Kamu mungkin individu dengan sikap ramah dan sulit untuk menolak, apalagi jika hal tersebut berkenaan dengan mitra kerja atau juga bos di kantor. Entah mengapa bisa begini. Begitu sulit untuk mengatakan tidak. Berusaha berbuat baik malah di manfaatkan orang lain. Hal ini sering terjadi pada karyawan di kota-kota besar. Virus PPL namanya atau panjang nya “People Pleaser“. Secara sederhana bisa juga di sebut penurut atau followers. Gejalanya bisa lebih parah untuk seorang single atau jomblo.
Table of Contents
Toggle
Menyenangkan orang lain sangatlah baik. Membantu mengurangi beban orang lain juga baik. Akan tetapi, jika perbuatan tersebut berlebihan , maka akan berdampak buruk bagi kehidupan kita. Waktu untuk kehidupan pribadi kita akan di rampas dan di rampok. Apa bedanya dengan penjajah Belanda. People pleaser itu penyakitnya orang Kota.
Langsung setuju, bahkan untuk sesuatu yang bodoh
Taukah kamu, suka menyenangkan orang lain adalah suatu tanda kamu tidak percaya diri dan boleh jadi tanda kamu orang bodoh. Percaya diri yang rendah dapat membuat seseorang lebih sering berusaha membuat orang lain senang meskipun kamu membuang-buang waktu dan energimu.
Berikut ini Dyarinotescom kumpulkan beberapa tanda dari people pleaser atau PPL yang mungkin itu adalah kamu, antara lain:
1. Sulit untuk mengatakan tidak
Banyak People Pleaser atau PPL setuju untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai. Apapun itu. Entah apa masalahnya. Menyetujui untuk membantu tampaknya seperti pilihan aman. “Cari aman saja” katanya. Walaupun sebenarnya tidak punya cukup waktu untuk membantu.
Beberapa orang amat sangat menikmati mempermainkan dan menyalahgunakan kebaikan seorang people pleaser. Mereka paham betul bahwa seorang people pleaser akan melakukan kemauan yang kita inginkan.
2. Menganggap diri rendah
People pleaser biasanya mengidap Inferiority Complex. Inferiority Complex adalah rasa rendah diri pada seseorang. Seperti ketika kita meragukan kemampuan sendiri. Hal ini membuatnya menjadi ragu, malu, hingga takut.
Seorang PPL beranggapan dirinya layak untuk di cintai jika memberikan segala nya kepada orang lain. Seorang people pleaser percaya, bahwasannya orang lain akan perduli jika dirinya berguna.
3. Langsung setuju, bahkan untuk hal yang bodoh
Menyetujui akan sesuatu agar membuat orang senang sangat lah tidak baik. Seperti penjilat. Persetujuan sangat di butuhkan untuk membuat suatu keputusan. Dan jika kamu mengikuti dan langsung setuju dengan suatu pendapat bahkan untuk tindakan bodoh, maka akan berakibat fatal bagi masa depanmu.
4. Minta maaf tidak pada tempatnya
Sedikit-sedikit meminta maaf. Ngomong sepatah minta maaf. Ada kah orang seperti itu di dekatmu? Yups itulah dia. People Pleaser atau PPL terkadang sangat siap untuk menjadi bantalan atau untuk di salahkan. Mereka siap di jadikan kambing hitam. Mereka mau meminta maaf bahkan ketika apa yang terjadi tidak ada hubungan dengan dirinya.
5. Suka Memberi dan Khawatir dengan penolakan
People pleaser cenderung suka memberi. PPL mungkin memberi dan memberi lagi dan berharap orang akan membalas dengan kebaikan yang kamu inginkan. Memberi untuk mengharap pamrih.
Orang dengan virus people pleaser sering khawatir dengan penolakan. Tentu saja terhadap dirinya. Alhasil mereka melakukan tindakan diluar batas untuk membuat orang lain senang. Tepatnya agar mereka tidak di tolak. Jujur saja mereka itu membutuhkan orang agar di sukai.
6. Menghidari pertengkaran dan Tidak punya waktu luang
Untuk menghindari kemarahan dan pertengkaran, biasanya mereka mungkin akan segera meminta maaf atau bisa juga dengan cara melakukan apa pun agar segera berdamai dan berbagikan kembali. Menyenangkan orang akan membuat seseorang menjadi ketakutan akan kemarahan.
Seseorang dengan virus PPL tidak akan punya waktu luang untuk dirinya sendiri. Hanya menjadi sibuk untuk menyenangkan orang lain. Jika kamu tidak memiliki waktu luang untuk diri sendiri, mungkin kamu memiliki kecenderungan people pleaser.
NOTES
Hampir semua orang ingin menyenangkan orang lain dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengecewakan. Dan itu sesuatu yang baik. Apa lagi untuk seseorang yang penting dalam suatu organisasi. Yang tidak baik itu adalah berupaya mati-matian untuk terus menerus membuat orang lain senang dan setuju akan tidakan bodoh dengan atau apapun caranya, sampai-sampai mengorbankan diri sendiri.
Jadilah seseorang yang tangguh untuk mengatakan “I say No!” walau itu terasa berbeda.
Salam Dyarinotescom
1 Comment
thank infonya