Life’s Little Moments: Capturing thoughts, Healthy habits, and Connections. Embrace the moment, Join me on this journey.

Implementasi AI Dalam Tune Up Marketing

Share:

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini menjadi ‘senjata pemasaran’ yang banyak pemodal bicarakan. Hal ini tidak lain berkaitan dengan kemampuan dalam peningkatan kinerja. Pun dalam dunia usaha, kami mengenal ini dengan istilah AI marketing. Lalu, apa yang menarik dalam Implementasi AI untuk meningkatkan kerja Marketing?

Opening

Sesuai namanya, AI (Artificial Intelligence) marketing diperlakukan sebagai tune up kerja olah pemasaran. Dengan memanfaatkan AI, seperti: machine learning, otomasi, efisiensi dan analisis, dunia usaha jadi lebih mudah mendalami perilaku pelanggan.

Berbagai tantangan dalam penggunaan AI marketting, seperti: keterbatasan data dan privasi, menjadi barikade tak terbatas untuk membidik lebih dalam “siapa seeh…?” pelanggan kita (target pasar), dimana mereka, kapan serta bagaimana.

Kabar baiknya, sudah bisa teratasi dengan cara-cara yang efektif. Apa saja?

[INSERT_ELEMENTOR id=”18561″]

Implementasi AI Marketing

Implementasi AI marketing, membantu kita lebih jelas meningkatkan efektivitas dan efisiensi demi pencapaian target, seperti: meningkatkan kehadiran di sosial media, misalnya. Menghasilkan prospek, kesadaran merek, rekomendasi personal, customer value, juga bisa ditingkatkan dengan penggunaan AI Marketing.

Ditambah lagi dengan Moving Average yang digunakan dalam peramalan permintaan pasar (demand forecasting), Key Performance dan tingkat konversi (pengunjung menjadi pelanggan), serta beberapa lainnya menjadikan AI marketing semakin menarik.

Kembali ke awal, sederhananya Artificial Intelligence bekerja dengan cara menggabungkan kumpulan data (big data) diolah dengan logika dan algoritma bias, sehingga pada akhirnya kita bisa mempersingkat jalan kerja dan menemukan pemecahan masalah. Dan tentunya masalah efisiensi dan efektivitas kerja.



1. Tingkatkan Penjualan

AI dapat meningkatkan upaya marketing kita, mengurangi biaya, dan menghemat waktu. Bagaimana caranya?

Pada industri makanan dan minuman Cokelat, misalnya. Menggunakan AI untuk menciptakan pola packaging. Memproses kemasan yang ‘menonjol’ karena ingin membuat produk mereka lebih dari produk lainnya, lebih diinginkan, dan menjadi bahan pembicaraan.

Smart think and right choice

Menggunakan AI untuk menghasilkan 1 juta pola dan label yang unik, menarik dan ekspresif. Hasilnya, semua produk yang diproduksi untuk kampanye ini, terjual habis begitu mereka tiba di pasaran. Artificial Intelligence (AI) dapat sangat efektif dalam desain branding. Rasa boleh sama, tetapi kemasan berbeda.


2. Tingkat kehadiran Digital dan sosial media

Tahukah kamu, media sosial menjadi urutan kedua dalam hal informasi produk. Saat ini kita manusia tidak hanya tinggal di daratan dan lautan. Dunia digital dan sosial media menjadi tempat tinggal kita ketiga. Orang banyak menyisihkan waktu mereka untuk singgah pada layar berwarna, frame yang bertautan dan dimensi demi interaksi.

Data Digital 2022 Global Overview Report, saluran iklan digital tertinggi menjangkau konsumen adalah Search Engines, yaitu sebesar 49,5%. Pengguna internet secara global lebih suka menggunakan search engines, seperti: Google, Bing dan lainnya.

Juga sebesar 43,5% pengguna internet global sangat suka melakukan riset produk lewat media sosial. Hal ini menjadikan media sosial sebagai saluran pemasaran paling efektif kedua. Kemudian sekitar 37,4% warganet global suka melakukan riset produk dengan membaca ulasan konsumen lain, 34,6% mengakses situs web perusahaan sebelum membeli, dan 28,5% mengakses situs web pembanding harga sebelum transaksi.

Jadi, yaa perbanyak iklan produk di media sosial.


3. Utak Atik by Data

Ini Nyata, 40% prospek berisi data yang tidak akurat. Rata-rata, perusahaan menganggap bahwa hingga 33% dari data pelanggan mereka, entah bagaimana tidak mix and match. Informasi yang salah ini awalnya berasal dari data yang tidak akurat. Dan jelas, dapat menyebabkan pengambilan keputusan menjadi tidak baik untuk masing-masing strategi marketing.

Untuk memperbaiki masalah ini, penting bagi perusahaan berinvestasi dalam proses perbaruan dan pengayaan data. Customer database, misalnya. Ini adalah sistem sederhana yang menyimpan data dan detail lainnya yang berkaitan dengan pelanggan. Data yang tersimpan bukan sekedar identitas pelanggan, tetapi juga riwayat interaksi, kapan interaksi berlangsung, dimana, menggunakan apa dan lainnya.

Bekerja otomatis mengambil data yang ingin kita rekam dan menyinkronkannya pada masing-masing block pelanggan. Setiap kali kita berkorespondensi dengan pelanggan, interaksi tersebut akan dicatat secara otomatis. Dan banyak perusahaan besar telah melakukannya dengan atau tanpa AI.


4. Rekomendasi Personal

Apakah kamu sedang menyusun rencana pemasaran tahun ini? Atau kamu (Rudi) hanya ingin mengetahui perkembangan trend? Atau bingung mulai dari mana karena data yang kamu miliki hanya itu-itu saja? Apa pun alasannya, rekomendasi personal adalah hal yang penting.

Sebagai contoh, Netflix Menggunakan AI untuk Rekomendasi Personal. Perusahaan ini berkecimpung dalam jenis industri hiburan. Penggunaan nya pun ditargetkan secara personalisasi. Bagaimana mereka melakukannya?

Di lansir dari mailmodo.com, menurut Netflix, mereka melakukannya dengan menggunakan data tentang konten apa yang di sukai pengguna kami dan bagaimana mereka berinteraksi dengan layanan mereka dalam mencari tahu tontonan, film atau acara TV berikutnya untuk para pengguna.

AI mengumpulkan data tersebut dan merekomendasikan acara, film, bahkan karya seni yang kita lihat di personalisasi sesuai dengan kemauan kita para penonton.

Dan sekarang kita tahu bahwa bagaimana Netflix selalu membuat kita tertarik. Mari kita lihat seberapa menguntungkan AI bagi Netflix. Mesin rekomendasi Netflix bernilai lebih dari $1 Miliar per tahun, yang tentunya berasal dari susunan saran yang di personalisasi hanya untuk selera penonton.


5. Customer Service

Peranan AI dalam customer service cukup banyak di temukan dan tujuannya adalah untuk membantu dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan yang lebih cepat, tepat, dan efisien. Salah satu contoh penerapan AI dalam customer service adalah melalui Social Listening. Apa itu?

AI dapat menganalisis data dari media sosial pelanggan dan mengidentifikasi keluhan, masalah dari si pelanggan. Hal ini membantu customer service agar mengantisipasi dan memberikan respons cepat dan tepat.

Implementasi dari penggunaan Artificial Intelligence (AI) juga dalam sistem ticketing. AI dapat membantu dalam mengelola dan mengatur ticket pelanggan serta memberikan notifikasi kepada tim customer service tentang ticket yang perlu di tangani secepatnya. Ini sama baiknya dengan voice authentication. Dimana AI melakukan autentikasi terhadap pelanggan tanpa perlu menggunakan password.


6. Pergerakan Pasar

Era digital saat ini, peramalan permintaan pelanggan atau Demand Forecasting semakin berperan penting dalam memperkirakan ‘Pergerakan Pasar’ dalam hal kebutuhan dan market segmentation. Permintaan pelanggan bisa saja didasari pada perilaku dan perubahan yang mendasarinya. Untuk itu perlunya Marketing Intelligence yang akurat. AI bisa di nobatkan sebagai 007.

Oleh karena Marketing Intelligence yang aktif, urusan rekomendasi personal, Customer Value, kesadaran merek, olah data, penjualan, hingga urusan teknis pun bisa sangat terbantu. Pada kendaraan listrik yang tengah berkembang saat ini, misalnya.

Artificial Intelligence (AI) biasanya ‘produsen’ pakai pada sistem manajemen baterai (BMS) dan unit kontrol kendaraan (VCU). Kecerdasan buatan di manfaatkan untuk mengambil alih pekerjaan yang sifatnya rendah dan tidak perlu kognitif tinggi.

Sistem AI (Pada BMS dan VCU) di atur dalam semikonduktor, menjadi komponen penting dalam kendaraan listrik, selain baterai. Sistem ini membantu pengguna kendaraan mengetahui berbagai informasi, antara lain: visualisasi penggunaan baterai, peringatan pengisian daya, dan memonitor suhu pada baterai.

Closing

Sesuai labelnya AI (Artificial Intelligence) bisa membantu kinerja para ahli marketing sebagai alat tune up kerja. Dengan memanfaatkan AI, semua akan lebih mudah. AI lebih akurat menggantikan pekerjaan di mana orang seperti kita harus melakukan tugas secara berulang-ulang dengan sedikit kesalahan.

Salam Dyarinotescom.


Related Posts:

Jangan Lewatkan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Life’s Little Moments: Capturing Thoughts, Healthy Habits, and Connections. Embrace the Moment.

Join Me On This Journey.