Bulan Ramadan sering kali diidentikkan dengan perubahan pola hidup, termasuk urusan tidur. Tak jarang, banyak orang yang memanfaatkan waktu siangnya untuk tidur dengan anggapan bahwa “tidurnya orang puasa adalah ibadah”. Padahal, tidur berlebihan saat puasa justru dapat menimbulkan berbagai masalah, salah satunya masalah kesehatan. Istilah populer seperti “ngabuburit” yang biasanya diisi dengan kegiatan bermanfaat, sering kali disalahartikan dengan tidur seharian.
Bangun, lihat jam, “eehh, masih lama”, tidur lagi ahh! 😀
Kebiasaan tidur berlebihan saat puasa ini tidak hanya terjadi pada kalangan remaja, tetapi juga orang dewasa. Setelah santap sahur dan salat Subuh, banyak orang yang kembali tidur hingga menjelang waktu berbuka. Hal ini tentu saja dapat mengganggu produktivitas dan kualitas ibadah di bulan Ramadan. Padahal, Ramadan adalah momen yang tepat untuk memperbanyak amalan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Apa Masalah, Tidur Saat Puasa di Bulan Ramadan?
Tidur seharian saat puasa di bulan Ramadan, oleh sebagian orang memang menjadi godaan tersendiri. Namun, tahukah kamu bahwa tidur berlebihan saat puasa dapat menimbulkan masalah yang lebih dari sekadar rasa malas?
Dalam perspektif Islam, tentu saja menyia-nyiakan waktu, termasuk dengan tidur berlebihan, sangat tidak di anjurkan. Waktu adalah amanah dari Allah SWT yang harus di manfaatkan sebaik-baiknya, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah.
Allah SWT Berfirman
Dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’minun ayat 115-116:
اَفَحَسِبۡتُمۡ اَنَّمَا خَلَقۡنٰكُمۡ عَبَثًا وَّاَنَّكُمۡ اِلَيۡنَا لَا تُرۡجَعُوۡنَ
“Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”
فَتَعٰلَى اللّٰهُ الۡمَلِكُ الۡحَـقُّ ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ رَبُّ الۡعَرۡشِ الۡـكَرِيۡمِ
“Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak di sembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) Arasy yang mulia.”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa hidup di dunia bukanlah sekadar permainan “tidur-tidur doang!”, melainkan sebuah ujian yang pasti di pertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh karena itu, setiap detik, setiap nafas yang kita hembuskan, alangkah baiknya di isi dengan amalan yang bermanfaat, baik untuk dunia maupun akhirat.
Para ulama juga sudah menjelaskan bahwa tidur saat puasa hukumnya mubah (boleh), yaa karena itu baik bagi kesehatan jika badan lelah, tetapi jika di lakukan secara berlebihan hingga melalaikan kewajiban, maka hukumnya menjadi makruh (tidak disukai).
Tidur berlebihan dapat menyebabkan seseorang melewatkan waktu-waktu utama untuk beribadah, seperti salat Duha, membaca Al-Qur’an, atau berzikir. Selain itu, tidur berlebihan juga dapat membuat seseorang memperkuat sifat malas, kurang bersemangat, dan juga minim produktif, sehingga tidak dapat memanfaatkan waktu Ramadan dengan totalitas.
Rasulullah SAW bersabda
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu karenanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari)
Hadis ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat kesehatan dan waktu luang yang di berikan oleh Allah SWT. Jangan sampai kita menyia-nyiakan kedua nikmat tersebut dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti tidur berlebihan.
Oleh karena itu,
Bukan menggurui, mari kita manfaatkan bulan Ramadan ini dengan sebaik-baiknya. Jangan biarkan waktu kita terbuang percuma hanya untuk tidur. Isilah waktu luang kita dengan amalan-amalan yang bermanfaat.
Apa Kata Para Pakar Kesehatan Tentang Tidur Banyak di Saat Puasa?
Para pakar kesehatan sepakat bahwa tidur berlebihan saat puasa, atau yang sering disebut “hibernasi Ramadan” oleh sebagian kalangan, bukanlah pilihan yang bijak. Meskipun tidur dapat memberikan istirahat bagi tubuh, tidur terlalu lama justru dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Salah satu masalah utama adalah gangguan pada ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur siklus tidur dan bangun. Perubahan drastis dalam pola tidur dapat menyebabkan tubuh merasa lemas, “tahi mata berlebih”, pusing, dan sulit berkonsentrasi.
Selain itu, tidur berlebihan juga dapat mengganggu metabolisme tubuh. Saat tidur, misalnya, tubuh kita tetap membakar kalori, tetapi dengan laju yang lebih lambat. Tidur terlalu lama dapat menyebabkan penumpukan kalori yang tidak terpakai, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Para pakar juga mengingatkan bahwa tidur berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi. Saat tidur, tubuh tetap kehilangan cairan melalui pernapasan dan keringat. Jika tidak di imbangi dengan asupan cairan yang cukup saat sahur dan berbuka, tubuh dapat mengalami dehidrasi.
Lebih lanjut,
Kurangnya aktivitas fisik akibat tidur berlebihan dapat menyebabkan penurunan massa otot dan kekuatan tulang. Hal ini tentu saja dapat berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, para pakar kesehatan menyarankan agar tetap aktif bergerak dan berolahraga ringan selama bulan Ramadan, meskipun dengan intensitas yang lebih rendah dari biasanya.
Ramadan Produktif Tanpa ‘Hibernasi’, Atur Tidurmu Saat Puasa
Bulan Ramadan seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan ibadah dan produktivitas, bukan malah “hibernasi” dengan tidur berlebihan sepanjang hari. “Bangun-bangun sudah bedug!” Untuk meraih Ramadan yang lebih produktif, pengaturan pola tidur menjadi solusi baik.
Bisa dengan:
Pertama, usahakan untuk tidur lebih awal di malam hari agar tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup sebelum sahur. Hindari kebiasaan begadang yang justru akan membuat tubuh lemas di siang hari.
Kedua, manfaatkan waktu setelah sahur dengan kegiatan positif seperti membaca Al-Qur’an atau berzikir, bukan langsung kembali tidur. Jika rasa kantuk menyerang di siang hari, cukup lakukan power nap selama 20-30 menit untuk menyegarkan tubuh tanpa membuatnya lemas.
Ketiga, jaga pola makan sehat saat sahur dan berbuka agar tubuh mendapatkan energi yang cukup untuk beraktivitas. Dan, tetap aktif bergerak dan ‘berolahraga ringan’ di pagi dan sore hari untuk menjaga kebugaran tubuh.
Sebagai Penutup,
Ramadan sebenarnya madrasah kehidupan yang mengajarkan kita untuk mengelola waktu dengan baik lagi bijak. Jangan biarkan waktu berharga di bulan suci ini terbuang percuma hanya untuk tidur.
Ingat-nya: Jadikan Ramadan ini sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah, produktivitas, dan kesehatan. Dengan mengatur pola tidur yang baik, kita dapat meraih Ramadan yang penuh berkah dan manfaat.
Selamat menjalankan ibadah puasa!
Salam Dyarinotescom.