Life’s Little Moments: Capturing thoughts, Healthy habits, and Connections. Embrace the moment, Join me on this journey.

Please, Jangan di Bullying. Permainan Era Remah Postingan

Share:

Follow Us

Dukungan Terbaikmu

Terbaru

Yang disarankan

Masterpiece

Menarik untuk kamu

Please, Aku Jangan di Bullying. Sungguh ini satu permainan yang sangat menyiksa di Era Digital saat ini. Era dimana Postingan begitu Remah. Coba bayangkan, kamu lagi asyik main game online. Tetiba, akun kamu dihujani komentar kasar dan hinaan. Dan berujung kepada menentukan siapa yang berkuasa.

Sialnya, Teman-teman online yang biasanya ramah, berubah menjadi monster digital yang menyerangmu tanpa ampun. Bullying, ya, monster tak kasat mata yang menghantui anak-anak zaman sekarang. Kebencian yang dijadikan satu permainan dan keasikkan melepaskan penat dengan menyiksa.

 

Please, Aku Jangan di Bullying

Dulu, bullying identik dengan dorong-mendorong, ejekan, dan ledekan di sekolah. Tapi, zaman now, bullying berevolusi menjadi lebih canggih dan brutal. Bersembunyi di balik layar smartphone, para pelaku bullying melancarkan aksinya dengan beberapa cara, melalui:

Cyberbullying, yaitu Hinaan, fitnah, dan ancaman di media sosial, chat, dan game online. Sexting, yaitu Penyebaran foto atau video pribadi korban tanpa izin. Happy slapping, di maksudkan dengan Perekaman video aksi bullying untuk di sebarkan dan di publikasikan.

Mirisnya, banyak anak yang menganggap bullying sebagai “mainan” dan “candaan”. “Ber-can-da” Nyengir dengan behel gigi kamu yang lucu. Mereka tidak menyadari luka mendalam yang di timbulkan pada korban. Bullying dapat menyebabkan depresi, kecemasan, bahkan bunuh diri.

 

Sebenarnya, Siapa Sih yang Terlibat?

Semua. Kamu semua yang membaca ini pun senang melihat orang di bullying kan. “Jujur saja deh”. Semua orang bisa saja terlibat atau bahkan mendukung aksi ini. Kita pun orang tua mendiamkan saja jika terjadi aksi dengan alasan “Itu bukan anak saya!”

Si Pelaku, Biasanya memiliki rasa insecure dan ingin mencari pengakuan. Si Korban, Seringkali memiliki karakter yang berbeda dari kebanyakan anak, atau memiliki kelemahan yang mudah di serang. Dan Kita Si Penonton, Bisa menjadi pendorong bullying dengan tertawa atau diam saja, atau menjadi penyelamat dengan berani menegur pelaku.

 

Yuk Tahu Bagaimana cara melawan bullying?

Kita semua dapat membantu apa yang terjadi. Kejadian yang tidak benar dapat di cegah sejak dini. Jika itu di biarkan, bisa saja menjadi tindakan kriminal dan ganjaran penjara di depan mata.

Jika kamu sebagai korban, Jangan diam! Bicarakan kepada orang tua, guru, atau orang dewasa yang tepercaya. Laporkan bullying ke pihak berwenang di sekolah atau platform online.

Hey kamu si pelaku, Sadarilah bahwa bullying itu kejam dan menyakitkan. Cari bantuan profesional untuk mengatasi masalah emosimu. Kita semua, Mari ciptakan lingkungan yang aman dan ramah. Berani menegur pelaku bullying dan tunjukkan simpati kepada korban.

 

Bullying Bukan Permainan

Ingat, bullying bukan permainan! Bullying adalah monster yang harus di lawan bersama. Mari kita jaga teman dan anak kita si generasi penerus bangsa dari kekejaman bullying, baik di dunia nyata maupun dunia digital. Sanggup?

 

Salam Dyarinotescom.

Related Posts:

Jangan Lewatkan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Life’s Little Moments: Capturing Thoughts, Healthy Habits, and Connections. Embrace the Moment.

Join Me On This Journey.