Hati adalah tempat bersemayamnya rohani manusia. Ada enam keadaan hati:
• Pertama
KEHIDUPAN. Kehidupan hati adalah petunjuk;
• Kedua
KEMATIAN. Kematiannya adalah kesesatan;
• Ketiga
KESEHATAN. Kesehatan hati adalah kebersihan dan kejernihan;
• Keempat
SAKIT. Sakitnya adalah kekeruhan dan ketergantungan;
• Kelima
SADAR. Sadarnya adalah dzikir;
• Keenam
TIDUR. Tidurnya adalah kelalaian.
Setiap keadaan hati memiliki tanda. Isyarat kehidupan adalah beramal dengan penuh harap dan rasa takut, sedangkan pertanda kematian hati adalah kebalikannya.
Tanda kesehatan adalah rasa lezat, dan sakitnya berlawanan dengan itu. Tanda sadar adalah mendengar dan melihat, tidurnya kebalikan dari itu.
Kebersihan hati akan menentukan baik buruknya seseorang. Apabila dalam diri seseorang terdapat hati yang bersih, maka akan lahir di sana akhlak yang terpuji.
Sebaliknya, bila dalam diri seseorang tersimpan hati yang kotor, maka akan tampak di sana akhlak yang bejat.
Dalam Manhaj Tabi’in fi Tarbiyah An-Nafs, Abdul Hamid Al-Bilali menyampaikan ada beberapa sebab hati menjadi bercahaya, diantaranya:
- Hati akan bersinar dengan kesedihan di sebabkan rasa sesal atas habisnya umur yang sia-sia tanpa amal yang bermanfaat;
-
Hati akan bersinar dengan kesedihan karena menyesal atas maksiat yang telah di lakukan, sehingga hati menjadi takut jika hal tersebut akan menghalangi diri masuk ke surga Allah;
-
Hati akan bersinar karena kesedihan akibat rasa sesal atas tindakan menyia-nyiakan hukum Allah dengan beralih pada hukum-hukum buatan manusia.
Adakalanya hati pun dapat tertutup. Hati bisa tertutupi oleh tiga hal:
- Bahagia. Jika bahagia mendapatkan sesuatu, maka akan berhasrat tinggi. Dan yang berhasrat tinggi akan terhalang;
-
Sedih. Jika sedih karena kehilangan berarti pemurka. Dan pemurka akan diadzab;
-
Gembira. Gembira dengan pujian tanda berbangga diri. Dan bangga diri, amalnya akan gugur.
Dalil untuk ke tiga hal tersebut adalah Al Qur’an surat Al Hadid ayat 23:
“Supaya kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu tidak terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu.”
Salam, DyariNotesCom
2 Comments
makanya ‘jagalah hati’ kata Aa Gym jg, jangan kau kotori
setuju., jagalah hati