Sugar Spike dari Buah Era Now: Manisnya Sekarang Berubah Yaa

  • Post author:
  • Post category:Health
  • Post last modified:Desember 30, 2024
  • Reading time:5 mins read
You are currently viewing Sugar Spike dari Buah Era Now: Manisnya Sekarang Berubah Yaa

Siapa yang tidak menyukai buah? Rasanya yang segar dan manis seringkali menjadi pilihan tepat untuk menyegarkan tubuh. Namun, tahukah kamu bahwa buah yang kita nikmati saat ini, mungkin tidak sama seperti buah-buahan di masa lalu? Meningkatnya kadar gula dalam buah-buahan ‘jaman now’ telah menjadi perhatian serius, terutama karena dampaknya pada kesehatan, mengakibatkan ‘Sugar Spike’.

Apa itu Sugar Spike?

Sugar spike atau lonjakan gula darah adalah kondisi di mana kadar gula dalam darah meningkat secara drastis dalam waktu singkat. Biasanya, hal ini terjadi setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi, termasuk buah-buahan dengan kadar gula yang sangat tinggi.

Gula lagi, gula lagi…

 

Mengapa Yaa, Buah-buahan Sekarang Lebih Manis?

Packaging buah-buahan yang mengilap, dan warna buah yang mencolok seringkali membuat kita tergiur untuk membelinya. Namun, di balik tampilan menarik tersebut, tersimpan sebuah pertanyaan besar:

Apakah buah-buahan yang kita konsumsi saat ini masih memberikan nutrisi yang cukup bagi tubuh?

Atau,

Justru kita sedang mengonsumsi bom gula yang membahayakan kesehatan?

Beberapa faktor berkontribusi terhadap peningkatan kadar gula pada buah-buahan era now. Salah satunya adalah proses seleksi varietas.

Untuk memenuhi preferensi konsumen yang menyukai rasa manis, para petani cenderung memilih varietas buah yang menghasilkan buah dengan kadar gula tinggi. Selain itu, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan juga dapat meningkatkan produksi gula dalam buah.

Taukah kamu, benar adanya bahwa proses pematangan buah itu dipercepat.

Agar buah-buahan dapat dipasarkan lebih cepat, seringkali petani menggunakan zat-zat kimia untuk mempercepat proses pematangan. Proses ini dapat memengaruhi kandungan nutrisi dalam buah dan meningkatkan kadar gula.

Yang paling terasa, menyebabkan perubahan pada buah-buahan modern ini, karena tuntutan pasar.

Kita, konsumen ‘era now’ cenderung menyukai buah-buahan yang manis, besar, dan memiliki tampilan yang menarik. Mahal? Tidak masalah. Untuk memenuhi permintaan pasar tersebut, petani, tengkulak, produsen dkk devisi: buah-buahan, berlomba-lomba untuk menghasilkan buah-buahan dengan karakteristik tersebut.

 

Dampak Sugar Spike dari Buah

Lonjakan gula darah akibat konsumsi buah-buahan manis dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Salah satu masalah yang paling umum adalah resistensi insulin. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin, hormon yang berfungsi mengangkut gula darah ke dalam sel untuk dijadikan energi. Akibatnya, gula darah akan terus meningkat dan dapat menyebabkan diabetes tipe 2.

Selain itu, konsumsi buah-buahan manis secara berlebihan juga dapat menyebabkan obesitas. Ketika kadar gula darah meningkat, tubuh akan memproduksi insulin dalam jumlah yang banyak. Insulin yang berlebihan dapat memicu penyimpanan lemak dalam tubuh.

 

Permasalahan pun Semakin Lebih Luas

Masalah sugar spike akibat konsumsi buah-buahan tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Biaya perawatan kesehatan untuk penyakit-penyakit yang terkait dengan diabetes dan obesitas terus meningkat. Selain itu, produktivitas masyarakat juga dapat terganggu karena masalah kesehatan yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebih.

Habis waktu mengamini masalah, apa yang sebaiknya dilakukan?

 

Cara Memilih Buah yang Lebih Sehat

Untuk menghindari dampak negatif dari sugar spike, kita perlu cermat dalam memilih buah. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan varietas buah. Pilihlah varietas yang memiliki rasa manis alami dan tidak terlalu berlebihan.

Selain itu, jangan malas membaca label nutrisi pada buah kemasan, karena itu sangat penting untuk mengetahui kandungan gula di dalamnya. Taukan, kulit buah juga menyimpan banyak nutrisi, termasuk serat yang dapat membantu memperlambat penyerapan gula. Oleh karena itu, konsumsilah buah dengan kulit jika memungkinkan.

Kulit Durian? Jangan dong! 😁

Agar gula darah lebih stabil setelah mengonsumsi buah, sebaiknya kombinasikan buah dengan makanan lain seperti sumber protein atau lemak sehat. Misalnya, kita bisa mengonsumsi buah bersama segenggam kacang-kacangan atau segelas susu.

Utama-nya: Pilihlah buah yang segar alami. Buah segar cenderung memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik dibandingkan buah kaleng atau buah kering yang seringkali mengandung tambahan gula.

 

Sugar Spike dari Buah Era Now. Manisnya Sekarang Berubah Yaa….

Heran! Dulu, saat masih kecil, kita seringkali memanjat pohon untuk memetik buah langsung dari kebun. Rasanya segar, manisnya pas, dan bikin ketagihan. Namun, sekarang, buah-buahan yang kita temui di pasar atau supermarket terasa sangat berbeda. Manisnya begitu berlebihan, seolah-olah kita sedang mengonsumsi gula murni. ‘Ini makan buah atau makan gula’.

Buah-buahan yang ditanam oleh petani lokal, masih dipercaya lebih organik dan kaya akan nutrisi dibandingkan dengan buah-buahan impor. Proses budidaya yang lebih alami, tanpa penggunaan pestisida kimia berlebihan. Selain itu, jarak tempuh yang lebih pendek “dari kebun, pasar, lalu ke meja makan kita” juga membuat buah-buahan lokal lebih segar dan minim zat pengawet. #pilihbuahsehat!

 

Salam Dyarinotescom.

 

Tinggalkan Balasan