Life’s Little Moments: Capturing thoughts, Healthy habits, and Connections. Embrace the moment, Join me on this journey.

Merasa Tidak Bahagia Dapat Mempercepat Penuaan Lebih Dari Merokok

Share:

Setiap orang pasti akan tua. Proses menjadi tua bisa secara alami, dan bisa juga karena gaya hidup yang kita jalani. Termasuk kebiasaan kita dalam merokok. Merokok dapat mempercepat proses penuaan. Akan tetapi, ada yang lebih berbahaya dan lebih cepat dari pada merokok. Yaitu merasa tidak bahagia.

Beberapa studi pempertegas bahwa, perasaan depresi, kesepian, rasa tertekan dan tidak bahagia dapat mempengaruhi kesehatan. Hal ini sungguh dapat mempercepat penuaan lebih tinggi dari pada merokok. Kesepian bisa berdampak buruk bagi kesehatan psikologis. Dan tentunya juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik. Khususnya, mempercepat proses penuaan pada tubuh.

Proses Penuaan Lebih Cepat

Sebuah studi menemukan bahwa, kesepian meningkatkan usia biologis seseorang lebih dari orang yang merokok pada umumnya. Studi ini menggunakan metode “jam penuaan” untuk menguji darah dan data biometrik pada manusia.

Para peneliti di Deep Longevity, Stanford University, dan The Chinese University of Hong Kong, melaporkan bagaimana mereka membangun “jam penuaan” berdasarkan data yang dikumpulkan dari ribuan orang dewasa sebagai bagian dari China Health and Retirement Studi Longitudinal (CHARLS). Studi ini diterbitkan dalam jurnal Aging-US.

Setiap orang memiliki usia berdasarkan tanggal lahir “usia kronologis” mereka. Mereka juga memiliki apa yang dikenal sebagai “usia biologis”, berdasarkan penuaan dari fungsi tubuh, pengaruh genetika, gaya hidup, dan faktor lainnya. Semakin tinggi usia biologis, semakin tinggi risiko berbagai penyakit.



Model statistik (Jam penuaan) yang mengukur usia biologis, bukan usia kronologis. Yaitu berapa usia seseorang sebenarnya berdasarkan tanggal lahir mereka. Tolls ini dapat mengidentifikasi jejak penuaan dengan memeriksa profil biomarker yang dianotasi dengan usia kronologis. Kemudian bisa memperkirakan usia seseorang dengan melihat biomarkernya.

Setelah menganalisis data dari ribuan orang tersebut, jam tersebut menentukan bahwa merokok menambah usia sekitar 1,25 tahun dan perasaan kesepian dan tertekan menambah usia 1,65 tahun.

Bukan perasaan itu sendiri yang berkontribusi pada percepatan penuaan. Melainkan akumulasi dari keseluruhan rangkaian psikologis yang dirancang untuk mengukur kesejahteraan, seperti: kesepian, merasa tidak bahagia, ketakutan, depresi, keputusasaan, dan kurang tidur.

Kesehatan Mental Pendorong Utama Penuaan

Beberapa poin yang kita pahami adalah bagaimana kesehatan mental dan fisik terhubung, dan menjadi bagian dari lintasan penuaan. Kondisi mental dan psikososial merupakan prediktor paling kuat dari kesehatan dan kualitas hidup.

Namun sebagian besar telah dihilangkan dari perawatan kesehatan modern. Meletakkan dasar pada alat-alat tersebut dapat membantu membalikkan penuaan psikologis dan biologis untuk meningkatkan kesejahteraan pada saat yang sama.

Penyebab Ketidakbahagiaan

Apa sebenarnya akar penyebab ketidakbahagiaan manusia? Mengapa begitu banyak orang merasa kesepian meskipun memiliki semua yang mereka butuhkan? Apakah ketidakbahagiaan manusia berasal dari kesalahpahaman?

Ketidakbahagiaan disebabkan oleh pola dalam hidup kita. Pola perilaku dan kognitif yang berbeda menyebabkan pola emosional yang berbeda, yang merupakan bagian dari apa yang menentukan seberapa bahagia yang kita rasakan dari hari ke hari.



Kita semua merasa sedih dari waktu ke waktu. Kalah proyek, misalnya. Dan jika itu sebagai respons terhadap situasi tertentu, itu normal. Jadi apa penyebab utama ketidakbahagiaan? Mengapa semua orang begitu kesepian? Dan yang lebih penting, apa yang dapat kita lakukan?

Kita semua memiliki kebiasaan baik dan buruk. Dan itu bagian dari menjadi manusia. Tidak ada yang sempurna. Ada banyak pola perilaku yang dapat berdampak negatif pada kebahagiaan. Berikut ini DyariNotesCom rangkum beberapa yang paling umum, diantaranya:

1. Selalu Berada di dalam ruangan

Ada lebih dari satu alasan, untuk meninggalkan rumah besar kita yang mewah. Misalnya, menghabiskan waktu di alam terbukti meningkatkan kebahagiaan. Menyadari fakta itu tidak pernah lebih penting dari pada hari ini ketika begitu banyak dari kita menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan.

Orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di alam cenderung merasa lebih bahagia. Menghabiskan waktu di luar ruangan meningkatkan fungsi kognitif, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi stres dan tekanan darah. Semua hal yang membantu berkontribusi untuk menjadi lebih bahagia.

2. Mengisolasi diri sendiri

Banyak sekali alasan bagus lainnya, untuk tidak menghabiskan terlalu banyak waktu di rumah. Manusia adalah makhluk sosial. Dan itu salah satu cara utama kita mengatasi stres. Isolasi sosial menyebabkan perasaan kesepian dan kebosanan, yang keduanya dapat menyebabkan ketidakbahagiaan.

Isolasi sosial dapat merugikan kesehatan mental, termasuk: depresi, kualitas tidur yang buruk, gangguan fungsi eksekutif, penurunan kognitif yang dipercepat, fungsi kardiovaskular yang buruk, dan gangguan kekebalan dari serangan penyakit seperti flu.

3. Minum Alkohol berlebihan

Kata orang alkohol itu menyenangkan. Ya dan tidak? Iya aja deh.  Alkohol dapat menyebabkan seseorang mengalami perasaan bahagia dalam waktu sesaat. Namun dalam jangka panjang, dapat berdampak negatif pada kebahagiaan.

Alkoholisme apa lagi ketergantungan obat dapat menyebabkan beberapa konsekuensi negatif yang serius: kelelahan & penurunan energi, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi dan membuat keputusan, perasaan pesimisme, insomnia, lekas marah, kehilangan nafsu makan, dan rasa sakit fisik.

4. Tidak cukup tidur dan tidak teratur

Ada begitu banyak cara bahwa tidur sangat penting untuk meningkatkan kebahagiaan. Pakar kesehatan merekomendasikan antara 7 dan 9 jam tidur. Ketika kita tidak cukup tidur, otak tidak dapat mengatur dirinya sendiri dengan baik. Dan emosi kita bisa mulai menjadi liar atau tidak bisa di kendalikan dan dapat mengambil alih kesadaran kita. Orang yang cukup tidur cenderung merasa lebih bahagia.

5. Kurang olahraga dan gizi buruk

Aktivitas fisik dan nutrisi keduanya secara fundamental terkait dengan kebahagiaan. Orang yang tidak aktif lebih mungkin untuk tidak bahagia daripada mereka yang aktif. Kebahagiaan adalah tentang apa yang kita makan. Anak-anak dengan pola makan yang buruk secara konsisten, menjadi kurang bahagia.

Aktivitas fisik sangat berpengaruh pada peningkatan kepercayaan diri dan stabilitas emosional. Manfaat lainnya seperti: peningkatan kontrol diri, penurunan kecemasan dan depresi, penurunan perasaan permusuhan, dan pengurangan penyalahgunaan rokok dan alkohol.

Bagaimana Cara Mengatasinya

Ada beberapa tips yang bisa kita lakukan dalam menghadapi kesepian, tidak bahagia yang dapat mendorong percepatan proses penuaan. Kesepian bukan berarti kita tidak memiliki teman. Akan tetapi kurangnya interaksi dengan orang lain yang membuatmu merasa sendirian.

Seperti jika kita menghabiskan lebih banyak untuk bermain media sosial hingga terlalu sibuk bekerja dapat menjadi pemicu rasa kesepian. Banyak waktu di mana kita mungkin sendirian. Bepergian sendiri, atau bahkan hidup sendiri. Hanya karena kita sendirian bukan berarti kita merasa kesepian.



Terlepas dari alasannya, kesepian itu menyakitkan. Lebih buruk lagi, itu dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan penyakit Alzheimer, dan kondisi fisik, termasuk penyakit jantung dan kanker.

DyariNotesCom merangkum dari beberapa sumber yang kami percaya dalam mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kesepian dan bahkan mengubah keadaan pikiran kita, antara lain:

1. Belajar Bersyukur

Syukur dapat membantu kita merasa lebih positif dan memiliki hubungan yang lebih kuat. Pikirkan orang-orang dalam hidup yang kita hargai. Mereka mungkin termasuk seseorang dari masa lalu yang memiliki dampak besar pada hidup kita. Atau mereka bisa menjadi seseorang yang lebih sering kita temui, seperti teman yang baru-baru ini membantu kita pindah.

Bahkan diam-diam mengenali orang atau situasi yang baik dalam hidup kita, dapat mengembangkan rasa syukur. Membuat catatan tentang betapa beruntungnya kita. Di mana kamu menulis tentang apa yang kamu harus syukuri. Dan ini baik untuk dapat meningkatkan kesehatan mental. Catatan rasa syukur membantu kita menyadari apa yang kita miliki dalam hidup kita sebagai lawan dari kekurangan kita.

2. Berpartisipasi dalam Kegiatan yang Bermanfaat

Dengan mengejar hasrat, pikiran dan jiwa kita terlibat dan dapat mengurangi perasaan kesepian. Bergabung dengan komunitas olahraga, rekreasi, kegiatan gotong royong, atau aktivitas lain yang kamu sukai akan sangat baik.

Dan kemungkinan besar kita juga akan bertemu dengan orang lain yang memiliki minat yang sama. Jika mendapati bahwa kita tidak melihat teman-teman yang kita inginkan, pertimbangkan untuk mengatur pertemuan secara virtual. Memiliki tanggal dan waktu yang di rencanakan akan mendorong semua orang untuk bertemu dan menjaga social connection.

3. Ingatlah Bahwa Kamu itu Unik

Merasa ‘rendah diri atau kurang dari’ dapat berkontribusi pada perasaan kesepian kita. Cobalah untuk menghindari dalam hal membandingkan diri kamu dengan orang lain. Sungguh manusiawi ketika kita melihat dan merasa sedih pada saat orang lain terlihat tampak lebih bahagia dari pada kita sendiri.

Kita sejatinya memiliki pikiran yang cukup kritis. Pikiran kita menjadi pendeteksi ancaman kita. Dan otak kita akan mengawasi hal-hal yang tidak kita miliki dan dapati. Sadari bahwa pikiran kita sedang sibuk dengan interaksi sosial kita. Keluarga mereka punya ini, kok kita tidak, misalnya. Dan ingatlah selalu bahwa kita ini sungguh unik. Maka semua akan berlalu.

Jika kita terpikat pada evaluasi sosial yang negatif, kita bisa terjebak. Kita mungkin tidak berperilaku dengan cara yang paling menguntungkan. Dan sebaliknya kita akan memberi penilaian pribadi yang negatif.

4. Terhubung Dengan Diri Sendiri

Terlibat dalam perubahan kebiasaan kecil dari waktu ke waktu dapat memberi rasa percaya diri, harga diri, dan kenyamanan dengan diri sendiri. Kesendirian berbeda dengan kesepian. Beberapa pertanyaan yang mungkin bisa kamu renungkan, di antaranya:

  • Apakah kita sesungguhnya mengikuti siapa pun yang ada di lingkaran sosial kita?
  • Apakah kita mengikuti cara yang di lakukan: teman, tetangga atau orang lain yang kita kenal?
  • Apakah kita jujur ​​pada diri sendiri hari ini?
  • Apakah kita sudah menjadi baik?
  • Apakah kita melakukan hal-hal yang konsisten?

Sisihkan waktu setiap hari untuk memeriksa diri sendiri. Hanya dalam waktu lima menit, akan sangat membantu jika di lakukan setiap hari secara berkelanjutan, sehingga menjadi kebiasaan yang positif.

Notes

Bebas dari rokok itu penting. Sama pentingnya ketika kita menjaga kesehatan mental diri kita. Kesehatan mental yang buruk seperti merasa tidak bahagia, kesepian, depresi dan apapun itu namanya, tentu dapat mempercepat proses penuaan seseorang lebih dari merokok atau penyakit tertentu.

Sama seperti kebiasaan perilaku kita yang buruk dapat mengurangi kebahagiaan kita. Seperti cara berpikir tentang diri sendiri dan dunia di sekitar kita. Untungnya, ini adalah sesuatu yang bisa kita pelajari untuk dikendalikan. Beberapa catatan DyariNotesCom, di antaranya:

1. Cenderung tidak puas

Ketidakpuasan kronis dapat bermanifestasi dalam beberapa cara yang berbeda. Perfeksionisme, atau perasaan bahwa kita seharusnya lebih baik dalam segala hal adalah salah satunya. Terutama ketika kita sudah tidak bahagia, mudah untuk merasa seperti gagal dalam satu atau lebih hal dalam hidup.

Yang lain merasa tidak puas dengan aspek kehidupan mereka. Baik pekerjaan, hubungan atau situasi keuangan. Ada perbedaan antara di dorong dan tidak puas secara kronis. Jika menemukan bahwa kita cenderung lebih tidak puas daripada puas dengan hal-hal dalam hidup kita, kemungkinan kita terjebak dalam pola berpikir negatif.

2. Percaya akan Ramalan

Ramalan itu sangat buruk bagi keimanan kita. Seolah-olah dapat memprediksi bagaimana dan apa yang terjadi di masa depan. Kekacauan yang terjadi di dunia ini berawal dari ramalan yang buruk dari manusia seperti kita. Dan tentunya lebih cenderung di lebih-lebihkan.

Akibatnya, kita mungkin sering merasa tidak ada yang bisa di harapkan selain ramalan. Semakin lama melakukannya, semakin tertanam dalam perilaku itu. Sampai di mana kita tidak tahu lagi harus kemana.

3. Berfokus Pada Masa Lalu & Masa Depan yang Negatif

Jika kamu depresi, berarti kamu hidup di masa lalu. Dan jika kamu cemas, artinya kamu hidup di masa depan. Kecemasan terkait dengan mengingat dan membayangkan lebih banyak peristiwa negatif, sementara depresi terkait dengan mengingat dan membayangkan lebih sedikit peristiwa positif.

4. Identifikasi pola negatif

Mengakui kita sedang memiliki masalah adalah langkah pertama. Kita harus mencari tahu pola atau kebiasaan negatif mana yang berkontribusi pada ketidakbahagiaan dalam hidup kita. Mungkin ada beberapa pola perilaku atau pemikiran lain yang memengaruhi kebahagiaan kita. Mulailah membuat catatan. Penting sekali melacak kehidupan kita sehari-hari dan mencoba menemukan pola yang bisa membuat kita tidak bahagia.

5. Ubah pola negatif

Setelah mengidentifikasi pola perilaku dan kognitif negatif, kemudian kita perlu mengambil langkah untuk mengubahnya. Salah satu favorit kami adalah oleh James Clear, penulis Atomic Habits. Buku ini merupakan panduan untuk membentuk kebiasaan baru. Ini bekerja sangat baik untuk kebiasaan perilaku baru.

6. Evaluasi, Tingkatkan & Tetap Bahagia

Jika kamu berhasil menemukan pola perilaku dan kognitif negatif yang membuat kita tidak bahagia, segera cari cara dalam mengatasinya. Dan mungkin kamu akan dapat mulai merasa lebih bahagia dalam waktu yang lebih singkat daripada yang kita kira. Kebahagiaan itu seperti taman. Harus terpelihara, di jaga dan di rawat.

7. Jalani Dengan Bijak

Terhubung dengan diri sendiri tidak berarti berbalik arah dengan pikiran dan imajinasi. Walaupun hidup di dunia mimpi lebih indah dari realita, tapi sadarlah. Jalani dengan bijak dan terima apa adanya.

Penting untuk makan-makanan sehat dan teruslah berolahraga. Apa yang kita makan secara langsung mempengaruhi tubuh dan pikiran kita. Jika kamu mengalami kecemasan dan kesepian, pertimbangkan untuk mengurangi alkohol dan rokok di meja kerjamu. Semua itu dapat membuat kita lebih buruk. Walaupun terkadang rokok itu teman yang paling setia. Jangan berteman dengan tembakau dan alkohol.



Sehat itu sederhana. Tua itu biasa. Proses menjadi tua itu yang harus kamu jalani dengan bijak. Jika kita selalu bertarung untuk terlihat muda, kita akan kalah dan merasa tidak bahagia. Karena bagaimanapun juga, Tua pasti terjadi. Ada tiga hal yang terjadi dalam bertambahnya usia, yaitu pertama adalah ingatanmu akan menghilang, dan yang kedua, apa yaa?..

Salam DyariNotesCom


Related Posts:

Jangan Lewatkan

1 Comment

  • IMUT

    Sudah merokok, tidak bahagia lagi..lengkap sudah hah haahh

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Join Us

Bergabung Bersama Kami Menjadi Bagian Dari Komunitas Dyarinotescom

Life’s Little Moments: Capturing Thoughts, Healthy Habits, and Connections. Embrace the Moment.

Join Me On This Journey.