Pernah mendengar peribahasa “Sebutir apel busuk, jadi rusak sekeranjang”? Pepatah lawas ini begitu relevan dengan dinamika pertemanan. Layaknya tikus dalam kapal, yang dapat menggerogoti lambung dan mengancam keselamatan seluruh penumpang, ‘Seorang teman yang salah‘ dapat menjadi pengaruh buruk bagi kehidupan kita. Kehadiran mereka, bagai aroma ketiak yang dapat merusak kepercayaan, melunturkan warna reputasi, dan bahkan menjauhkan kita dari orang-orang yang benar-benar peduli.
Memang benar,
Pertemanan adalah anugerah yang tak ternilai. Namun, tak semua pertemanan membawa dampak baik lagi positif. Ada kalanya, orang yang kita anggap sebagai sahabat justru menjadi sumber masalah yang sebenarnya. “Durinya telah ditemukan!”. Percaya tidak, ibarat kata, seekor tikus lucu, kecil, imut, yang berada didalam, menyebabkan kebocoran dan kerusakan, yang akhirnya menenggelamkan seluruh awak termasuk kapalnya.
Jika sudah memahami hal ini, apakah masih mau menjalin pertemanan dengan mereka “Si nenek lampir bermuka dua”?
Nilai Dari Pertemanan
Silaturahmi, sebagaimana kita pahami dari dulu, umumnya di tujukan untuk mempererat hubungan dengan keluarga besar, baik kerabat jauh atau dekat, maupun saudara sedarah atau pun angkat. Ikatan tersebut memang memiliki tempat khusus dalam ajaran agama dan budaya kita.
Namun, jika kita memiliki teman atau tetangga yang begitu dekat, kadang kala kita merasa mereka seperti keluarga sendiri, dan tentu saja menjalin silaturahmi dengan mereka juga sangat dianjurkan. Satu nilai besar yang harus dipertahankan.
Tapi, ingat! tidak semua teman itu bernilai layaknya saudara.
Pertemanan bukanlah sekadar relasi sosial, melainkan cerminan dari diri kita sendiri. Ketika kita memilih berteman dengan orang yang salah “Kita akan mudah berbalik arah”, tak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga membuka pintu bagi pengaruh lain yang bisa saja merusak jalan hidup kita.
Bisa saja itu buruk bagi kita. Ibarat kata orang tua dulu, “Bergaul dengan tukang emas, kita akan berkilau, bergaul dengan tukang besi, kita akan berkarat.” Lalu, bagaimana cara memilah teman yang bernilai bagi kami?
Memilih Teman Yang Bernilai.
Disclaimer dulu ya, jangan sampai persahabatan kalian jadi ‘korban drama’ setelah membaca tulisan ini. Kami hanya ingin memberitahukan dan memberikan saran untuk lebih bijak dalam memilih teman dan tongkrongan. Itu saja kok.
Bagaimana memilih Teman yang bernilai?
Memilih teman yang tepat adalah hal yang sangat penting dalam hidup. Teman yang baik bisa menjadi sumber dukungan, inspirasi, dan pengaruh, serta membawa kebahagiaan. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba, misalnya:
1. Memiliki Nilai yang Sama
Memilih teman yang sejalan dengan nilai-nilai kita itu penting banget, lho.
Bayangkan jika kita mempunyai teman dengan tujuan hidup yang sama dan sejalan denganmu, misal: “Mau masuk UI, ITB bareng, atau sama-sama ingin lulus dengan nilai tinggi, dll”, pasti nya bisa saling mendukung dan bekerja sama dengan lebih mudah.
Selain itu, memiliki teman-teman yang punya prinsip moral yang sama juga membuat hubungan begitu berkesan, “saling mengingatkan saat kita salah,” misalnya. Orang dengan prinsip moral bisa jadi dapat terhindar dari perselisihan apalagi masalah.
2. Perhatikan Perilakunya
Cara seseorang memperlakukan orang lain, terutama saat kita tidak ada, adalah cerminan sejati karakternya. Seorang teman sejati tidak hanya baik di hadapanmu, tetapi juga konsisten dalam bersikap baik kepada orang lain.
Selain itu, kejujuran adalah hal yang penting dalam sebuah persahabatan. Teman yang menghargai kejujuranmu akan membalasnya dengan kejujuran yang sama. Dan juga, teman yang baik, berusaha untuk ada, baik saat kamu sedang berada di puncak kebahagiaan maupun saat kamu sedang menghadapi kesulitan.
3. Perhatikan pengaruhnya
Pernahkah kamu merasa energi mu terkuras habis “cepat lelah!” setelah bergaul dengan seseorang? “Curhat mulu gak ada habisnya, jika pun tidak curhat malah jelek-jelekin orang”. Itu tandanya kamu sedang bergaul dengan orang yang salah.
Sebaliknya, teman yang baik akan memberimu pengaruh positif 👍dan membuatmu merasa lebih hidup. Mereka akan mengangkat semangatmu dan membantumu melihat sisi baik dari setiap situasi. Berbeda dengan teman yang suka menjatuhkan dan membuatmu merasa kecil.
4. Jangan Takut Membatasi
Penting untuk mrmilih ‘kualitas lebih baik daripada kuantitas’. Memiliki segelintir sahabat yang selalu ada untuk kita jauh lebih berharga daripada di kelilingi banyak orang yang hanya datang saat butuhnya doang. Jangan takut untuk selektif dalam memilih teman, karena kualitas pertemanan akan sangat mempengaruhi kualitas hidup kita hari ini, dan esok saat makan siang kita nanti.
5. Perhatikan Tanda-Tanda Tidak Sehat
Pernahkah kamu merasa seperti sedang berjalan di atas telur saat bersama temanmu? “Melangkah jadi takut-takut 😀” Atau mungkin kamu sering merasa bersalah atau tidak berharga setelah berinteraksi dengannya?
Jika ya,
Bisa jadi kamu sedang dalam hubungan pertemanan yang tidak sehat.
Manipulasi dan pengendalian adalah dua tanda yang sangat jelas. Ketika seorang teman selalu berusaha membuatmu melakukan hal-hal yang tidak ingin kamu lakukan, atau membuatmu merasa bersalah atas pilihanmu, itu adalah tanda bahwa dia tidak menghormati batasanmu.
Ini juga hampir bisa kita katakan sama, ketika perasaan kita tidak nyaman yang terus-menerus, bisa juga merupakan indikasi bahwa perkawanan tersebut tidak baik untukmu. #SohibSejati.
Masih menyimak, Yanti ☺️.
Harga Mahal dari Pertemanan yang Salah
Pertemanan yang salah bagaikan sampah yang dibuang secara sembarangan. Luka yang di timbulkan oleh perkataan atau tindakan yang menyakitkan seringkali meninggalkan bekas yang sulit di hilangkan. Harga yang harus kita bayar atas pertemanan yang toxic jauh lebih mahal daripada sekadar kehilangan waktu.
Kepercayaan diri yang terkikis, kesehatan mental yang terganggu, dan hubungan lainnya yang terpengaruh adalah beberapa konsekuensi yang mungkin harus kita hadapi. Maka dari itu, “pilih-pilih lah teman!”, agar kita tidak terjebak dalam lingkaran yang merusak.
Ingatlah, kamu memiliki hak 💯persen, untuk mendapatkan teman yang baik bagi dirimu dan hidupmu. Jika sebuah persahabatan membuat kamu merasa tidak nyaman, rusak akhlak, tertekan, atau konyol dan tidak di hargai, jangan ragu untuk melepaskannya.
Harga diri jauh lebih berharga daripada sebuah pertemanan yang salah. Seorang teman yang buruk akan menghalangimu untuk memiliki teman yang baik. Dalam hidup, sebenarnya kita tidak pernah kehilangan teman, kita hanya belajar “siapa teman kita yang sebenarnya?”
Bukan begitu Yanti 😎
Salam Dyarinotescom.