Babak final di bulan suci Ramadhan telah berkunjung menghampiri setiap orang yang berpuasa di tahun ini. Malam yang di tunggu-tunggu oleh kita umat Islam untuk memastikan bahwa “Aku orang yang beruntung”. Malam ini penuh keutamaan yang luar biasa, bahkan Allah SWT menyebutnya dalam Al-Quran sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Siapkan diri menjemput malam Lailatul Qadar.
Menjemput Malam Lailatul Qadar
Saat ini, mungkin kita masih terlena dengan harta, tugas, THR, dan jabatan. Namun, ketahuilah bahwa semua itu fana, “tak ada yang abadi”. Pada sepuluh (10) malam terakhir Ramadhan ini, tadahkan tanganmu dengan ketulusan, untuk memohon ampun dan keridaan Allah SWT, atas segala dosa yang telah kamu perbuat.
Lailatul Qadr berarti malam kemuliaan, adalah malam yang penuh berkah dan ampunan. Pada malam inilah, Al-Quran diturunkan pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril.
Keistimewaan Lailatul Qadar tidak hanya terletak pada peristiwa turunnya wahyu, tetapi juga karunia rahmat dan ampunan yang di limpahkan oleh Allah SWT. Doa-doa yang kamu panjatkan pada malam ini memiliki peluang yang lebih besar untuk dikabulkan. Percaya? Mari kita buktikan.
Kapan Itu Terjadi
Kapan itu terjadi? Maaf, Lailatul Qadar tidak bisa secara detail di pastikan tepatnya kapan kita ketahui. Tapi, tunggu dulu! Terdapat beberapa petunjuk dalam Al-Quran dan Hadits yang menunjukkan kemungkinan waktunya. Kapan itu?
1. Pada 10 hari terakhir bulan Ramadan
Sepuluh hari terakhir bulan Ramadan merupakan periode istimewa yang di limpahi berkah dan keutamaan. Momen ini menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Dalam Hadits Nabi Muhammad SAW, di riwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, menyebutkan bahwa Lailatul Qadar kemungkinan besar jatuh pada salah satu malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
2. Pada malam ganjil
Meskipun tidak ada yang mengetahui tanggal dan jam pasti munculnya Lailatul Qadar, para ulama memiliki pandangan yang kuat berdasarkan petunjuk-petunjuk dalam Al-Quran dan Hadits. Dalil-dalil tersebut sebagai isyarat atau petunjuk untuk meningkatkan semangat kita dalam beribadah pada malam-malam penuh berkah ini.
Sebagaimana hadis riwayat Bukhari (no. 2017) yang menyebutkan: “Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan”. Hadis ini beserta dalil lainnya menunjukkan bahwa malam tersebut kemungkinan besar jatuh pada salah satu malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.
3. Tanda-tanda Lailatul Qadar
Ada beberapa tanda-tanda yang disebutkan dalam Hadits tentang Lailatul Qadar, seperti: malam yang terang benderang, cuaca yang sejuk dan tenang, dan hati yang merasa damai dan tenteram.
Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Lailatul Qadar adalah malam yang hening dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Keesokan harinya matahari terbit dengan sinar lemah berwarna merah.”
Hadis ini memberikan gambaran tentang ciri-ciri malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang teduh, adem ayem, dan tenang serta keesokan harinya matahari terbit dengan sinar lemah berwarna merah. Hadis lain yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu’anhu mendukung hal ini, menyebutkan bahwa matahari pada pagi hari setelah Lailatul Qadar tampak bersinar lemah dan tidak menyengat, seperti nampan.
Amalan yang Dianjurkan
Kaya miskin, suah senang, hidup dan mati, pasti akan datang menghampiri. Ia datang tanpa tanpa kita tahu itu kapan terjadi. Sudah siapkah kita? Jika belum, mari manfaatkan 10 malam terakhir Ramadhan ini sebagai kesempatan emas untuk memperbanyak amal ibadah.
Malam-malam ini, yang di dalamnya terdapat Lailatul Qadar, adalah waktu istimewa untuk meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Lalu, amalan-amalan apa yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam Lailatul Qadar?
1. Melakukan ibadah salat malam (tahajud)
Di hari biasa Shalat tahajud merupakan shalat sunnah yang penuh kebaikan. Tentunya akan lebih istimewa jika dilakukan di bulan Ramadhan. Sholat ini dikerjakan minimal dua rakaat, dan tidak ada batasan rakaat maksimal jumlahnya.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Shalat malam itu dilakukan dua rakaat, dua rakaat. Jika khawatir waktu subuh akan tiba, maka berwitirlah satu rakaat saja.”
Ada banyak hal yang istimewa dalam Shalat Tahajud. Dengan sholat malam ini, kita bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, mendapatkan ketenangan dan hati yang damai, menghapus kesalahan dan dosa, mampu membuka pintu kebahagian dan pintu rezeki, menjemput malam Lailatul Qadar.
2. Membaca Al-Quran
Setiap huruf per satu ayat yang di baca dalam Al-Quran mendapatkan satu kebaikan, dan di bulan Ramadhan pahala tersebut di lipatgandakan. Jika kamu membaca Al-Quran dengan tartil (perlahan dan jelas), kamu akan ditemani oleh para malaikat.
Membaca Al-Quran sejatinya membawa kita kepada ketenangan hati, ketentraman jiwa, dan kedamaian kalbu, terlebih di bulan suci Ramadhan yang pebuh dengan keberkahan. Dengan memperbanyak membaca Al-Quran, kita semua dapat lebih memahami isi yang terkandung serta makna yang di sampaikan dari firman Allah SWT.
3. Perbanyak doa, istighfar, dan Menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat.
Ini penting! Memperbanyak doa, istighfar, dan menjaga diri dari perbuatan dosa dan maksiat, kita bisa mengisi bulan Ramadhan dengan ibadah berkualitas dan meraih pahala yang berlimpah.
Doa-doa kita lebih mudah di kabulkan oleh Allah SWT. Manfaatkan kesempatan ini untuk berdoa memohon kebaikan dunia dan akhirat. Sama baiknya dengan Istighfar. Istighfar adalah memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan.
Meskipun sedang berpuasa, godaan untuk melakukan dosa dan maksiat tetap bisa muncul. Oleh karena itu, penting untuk kita menjaga diri dengan menjauhi hal-hal yang bisa membatalkan puasa dan hal-hal yang di larang oleh Allah SWT.
4. Melakukan iktikaf
Itikaf merupakan kesempatan bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara fokus beribadah dan meninggalkan kesibukan urusan dunia. “Semacam perenungan malam”. Dengan beriktikaf, kita dapat lebih khusyuk dalam beribadah dan merenungkan diri.
Itikaf dapat membantu kita untuk meningkatkan kekhusyukan ibadah. Dengan berdiam diri di masjid dan fokus beribadah, kita dapat terhindar dari berbagai gangguan dan godaan yang dapat mengurangi kekhusyukan ibadah.
5. Bersedekah
Allah SWT melipatgandakan pahala amal kebaikan di bulan Ramadhan, termasuk sedekah. Rasulullah SAW bersabda: “Setiap amal kebaikan di balas dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sedekah melatih kita menuju sifat kedermawanan, peduli akan sesama. Kita bisa belajar untuk berbagi dengan orang lain dan merasakan kebahagiaan dalam membantu mereka. Bisa dengan sedekah harta, makanan, pakaian, ilmu, tenaga, dan lainnya, termasuk juga senyuman.
Mengejar Malam Seribu Bulan
Tentu Malam Lailatul Qadar Adalah malam yang penuh ‘misteri’ dan keistimewaan. Dengan memperbanyak ibadah dan amalan baik di 10 hari terakhir Ramadhan, semoga kita mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan malam yang mulia ini.
Sahabat Dyarinotes yang berbahagia, hidup ini fana. Hidup ini bagaikan embun pagi yang cepat menguap. Wuuzzz. Bila hanya berfokus mengejar kepentingan dunia, “rugi dong waktu yang singkat ini”.
Harta dunia takkan mampu menemani mu di alam kubur. Ketika ajal menjemput (RIP), hanya amal saleh yang menjadi bekal. Mari tinggalkan sejenak kesibukan demi mengejar dan menjemput malam Lailatul Qadar bersama-sama.
Bekerja optimal itu baik, namun jangan sampai kita lalai mengejar ibadah. Ingatlah, kedudukanmu akan mudah tergantikan dengan orang lain di luaran sana. Seimbangkanlah antara dunia dan akhiratmu. Mari jemput malam Lailatul Qadar dengan penuh kekhusyu’an.
Salam Dyarinotescom.