Setiap orang tentu mengidamkan surga sebagai tempat kembali kelak dan terhindar dari neraka. Surga adalah tempat kembali bagi orang-orang yang di ridhoi Allah. Mengimani Allah dan Rasul-Nya merupakan langkah awal menggapai ridho Allah. Sedangkan neraka adalah seburuk-buruknya tempat kembali. Agar terhindar dari api neraka berupayalah untuk memiliki sifat-sifat mulia, seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram baginya tersentuh api neraka?” Para sahabat berkata: “Mau, wahai Rasullullah!” Beliau menjawab: “(yang haram tersentuh api neraka adalah) orang yang Hayyin, Layyin, Qarib, dan Sahl.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Hayyin, Layyin, Qarib, dan Sahl adalah tanda kebersihan hati.
Hayyin
Orang yang hayyin adalah orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan jiwa. Dia adalah orang yang lahir dan batinnya tenang, teduh dan meneduhkan. Ia merupakan insan yang mampu mengontrol diri, stabil secara emosional, tutur kata terjaga sehingga orang lain akan merasa tentram berada didekatnya. Hayyin datang dari ketauhidan dan keyakinan kepada Allah.
Layyin
Makna layyin adalah lembut dan santun. Orang yang layyin tutur katanya terjaga yang senang pada kebaikan sehingga tidak akan melukai hati orang lain. Layyin datang dari hati yang penuh kasih sayang dan tulus. Ingin jadi orang yang tak tersentuh api neraka? Miliki kasih sayang yang melimpah!
Qarib
Qarib bermakna akrab, ramah, dan menyenangkan. Insan yang qarib adalah orang yang supel, mudah bergaul. Qarib datang dari hati yang tawadhu dan jauh dari sikap sombong. Rasulullah merupakan role model terbaik yang begitu tawadhu. Setiap orang yang bertamu padanya merasa paling spesial karena Rasulullah begitu mengistimewakan siapa pun tamunya.
Sahl
Sahl artinya mudah dan tidak mempersulit sesuatu. Orang yang sahl tidak suka berbelit-belit, tidak membuat orang lain kesal dan lari menghindar. Semua di perlakukan secara proposional, dan tidak menganggap remeh.
Jadi, itulah keempat golongan manusia yang haram di sentuh api neraka. Semoga salah satu di antaranya ada pada diri kita. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memudahkan kita untuk mencontoh perilaku mulia di atas. Aamiin.
Wassalam,