Pernah sakit kepala? Atau apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa Anda mengalami sakit kepala?
Sakit kepala atau pusing merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap terjadi dengan beragam penyebab.
Ada beberapa hal yang dapat memicu kondisi yang kurang mengenakkan ini, di antaranya adalah olahraga, obat pereda rasa sakit, dan bahkan akhir pekan.
Berikut ini adalah beberapa penyebab sakit kepala yang terkadang luput dari perhatian, yang perlu Anda ketahui.
Perlu dicatat bahwa artikel ini hanya sebagai panduan. Apabila Anda merasa khawatir dengan sakit kepala yang di derita, segeralah hubungi dokter Anda, terutama di saat gejalanya begitu serius atau muncul secara tiba-tiba.
1. Berada dalam kondisi santai
Setelah selama sepekan di sibukkan dengan aktivitas yang padat, tibalah hari Sabtu yang ditunggu-tunggu. Saat Anda tengah bersantai, tiba-tiba saja migrain datang menyerang.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa sakit kepala yang umumnya di sebut sebagai let-down headache ini muncul karena relaksasi usai berada dalam kondisi penuh tekanan.
Para peneliti meyakini bahwa hormon kortisol yang akan di lepaskan selama stres dan bermanfaat untuk meringankan rasa sakit dapat menyebabkan sakit kepala ketika seseorang sedang dalam kondisi rileks.
Makan dengan teratur dan gizi seimbang, menjaga pola tidur, serta sering melakukan olahraga seperti berlari dan yoga merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres.
Di sebutkan dalam penelitian terdahulu bahwa mengonsumsi probiotik juga dapat membantu orang-orang yang mengalami migrain berkala dan kronis.
2. Tatanan Rambut
Beragam tatanan rambut yang kerap kali di coba demi penampilan yang terlihat lebih menarik dan nyentrik tak jarang, dapat berujung pada sakit kepala.
Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh The City of London Migraine Clinic, lebih dari setengah wanita mengalami sakit kepala tipe tension yang di akibatkan oleh tatanan rambut yang terlalu ketat, seperti mengikat atau mengonde terlalu kencang.
Menurut hasil studi tersebut, melonggarkan ikatan atau bahkan menggerai rambut dapat mengurangi hingga menghilangkan keluhan sakit kepala yang terjadi.
3. Menggertakkan gigi
Pernahkah Anda merasakan sakit kepala di sekitar telinga saat bangun tidur, terkadang juga di sertai dengan sakit pada rahang atau pelipis? Jika iya, Anda mungkin menggertakkan gigi ketika sedang tidur.
“Di sebut juga dengan istilah bruxism, kondisi ini kerap menjadi gejala stres yang di alami seharian atau kecemasan,” kata dokter Laurence Gerlis, seorang dokter umum di samedaydoctor.org. Segeralah Anda mengobatinya sebelum rasa sakit menjadi memuncak.
“Relaksan otot bisa menghentikan bruxism, namun ada baiknya Anda pun mengatasi stres dengan mengikuti terapi holistik seperti konseling atau yoga,” ujarnya. “Atau konsultasikan dengan dokter gigi Anda tentang penggunaan mouthguard atau pelindung gigi ketika tidur.”
4. Duduk terlalu membungkuk di meja
Merasa bersalah karena Anda terbiasa bahkan menikmati saat duduk membungkuk di meja? “Itulah yang di rasakan oleh sebagian besar dari kita,” ujar seorang guru Pilates, Lynne Robinson.
“Postur bahu dan punggung yang membungkuk dengan memangku tangan dan leher tertekan dapat menimbulkan sakit kepala tegang karena Anda membuat otot yang menopang kepala menyusut dan menegang.
Nyatanya, postur tubuh yang buruk termasuk punggung bagian bawah yang lemah dapat mempengaruhi tulang belakang dan menyebabkan sakit kepala.”
Untuk jangka waktu yang panjang, Pilates adalah cara yang sempurna untuk membentuk postur tubuh yang lebih kuat. Akan tetapi untuk meringankan ketegangan di punggung bagian atas dan leher, cobalah shoulder drops,” kata Lynne.
Berbaringlah dengan lutut di tekuk dan telapak kaki menginjak matras. Angkat kedua lengan Anda ke atas dengan telapak tangan saling berhadapan sembari menarik napas. Bahu Anda akan terangkat. Hembuskan napas saat menurunkan kembali lengan Anda. Lakukan ini secara berulang selama 10 kali untuk meringankan ketegangan.
5. Sinar Matahari
Sinar matahari memang membuat lingkungan terasa hangat dan nyaman untuk beraktivitas. Namun bagi sebagian orang, berada di bawah sinar matahari yang terik dapat menjadi suatu “siksaan”.
Bagi pemilik riwayat migraine, sebaiknya berhati-hati terhadap cahaya matahari. Sebab, penderita migrain yang menatap cahaya matahari secara langsung dapat terkena serangan sakit kepala sebelah.
Hal ini terjadi karena sinar matahari dapat memberikan rangsangan ke pusat thalamus di otak sehingga headache kerap tidak bisa di hindari. Untuk menyiasati keadaan tersebut, pastikan Anda menggunakan kacamata hitam berlensa khusus yang memiliki proteksi UVA dan UVB 100%.
Salam, DyariNotesCom