Mark Manson dalam bukunya, mengajak kita untuk mengerti batasan-batasan diri dan menerimanya dengan lapang dada karena inilah sumber kekuatan yang paling nyata. Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat. 🤷♂️😎
Tepat saat kita mulai berdamai dengan ketakutan, kegagalan, ketidakpastian, dan berhenti melarikan diri dari kenyataan-kenyataan hidup yang menyakitkan, saat itulah kita mulai menemukan keberanian serta kepercayaan diri yang selama ini kita cari dengan sekuat tenaga.
Table of Contents
Toggle
Sebuah Seni untuk Bersikap
Mark Manson meyakini bahwa sekarang ini kita sedang menghadapi suatu wabah psikologis, yaitu ketika orang-orang tidak lagi menerima dengan tenang bahwa kadang-kadang ada hal yang tidak menyenangkan yang terjadi dalam hidup. Dan sebagai akibatnya, kita akan melampiaskannya dengan cara yang salah.
Bodo amat adalah cara sederhana mengarahkan kembali ekspektasi hidup kita dan memilih apa yang benar-benar penting. Beberapa penderitaan memang mustahil kita hindari, pasti akan ada kegagalan, kerugian, atau pun penyesalan.
Itulah kehidupan
Ketika kita mulai menerima dan belajar menanggung semua kepahitan yang diberikan oleh kehidupan, kita akan menjadi tak terkalahkan.
Buku ini bukan menjelaskan bagaimana cara menghilangkan rasa sakit atau meringankan masalah, tapi bagaimana mengubah rasa sakit dan trauma menjadi sebuah kekuatan. Bukan juga menjelaskan bagaimana cara mendapatkan dan mencapai sesuatu, namun bagaimana kita berlapang dada dan membiarkan sesuatu pergi.
Mari kita renungkan sejenak, rasa capek yang kita alami saat berolahraga, membuahkan kesehatan dan kondisi fisik yang prima.
Rentetan kegagalan yang kita alami, menuntun kita pada pemahaman tentang syarat-syarat sebuah kesuksesan. Menjadi terbuka terhadap hal-hal baru, meskipun terasa tidak nyaman, membuat kita lebih percaya diri.
Penderitaan dalam melewati ketakutan dan kecemasan, membuat kita mampu membangun keberanian. Intinya adalah jika kita bersikap bodo amat dengan rasa sakit tersebut, maka kekuatan kita untuk berjuang tidak akan bisa dibendung.
Garis besarnya:
Seni #1:
Bodo amat bukan berarti bersikap cuek terhadap semua hal, tapi kita berani untuk menjadi berbeda (Berani menjadi berbeda)
Seni #2:
Untuk mengatakan bodo amat pada kesulitan, kita harus peduli dan fokus pada tujuan besarnya (Fokus pada tujuan besar, bukan pada kesulitannya)
Seni #3:
Entah kita sadari atau tidak, kita selalu memilih suatu hal untuk diperhatikan (Memilih hal yang benar-benar penting untuk diperhatikan)
“Semakin kuat kita berusaha merasa baik setiap saat, kita akan semakin merasa tidak puas. Semakin mati-matian kita ingin bahagia dan dicintai, kita akan menjadi semakin kesepian, terlepas dari banyaknya orang yang berada di sekitar kita.” (Hal.11)
Salam, Dyarinotescom
8 Comments
Terima kasih tips2 nya gan…
Baru finish baca bukunya 2haru lalu. Setuju bgt kadang kita butuh sedikit ambil jarak dan Bersikap bodo amat, peduli setan dg yg lain
jika terlalu memikirkan apa yang orang pikirkan, pasti tak kan ada habisnya…
It’s a nice selp-help book. Meskipun ditulis dg Gaya bahasa yg blak2an, it’s real. Lumayan asyik dan mudah dicerna
terima kasih.. agan.