You are currently viewing Meningkatkan Personal Brand sebagai Public Speaking

Meningkatkan Personal Brand sebagai Public Speaking

Ini topik yang menarik untuk di bahas, apa lagi dimasa sekarang. Menjadi seorang speaker itu tidak mudah dan tidak banyak pula orang yang bisa melakukan hal tersebut. Para speaker, terkadang dituntut mendominasi pendapat sebagai narasumber dalam sebuah forum sekalipun. Lalu, bagaimana cara dan strategi dalam meningkatkan personal brand sebagai seorang speaker?

Saat ini, orang berbondong-bondong ingin berpendapat dan menjadi pembicara. Pembicara di bidang industri, ekonomi dan bisnis, misalnya. Personal brand sebagai public speaking menjadi tiket meraih dukungan dan keuntungan. Memperbincangkan sesuatu dengan pemahaman yang mendalam. Mengkritisi langkah dan opini orang lain, menjadi jalan yang banyak diambil sebagian dari kita.

Menjadi Seorang Speaker-

Keynotes nya adalah berbicara. Kecakapan dalam berpendapat. Meramu dan menyajikan argumen, merajut kisah dan cerita menjadi langkah-langkah yang menginspirasi, memotivasi, atau mendidik para pendengar. Dan itu suatu keterampilan yang berharga. Orang yang benar pun bisa menjadi salah karenanya.

Berbicara itu bukan hanya tentang uang dan angka. Tetapi mencari jalan keluar yang jitu. Tujuannya beragam. Yang paling menarik saat ini, untuk memajukan tujuan filantropi perusahaan dan membangun hubungan jangka panjang dengan klien di masa depan.

Tanpa menggurui, berikut –DyariNotesCom sajikan, cara dan strategi kekinian, dalam meningkatkan ‘Brand’ diri menjadi seorang speaker, diantaranya:

1. Turn up Karisma

Ketika berbicara di depan umum, karisma sangat berpengaruh. Jika kita dapat belajar untuk memikat audiens dan membuat koneksi pribadi, kita sudah berada di jalan lurus dan benar.

Beberapa orang dilahirkan dengan karisma, dan yang lain harus mengusahakannya. Tetapi kabar baiknya adalah bahwa daya tarik dapat dikembangkan.

Jika kita bukan seorang orator dengan bakat alami, mulailah dengan mempelajari satu demi satu tokoh-tokoh hebat dunia. Tonton video mereka untuk mempelajari bagaimana mereka membawa diri, apa yang mereka katakan, dan bagaimana mereka membuat orang lain terperangah. Kemudian mulailah melatih membangun karisma versi sendiri sampai terasa begitu natural dan alami.

2. Pendalaman Materi dan Peningkatan Keahlian

Karisma kita akan menarik perhatian mereka, tetapi perlu di bantu dengan pemahaman akan materi. Yang artinya banyak tahu. Bukan cuap-cuap kotor. Jika kamu ingin dianggap serius sebagai pembicara, kamu harus menjadi ahli pada bidang yang sedang dibicarakan.

Jalan menuju penguasaan adalah pendidikan dan pembelajaran. Luangkan waktu untuk mempelajari dan mempraktikkan keahlian maupun skill. Semakin banyak kita tahu, semakin mudah untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain.

3. Developed Style kita

Aku suka style-nya” kata pendengar. Jika itu terucap, menjadi nilai tersendiri untuk kita sebagai pembicara. Ini menjadi pembeda kita dengan orang lain. Ini adalah strategi branding lain yang dapat membedakan kita.

Gaya kita harus dapat diterima, tetapi cukup personal untuk mengomunikasikan keunikanmu. Yang penting adalah kamu tetap setia pada diri sendiri dan menemukan cara untuk membuat kepribadian kita bersinar. Percaya diri kuncinya.

4. Abadikan Brand secara Profesional

Ini tentang brand, yang tak lain tentang kamu. About You. Mengapa pengabadian brand sungguh diperlukan? Pemotretan brand dirancang untuk menangkap gambar yang akan kita gunakan untuk memasarkan diri sebagai pembicara.

Pemotretan Personal Brand bukanlah jalan pintas bagi kita. Tetapi tetap berguna. Frame kita akan menjadi sumber terpercaya dalam branding, karena akan membantu menciptakan tampilan dan nuansa yang konsisten untuk semua materi dan konsep yang akan kita sajikan.

5. Pemanfaatan Sosmed dengan kekuatan LinkedIn

LinkedIn adalah platform tangguh yang dapat membantu menemukan para pemimpin di suatu bidang dan pelanggan. Optimalkan platform dengan memberi tahu jaringan kita, bahwa kita bersedia untuk kesempatan besar sebagai pembicara.

Pastikan kita memiliki profile yang kuat. Ini dapat menggambarkan atau menunjukkan keahlian dan pengalaman. Pastikan juga membagikan beberapa informasi tentang topik yang ingin kamu perbincangkan. Klip pidato atau video pendek dan lainnya mungkin banyak membantu.

6. Speakers Kit

Memposisikan diri kita sebagai ‘Brand’ dalam dalam karier & bisnis adalah strategi yang paling jitu dengan setumpuk lika-likunya. Di bantu juga dengan speaker kit. Lalu untuk apa kit speakers?

Kit speaker memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:

  • Dapat membantu panitia penyelenggara acara mengenal kita lebih banyak tentang pekerjaan dan pengalaman;
  • Memudahkan mereka untuk berkomunikasi dan menjadwalkan sesuai dengan timeline acara; dan
  • Dapat membantu untuk tetap teratur dan profesional.

Kit kita haruslah menyertakan biografi, foto, dan daftar topik pembicaraan.

7. Konsisten di seluruh Platform

Ini tentang konsisten. Dorong konsistensi di seluruh platform online kamu, dengan mengoptimalkan komunikasi melalui sistem dan proses.

Pastikan situs web, media sosial, dan aplikasi lainnya memiliki tampilan dan nuansa yang serupa. Aset ini akan membantu orang mengenali siapa kita dan membangun personal brand dengan cepat.

8. Mengembangkan Keunikan secara Proposisi

Apa yang membuat kita berbeda dari pembicara lain? Diferensiasi dapat di tampilkan melalui gestur, pesan, dan pemosisian. Masing-masing berkontribusi pada proposisi unik dan akan memisahkan kamu dengan lainnya.

Proposisi itu secara sederhana, pernyataan mengenai hal-hal yang dapat di nilai benar atau salah. “Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira” misalnya.

Sama halnya dengan Value proposition. Yaitu menggambarkan nilai manfaat sebagai acuan pada pernyataan. Bertujuan untuk memberikan alasan mengapa meraka harus memilih ini dan itu atau anu.

9. Hindari membaca Kata demi Kata

Membawa naskah atau contekan, sangat lazim di lakukan oleh banyak pembicara. Namun, sebisa mungkin menulis poin-poin yang kamu rasa penting untuk disampaikan.

Hal ini di lakukan hanya untuk sekedar mengingat. Hindari diri kita membaca setiap kata demi kata. Seperti orang bodoh kelihatannya. Dan juga di pastikan, membuat pendengar kita merasa bosan dan kabur.

10. Ber-intonasi-lah

Jika kita sebagai pembicara dengan intonasi yang datar, dapat di pastikan mereka yang ada di bawah panggung atau audiens, merasa ngantuk. Alias membosankan. Sedikit teriak juga dapat membantu mencegah kepasifan.

Gunakan intonasi yang variatif, sesuai dengan jenis materi dan acara. Untuk acara yang formil, pergunakan intonasi dengan tegas dan meyakinkan. Untuk acara yang lebih santai, gunakan intonasi yang terdengar menyenangkan dengan sedikit lelucon.

11. Buat dan Latih

Memikat penonton melalui cerita, sungguh cara yang tepat dan luar biasa. Pidato kita harus menjadikan ciri khas yang mewakili siapa kita sebagai pembicara dan akan memperkenalkan diri kita kepada audiens baru.

Dan itu harus singkat, terlatih, menarik dan dapat di tindaklanjuti. Bukan sesuatu yang lama, berantakan dan buruk untuk didengar.

12. Berbicara di Berbagai Event

Sebagian besar industri atau bisnis lainnya memiliki komunitas atau organisasi kelompok. Terlibatlah dengan komunitas ini, dan mulailah berjejaring dengan profesional lain di bidang yang kita tekuni.

Mempraktikkan pidato ciri khas kita di acara adalah cara yang baik untuk membangun personal brand. Dan itu, akan terasa sangat nyaman jika kita bisa berbicara di depan audiens yang lebih besar.

13. Komunikasi Dua Arah

Dalam suatu acara atau diskusi terkadang perlu bijak dalam berbicara. Tidak perlu juga terlalu mendominasi. Jangan pula menyudutkan pihak tertentu dengan perkataan tidak baik.

Lakukan komunikasi dua arah agar terkesan saling melengkapi seperti lempar tangkap. Kita bisa saja melemparkan beberapa pertanyaan untuk menjadi catatan dan juga topik diskusi.

14. Podcast, Mengapa Tidak

Kamu tentu dapat menemukan podcast tentang setiap subjek. Dan menjadikan cara yang baik untuk terlibat dalam bidang yang kita tekuni. Podcast merupakan sarana untuk berbagi pesan dan pengetahuan kita dengan audiens baru.

Ingatlah bahwa membangun karier sebagai pembicara bahkan brand, membutuhkan waktu dan usaha. Hasilnya bisa sangat besar tanpa kita sadari. – We Are Nobody, But Somebody

Salam, DyariNotesCom

Tinggalkan Balasan