OOTD: Ekspresi Diri Anak Muda Urban Atau Jualan? Skak Mat!

  • Post author:
  • Post category:Lifestyle
  • Post last modified:Januari 15, 2025
  • Reading time:6 mins read
You are currently viewing OOTD: Ekspresi Diri Anak Muda Urban Atau Jualan? Skak Mat!

Fenomena Outfit of the Day atau OOTD telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak muda urban. Hampir setiap harinya, linimasa media sosial dibanjiri foto-foto orang dengan gaya berpakaian berbeda. Kadang unik, kadang nyeleneh, dan banyaknya juga yang menarik.

Namun, di balik estetika visual yang memukau, muncul pertanyaan merakyat: Apakah OOTD murni sebagai bentuk ekspresi diri ‘si gue banget’, atau lebih dari itu, sebuah strategi pemasaran yang terselubung? Ujung-ujungnya hanya sebatas jualan.

Skak Mat!

 

OOTD (Outfit of the Day)

Benar, Outfit of the Day atau OOTD memang bisa kita katakan sebagai cerminan kepribadian dan gaya hidup seseorang. Melalui pilihan warna, pakaian, aksesori, hingga latar belakang foto, kita dapat menyampaikan pesan tentang siapa kita, dari kalangan mana kita berasal, dan apa yang kita sukai.

OOTD menjadi semacam kanvas kosong bagi anak muda untuk mengeksplorasi identitas dan kreativitas mereka. Bagi sebagian orang, tentu saja OOTD adalah bentuk seni yang memungkinkan untuk menciptakan karya visual yang menginspirasi.

Namun, di sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa OOTD juga memiliki dimensi komersil yang kuat. “Niatnya terasa seperti orang mau jualan”. Dengan semakin populernya media sosial, OOTD telah menjadi ‘pasar di dunia maya’ yang sempurna bagi para influencer, merek fashion, dan para bisnis online.

Banyak orang yang memanfaatkan popularitas mereka di media sosial untuk mempromosikan produk-produk tertentu dan membangun loyalis dengan mudah. Bagi mereka, OOTD bukan hanya tentang ekspresi, tetapi juga tentang membangun personal branding, harga dan nilai diri, dan pastinya menghasilkan cuan.

 

Nah, Ini Dia!

Ini dia! Fenomena ini semakin diperkuat dengan maraknya kolaborasi antara influencer dan merek fashion. Tidak bisa lagi untuk kita tutup mata, Influencer sering kali mendapatkan produk gratis, bayaran, atau diskon besar-besaran, dengan syarat: mempromosikan produk tersebut di akun media sosial mereka.

Hal ini membuat garis antara: ekspresi diri dan promosi menjadi semakin kabur.

Lantas, bagaimana kita memandang fenomena tersebut? Apakah kita harus skeptis atau ‘ragu’ terhadap setiap unggahan OOTD yang kita lihat, atau justru melihat hal tersebut sebagai bentuk kreativitas yang baik?

Jangan banyak-banyak, mari kita bahas.

Ups,

 

Tunggu Dulu

Jawaban atas pertanyaan tadi, tentu saja tidak bisa kita sederhanakan.

Okey! Disini, kita perlu menyadari bahwa media sosial adalah sebuah panggung koreanya warga +62 dengan segala settingan dan ‘tipu-tipu’, di mana setiap orang berusaha untuk menampilkan citra terbaik dari diri mereka. Karena, apa yang kita lihat di media sosial mungkin tidak selalu mencerminkan kehidupan sehari-hari seseorang.

Namun, di belahan yang berbeda, kita juga tidak boleh menutup mata terhadap potensi positif dari OOTD, dong.

Fenomena yang terjadi di masyarakat telah mendorong munculnya banyak desainer muda berbakat “dari pada mereka nganggur”, atau bisa juga memperluas akses kita terhadap tren fashion terbaru, “keluar dari kotak pandora estetik yang ada selama ini”, dan tentu saja dapat menginspirasi banyak orang untuk mengekspresikan diri melalui gaya berpakaian.

Jadi, apakah OOTD bisa kamu katakan sebagai sekadar jualan?

Jawaban-nya jadi relatif kan. Kapan, dimana, dan bagaimana kamu memandang itu.

OOTD bisa menjadi keduanya, tergantung pada ‘nawaitu-nya’ dan tujuan dari orang yang mengunggahnya. Namun, yang pasti, OOTD telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya populer saat ini. Senggol dong!

Lalu, bagaimana kita sebagai konsumen media sosial dapat menyikapi fenomena ini? Langsung saja:

 

Pertama: Jadilah Konsumen yang Cerdas

‘Jadilah Konsumen yang Cerdas!’ Itu bermakna luas kan.

Di era digital saat ini, tren fashion berganti dengan sangat cepat, didorong oleh pengaruh media sosial dan influencer. Sangat mudah terbawa arus dan membeli pakaian hanya karena sedang populer. Namun, sebagai konsumen yang cerdas, kita perlu lebih kritis dalam memilih pakaian.

Jangan mudah terpengaruh oleh tren semata. Pilihlah pakaian yang sesuai dengan gaya pribadi, kenyamanan, dan kebutuhan kita. Dengan begitu, kita tidak hanya terlihat baik, tetapi juga merasa percaya diri dan nyaman dengan apa yang kita kenakan.

Ingat-nya: fashion adalah bentuk ekspresi diri, bukan ajang untuk mengikuti tren semata.

 

Kedua: Sebagai Bentuk dari Dukungan Kita Terhadap Kreator Lokal

Dengan mendukung desainer dan influencer lokal, kita turut berkontribusi dalam mengembangkan industri fashion dalam negeri. Setiap kali kita membeli produk lokal, misalnya, kita tidak hanya mendapatkan pakaian yang unik dan berkualitas, tetapi juga membantu menciptakan lapangan kerja, meningkatkan perekonomian sekitar, dan mendorong pertumbuhan industri kreatif.

Sebagai bagian dari cara untuk membuktikan bahwa fashion Indonesia tidak kalah bersaing dengan produk internasional.

 

Ketiga: Jangan Takut untuk Bereksperimen

OOTD adalah tentang bereksplorasi dan menemukan gaya yang beda. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru. Tidak semua putih dan hitam itu serasi. Banyak kombinasi warna, tekstur, dan potongan yang bisa kamu coba untuk menciptakan tampilan yang benar-benar ‘kamu’ banget.

Sadar-nya: fashion adalah bagian dari bentuk ekspresi yang tak terbatas, jadi jangan ragu untuk keluar dari zona ‘gak pede’. Cukup lakukan saja, asal bagian yang jelas-jelas ‘aurat’ harus ditutup.

 

Plus+: Tetaplah menjadi ‘Ini Gue Banget’

Jangan merasa tertekan untuk mengikuti tren. Yang terpenting adalah merasa nyaman dan percaya diri dengan apa yang kita kenakan. Tidak ada orang yang jelek. Yang ada adalah orang yang tidak mau memperbaiki penampilan. Dan itu bukan berarti harus mengikuti tren terkini.

Yakin-nya:

Kepercayaan diri datang dari dalam diri, dari bagaimana cara kita menyikapi diri sendiri. Ketika kita merasa nyaman dengan diri sendiri, “So what?” kita akan memancarkan aura kebaikan yang membuat kita terlihat lebih menarik.

 

OutfitOfTheDay (OOTD) Itu Sebagai Bentuk Ekspresi Diri Atau Jualan?

Pada akhirnya, OOTD adalah sebuah bentuk dari akumulasi ekspresi diri yang sifatnya personal. Kita dapat memilih untuk memanfaatkannya sebagai alat untuk menginspirasi orang lain, jualan, atau sekadar sebagai cara untuk tahu bagaimana orang bersenang-senang.

Yang terpenting adalah dari kitanya tetap bijak dan lebih sadar “Gue gak menarik, yaa perbaiki penampilan dong” menjawab tawaran diri dalam menyikapi fenomena, dan tidak terjebak dalam arus ‘beli, beli’ yang berlebihan. Fashion fades, style is eternal.

Jadi, ciptakan timeless style kamu dan siapa tau itu dapat menginspirasi generasi mendatang.

Tren #OutfitOfTheDay (OOTD), Siapa Takut!

 

Salam Dyarinotescom.

Tinggalkan Balasan