Table of Contents
ToggleDengan kata lain, portofolio kita harus memenuhi pengembalian modal dan memberikan ketenangan pada saat implementasi. Kita juga harus bisa mengenal pasar. Mengenal pasar tidak ditentukan oleh kinerja investasi, tetapi oleh perilaku. Dan terkadang investasi terbaik adalah segala sesuatu yang tidak pernah kamu lakukan.
Profitable Portfolio Investasi
Artikel ini, membahas tentang bagaimana kita membuat portofolio yang diversifikasi. Dengan diversifikasi, kita berinvestasi pada aset lebih dari satu jenis. Semakin banyak dan beragam aset yang kita beli, risiko kerugiannya bisa semakin rendah.
Portofolio investasi pada umumnya merupakan kumpulan aset dalam bentuk obligasi, komoditi, saham, reksa dana, ekuitas, deposito, uang tunai atau setaranya. Investasi yang bisa dibuatkan portofolio bisa juga berupa: real estate, barang seni, emas, dan bentuk penanaman modal lainnya.
Sahabat DyariNotesCom, Portofolio Investasi ini bisa kita bagi menjadi dua kategori, antara lain:
- Investasi Strategis – Pembelian aset karena ada potensi memperoleh income dan berpotensi naik terus dalam jangka panjang; dan
- Investasi Taktis – Transaksi jual beli dengan harapan mencapai keuntungan jangka pendek.
Diversifikasi yang meluas kemana-mana hanya di perlukan jika seseorang investor seperti kita, tidak memahami apa yang akan kita lakukan. Saat kita berinvestasi, jangan sesekali menggunakan emosi sesaat saja. Karena di pastikan akan sulit sekali mencari celah keuntungan.
Menentukan Alokasi Aset
Memastikan situasi dan tujuan keuangan adalah tugas pertama dalam membangun portofolio. Pertimbangkan waktu yang kita miliki untuk mengembangkan investasi, modal investasi dan pendapatan di masa depan.
Seorang anak muda memiliki strategi yang lebih lepas ketimbang orang yang sudah berumur. Siapkah kita mempertaruhkan potensi kehilangan sejumlah uang untuk kemungkinan pengembalian yang lebih besar? Ini berkaitan dengan kepribadian dan toleransi risiko.
Setiap orang sangat ingin memetik hasil dan keuntungan yang tinggi dari tahun ke tahun. Dan terkadang membuat kita tidak bisa tidur di malam hari. Ketika investasi kita mengalami kerugian dalam jangka waktu yang relatif singkat, kemungkinan besar pengembalian dari aset yang kita gunakan tidak sebanding dengan tekanannya.
Mengklarifikasi situasi
Klarifikasi situasi kebutuhan modal di masa depan dan toleransi risiko, akan menentukan bagaimana investasi dialokasikan di antara kelas aset yang berbeda. Pengembalian modal yang lebih besar dengan mengorbankan risiko kerugian yang lebih besar, dikenal sebagai tradeoff risiko.
Orang muda yang tidak harus bergantung pada investasi untuk mendapatkan penghasilan mampu mengambil risiko yang lebih besar untuk memperoleh keuntungan yang tinggi. Dan orang yang mendekati masa pensiun, perlu fokus untuk melindungi aset dan menarik pendapatan dari aset.
Konservatif vs. Agresif
Umumnya, semakin banyak risiko yang dapat kita tanggung, semakin agresif portofolio yang kita buat. Mencurahkan porsi yang lebih besar untuk ekuitas dan lebih sedikit untuk obligasi dan sekuritas pendapatan tetap lainnya. Sebaliknya, semakin sedikit risiko yang dapat Kita asumsikan, semakin konservatif portofolio Kita.
Tujuan utama dari portofolio konservatif adalah untuk melindungi nilainya. Alokasi yang tepat akan menghasilkan pendapatan, dan juga akan memberikan beberapa potensi pertumbuhan modal jangka panjang dari investasi dalam ekuitas berkualitas tinggi.
Portofolio
Setelah menentukan alokasi aset yang tepat, kita perlu membagi modal kita di antara kelas aset yang sesuai. Pada tingkat dasar, ini tidak sulit. Misalnya, seorang investor mungkin membagi porsi ekuitas portofolio antara sektor industri yang berbeda dan perusahaan dari kapitalisasi pasar yang berbeda. Alokasikan antara yang jangka pendek dan jangka panjang. Pilih investasi yang memenuhi tingkat risiko yang ingin kita bawa dalam porsi ekuitas portofolio Kita.
Sebenarnya apa tujuan pemodal atau investor melakukan portofolio investasi? Apa manfaat memiliki portofolio investasi? Seorang investor akan memiliki kesempatan untuk bisa melakukan diversifikasi investasinya yang akan berpengaruh pada risiko kerugian yang semakin kecil.
Seperti halnya Income Portfolio.
Portofolio pendapatan merupakan uang yang di terima dari investasi, dividen, bunga, dan keuntungan kapital. Royalti yang di terima dari investasi seperti investasi properti, juga di anggap sebagai sumber portofolio pendapatan.
Atau dengan Value Portfolio.
Value portfolio di miliki oleh seorang investor yang membeli saham dengan harga yang lebih murah daripada saham lain di industri yang sama. Saham ini sering di sebut undervalued stock karena harganya pada posisi murah. Seperti pada perusahaan dengan ide dan konsep yang menjanjikan, tetapi kurang modal.
Investasi nilai sering di bandingkan dengan investasi pertumbuhan yang berfokus pada perusahaan dengan prospek pertumbuhan yang tinggi. Strategi ini sering di gunakan oleh investor Benjamin Graham dan Warren Buffett. Nilai berdasarkan karakteristik dasar yang di hubungkan dengan nilai intrinsik.
Bisa juga dengan Growth Portfolio.
Portofolio ini, di susun untuk mendorong pertumbuhan daripada portofolio itu sendiri. Portofolio ini fokus untuk meningkatkan pertumbuhan aset investasi. Dan biasanya menerapkan prinsip high risk, high return.
Menilai Ulang
Setelah Kita memiliki portofolio yang terkoreksi, perlu adanya analisis dan menyeimbangkannya kembali secara berkala. Karena perubahan pergerakan nilai dapat menyebabkan pembobotan berubah.
Kategorikan investasi secara kuantitatif dan tentukan proporsi nilainya terhadap keseluruhan. Faktor lain yang mungkin cenderung berubah adalah situasi keuangan, kebutuhan masa depan, dan toleransi risiko.
Jika hal ini berubah, Kita mungkin perlu menyesuaikan portofolio kita. Jika toleransi risiko kita telah turun, Kita mungkin perlu mengurangi jumlah ekuitas yang di miliki. Untuk menyeimbangkan kembali, tentukan posisi mana yang hendaknya di lebihkan dan di kurangi.
Tidak ada yang namanya risiko. Yang ada adalah pilihan tentang apa yang akan di ambil risiko dan kapan kita harus mengambil risiko.
Menentukan Ulang
Tentukan mana yang perlu kita kurangi dan berapa banyak, dan putuskan mana yang akan kita dahulukan. Dalam hal ini, lebih bermanfaat untuk tidak gegabah pada investasi yang terlalu menggiurkan. Jika Kita menduga bahwa investasi kita mengalami pertumbuhan yang cepat, persiapkan diri untuk segera jatuh.
Di belakang setiap saham adalah sebuah manajemen perusahaan. Cari tahu apa yang perusahaan itu lakukannya. Siapa mereka?, apa kerja mereka?, bagaimana mereka mengelola dan dengan siapa mereka bekerjasama?
Terkadang, seorang investor terpengaruh dengan kabar terbaru atau isu tertentu. Dan pada akhirnya, kita merasa harus mengubah portofolio investasinya sesuai isu tersebut tanpa mempertimbangkan risiko yang akan timbul. Ingat, isu tidak selalu benar.
Ketika kita berinvestasi kepada sebuah perusahaan, itu karena kamu memang ingin memilikinya, bukan karena kamu menginginkan harga saham perusahaan itu naik lalu menjualnya. Tabiat seperti ini biasanya bakal buntung bukan untung.
Surat utang yang di keluarkan pemerintah maupun emas merupakan investasi yang bisa kita katakan aman atau tidak berisiko tinggi. Kita sebagai investor harus mempelajari kondisi umum pasar, agar kita bisa menangkap dan mengantisipasi probabilitasnya.
NOTES
Sepanjang seluruh proses konstruksi portofolio, Kita harus ingat untuk mempertahankan diversifikasi kita di atas segalanya. Pastikan bahwa kepemilikan Kita dalam kelas aset tertentu tersebar.
Aturan paling bijaksana dalam berinvestasi yaitu ketika ada banyak orang menjual, kita beli. Dan di saat banyak orang mau membeli kita jual di harga yang menarik.
Salam DyariNotesCom