Truman Doctrine: Pangkas Benang Merah di Era Perang Dingin

  • Post author:
  • Post category:History
  • Post last modified:Maret 17, 2024
  • Reading time:6 mins read
You are currently viewing Truman Doctrine: Pangkas Benang Merah di Era Perang Dingin

Ada satu masa dimana Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan Jerman, dan ratanya beberapa wilayah Jepang. Perang yang meninggalkan sejarah pahit yang mendalam bagi dunia, dan mengubah peta permainan geopolitik global. Tapi, walaupun perang sudah berakhir, temperatur suhu masih belum bisa ‘Menerima keadaan’. Enggan mengatakan “Yaa, sudahlah”. Samua telah berakhir. Perang dingin pun menjadi mockup sejarah lanjutan demi mencari muka. Dengan membawa pesan “Truman Doctrine” sebagai alat pangkas benang merah di era perang dingin.

Truman Doctrine

Masa-masa di tahun 1947, dunia masih diliputi luka yang membekas sisa Perang Dunia II. Di tengah kehancuran, bayang-bayang perpecahan baru mulai terlihat. Orang yang dulunya berada di belakang merasa tidak puas dengan performa dari barisan depan yang lelah.

Di satu sisi, Amerika Serikat dan sekutunya menganut demokrasi dan kapitalisme yang masih sedang bergairah. Di sisi lain, Uni Soviet berpegang teguh pada ideologi komunis dengan segala ideologi nya.

Ketegangan ini memicu Perang Dingin. Perang tertutup dengan segala strategi dan permainan bagai “Papan catur berdarah”. Sebuah pertarungan ideologi yang berlangsung selama beberapa dekade.

Di tengah situasi yang memanas ini, Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman meluncurkan sebuah kebijakan luar negeri yang monumental: Truman Doctrine. Di umumkan pada 12 Maret 1947, menandai pergeseran besar dalam kebijakan AS, dari isolasionisme pasca-Perang Dunia I menuju keterlibatan aktif dalam urusan global.

Memangkas Gelombang Merah

Tahukah kamu tujuan dan alasan di Balik Truman Doctrine? Yups, Betul sekali. Truman Doctrine memiliki tujuan utama tak lain adalah Mencegah penyebaran komunisme. Saat itu, Yunani dan Turki, dua negara di kawasan Mediterania, sedang di landa krisis ekonomi dan politik. Kekacauan ini membuka peluang bagi para komunis untuk masuk dan mengambil alih kekuasaan.

Truman khawatir jika: “Yunani dan Turki jatuh ke tangan komunis”. Efek domino akan terjadi di seluruh Eropa jika itu terjadi. Berusaha meyakinkan diri bahwa Amerika Serikat, sebagai negara adidaya baru harus muncul terdepan, memiliki tanggung jawab untuk melindungi demokrasi dan stabilitas global.



Ketika itu Mereka Lakukan

Ada beberapa faktor yang Mendasari Truman Doctrine mereka lakukan. Alasan yang muncul di permukaan, seperti: ketakutan terhadap komunisme, kepentingan geopoliti, dan kebijakan Containment.

“Kami” kata mereka “Menolak penuh komunisme berkembang di seluruh dunia”. Satu kegelisahan terhadap komunisme brutal yang semakin menjadi. Pada masa itu, komunisme dianggap sebagai “Ancaman serius” bagi demokrasi dan dunia Barat. Doktrin Truman bertujuan demi “Menahan pengaruh Soviet, dan mencegah penyebaran komunisme ke negara-negara lain”. #JustIt

“Ini juga kami lakukan untuk kepentingan geopolitik”. Yunani dan Turki memiliki posisi strategis di Mediterania. Jika kedua negara ini jatuh dan di pengaruhi tangan-tangan komunis, tentu akan memberikan keuntungan geopolitik yang signifikan bagi Uni Soviet.

Dan faktor yang terakhir adalah “Ini merupakan bagian dari pelaksanaan kebijakan Containment”. Containment atau kebijakan pembendungan, adalah strategi utama Amerika Serikat untuk melawan pengaruh Uni Soviet selama Perang Dingin. Bukan sekadar reaksi spontan, melainkan sebuah rencana jangka panjang. Seraya tegas mengatakan “Menghentikan penyebaran komunisme di seluruh dunia”.

#Kebijakan Containment

Containment itu bukanlah strategi militer semata. Ini lebih merupakan pendekatan menyeluruh yang menggunakan berbagai instrumen untuk membatasi pengaruh Soviet yang tak lain sebagai pemain besar komunis di dunia. Amerika Serikat memberikan bantuan finansial dan militer kepada negara-negara yang dianggap rentan terhadap masuknya faham komunisme.

Containment juga memicu banyak kompetisi senjata, antara: Amerika Serikat vs Uni Soviet. Kedua negara berlomba-lomba mengembangkan senjata nuklir dan konvensional yang semakin canggih, menciptakan era ketidakpercayaan, dan ketegangan yang tinggi.

Perang Dingin juga menjadi ajang pertarungan di ranah budaya dan propaganda. Amerika Serikat menggunakan berbagai media untuk mempromosikan nilai-nilai demokrasi dan menjelek-jelekkan komunisme.



Dampak dan Konsekuensi Mulai Terlihat

Truman Doctrine memiliki dampak yang signifikan. Bantuan AS untuk: Yunani dan Turki pun dilakukan. Doktrin ini memungkinkan AS untuk memberikan bantuan militer dan ekonomi kepada Yunani dan Turki. Bantuan ini membantu kedua negara tersebut dalam memerangi pemberontak komunis dan membangun kembali stabilitas.

Perang Dingin menjadi konsekuensi yang tidak bisa mereka elakkan. “Mau berkuasa? siap-siap adu jotos”. Truman Doctrine menandai awal Perang Dingin, sebuah pertarungan ideologi dan geopolitik antara AS dan Uni Soviet yang berlangsung selama beberapa dekade.

Dan pada gilirannya NATO di bentuk bagai Geng Motor Berkelas. Doktrin ini juga mendorong pembentukan NATO (North Atlantic Treaty Organization), sebuah aliansi militer antar negara-negara Barat untuk melawan ancaman komunis.

Bagai Tawuran “Jika mau satu ketegangan yang dampaknya terlihat, jangan lupa ajak teman”. End. Namun, dari semua cerita yang mereka bawa ke permukaan, ada beberapa persitiwa tersembunyi dibalik Truman Doctrine.



Tersembunyi di Balik Doctrine

Ada banyak peristiwa terkait Truman Doctrine yang jarang kita di ketahui. Salah satunya adalah Peran CIA yang sangat berperan. CIA, badan intelijen AS, terlibat secara aktif dalam operasi rahasia di Yunani dan Turki untuk membantu pemerintah kedua negara tersebut melawan komunis.

Peristiwa terkait protes dan aksi demonstrasi pun di tutup-tutupi dengan sangat rapi. Truman Doctrine jelas menuai kritik dan protes dari berbagai kalangan. Banyak yang menentang intervensi AS dalam urusan negara lain, karena merasa khawatir akan risiko di mulainya Perang Dunia III.

Secara tidak sadar dunia barat mengakui bahwa: Truman Doctrine juga memiliki dampak negatif. Semua yang di lakukan bukan mempererat, akan tetapi memperburuk ketegangan AS-Soviet. Semakin hari semakin tidak bersahabat, dan pada gilirannya memicu penggunaan senjata nuklir yang berbahaya bagi manusia di seluruh dunia.

Satu Simpulan

Truman Doctrine merupakan kebijakan luar negeri yang monumental dengan konsekuensi yang bukan kaleng-kaleng. Doktrin ini menandai awal Perang Dingin dan membentuk tatanan dunia selama beberapa dekade.

Memahami Truman Doctrine memberikan kita pemahaman dan informasi tentang sejarah Perang Dingin dan bagaimana AS berusaha “Terlihat hebat” dengan mengatakan dirinya sebagai: pemain depan dalam persaingan kepentingan global. Lalu, bagaimana keadaan Indonesia saat itu?

Salam Dyarinotescom.

Tinggalkan Balasan