akan merasa di hargai dan lebih terbuka untuk bercerita lagi. Ingat, percakapan itu seperti jalan dua arah, bukan jalan satu arah.

Keempat, jadilah diri sendiri

Jangan berusaha jadi orang lain, jadilah diri sendiri. Kalau kamu berusaha jadi orang yang bukan dirimu, pasti bakal kelihatan banget dan pastinya jauh dari kata natural. Jadilah diri sendiri yang paling autentik, pasti banyak orang yang bakal suka.

Kelima, Empati dan Validasi

Usahakan untuk menempatkan diri di posisi lawan bicara. Coba rasakan apa yang mereka rasakan. Ketika mereka berbagi perasaan, akui dan validasi perasaan tersebut. Misalnya, “Aku mengerti kenapa kamu merasa seperti itu.” Hindari menghakimi atau meremehkan perasaan mereka, karena setiap orang berhak merasa seperti apa adanya.

Dan yang terakhir adalah “Bagaimana cara menjadi pusat perhatian dalam percakapan tanpa harus ngomong melulu?”

 

Jadi Pusat Perhatian Dalam Setiap Percakapan

Satu kebanggaan tersendiri yaa gak sih, jika kita jadi pusat perhatian dalam setiap percakapan. Rasanya bagai orang penting😁 lol, seolah-olah dunia berhenti sejenak untuk mendengarkan cerita dan pendapat kita. Seperti memiliki ‘power’ untuk mempengaruhi dan menginspirasi.

Ada kepuasan tersendiri.

Sampai di sini, bagaimana caranya?

1. Perkaya Kosakata

Kaya akan kosa kata itu penting banget, lho. Membaca buku bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga investasi jangka panjang untuk diri sendiri selain uang. Dengan rajin membaca, kamu tidak hanya memperkaya kosakata dan wawasan, tapi juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif.

2. Jadilah Narasumber yang baik

Banyak orang tidak tahu akan banyak hal. Jika ingin menjadi pusat perhatian, jadilah narasumber yang terpercaya. Dengan membagikan pengetahuan dan pengalamanmu, kamu tidak hanya akan menarik perhatian orang lain, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi mereka. Menjadi narasumber yang kompeten akan membuatmu di percaya dan bisa di handalkan.

3. Jalin Koneksi

Menemukan kesamaan dengan lawan bicara adalah kunci untuk membangun hubungan yang lebih erat. Saat kita menemukan minat, pengalaman, atau nilai yang sama, kita merasa lebih terhubung dan di pahami. Tahukah kamu, mengingat nama seseorang adalah tanda bahwa kamu menghargai mereka dan telah meluangkan waktu untuk mengenal lebih dalam.

4. Tetap Rendah Hati

Terlalu sombong akan satu hal, misalnya, akan membuat orang lain merasa tidak nyaman. Ketika kita terlalu membanggakan diri, tanpa memberi ruang bagi pendapat orang lain, kita menciptakan jarak yang membuat orang enggan untuk mendekat. Terima pujian dengan tulus, tetapi jangan terlalu bangga. Cukupkan egomu, dan biarkanlah tindakan kita yang berbicara.

5. Terus Menggali

Nah, yang paling utama adalah mau belajar sampai kapan pun. Ikuti perkembangan berita dan tren terkini. Teruslah belajar seperti anak sekolah, haus akan pengetahuan baru. Dan kembangkan diri seperti olahragawan, selalu berlatih untuk mencapai level terbaik. Jadi, jangan pernah berhenti.

 

Awkward Silence! Apa Yang Harus Aku Lakukan?

Akhir kata, momen canggung itu bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial kita. Ketimbang berusaha menghindarinya, anggaplah sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Setiap kali berhasil melewati momen canggung, kepercayaan diri tentang ‘peradaban komunikasi’ kita akan semakin terasah.

PoV-nya: Taukah kamu, siapa orang yang paling di sukai oleh lawan bicara? Betul banget! Yaitu orang yang membuat orang lain merasa penting.

Jadi, alih-alih fokus pada ‘posture diri’, arahkan perhatian bukan menjadikan mereka sebagai lawan bicara, tapi rekan bicara. Dengan begitu, kamu tidak hanya akan mengatasi kecanggungan, tapi juga membangun persaudaraan. Dan di dalam ‘persaudaraan’ Awkward Silence atau tidak pun, tetap saja dekat.

 

Salam Dyarinotescom.

 

Tinggalkan Balasan