You are currently viewing Menari dengan Stiff Person Syndrome: Tentang Teguh dan Tabah

Menari dengan Stiff Person Syndrome: Tentang Teguh dan Tabah

Pedihnya hidup sebagai pengidap Stiff Person Syndrome. Aku tak pernah menyangka hidupku akan berubah drastis, dari yang dulunya di kagumi menjadi mereka kasihani. Dahulu, aku adalah seorang penari balet yang lincah dan penuh energi. Setiap gerakan tubuhku bagaikan aliran air yang menari dengan anggun. Namun, kini aku terjebak dalam tubuhku sendiri. Mereka menjadi kaku dan tak berdaya. Aku bagaikan patung yang terperangkap dalam mimpi buruk.

Mereka dengan nada tertawa menamakan ini dengan:

Stiff Person Syndrome

Stiff Person Syndrome. Itulah nama penyakit langka yang merenggut kehidupanku. Otot-ototku menegang, bagaikan tali yang ditarik paksa. Rasa sakit yang menusuk dan kram yang tak henti-hentinya menjadi teman setiaku setiap hari.

Setiap langkah kaki terasa berat, bagaikan membawa beban seberat gunung. Gerakan sederhana seperti menyisir rambut atau membuka pintu pun menjadi sebuah perjuangan yang melelahkan. Aku tak lagi bebas menari, bahkan berjalan pun terasa seperti sebuah keajaiban.

Keteguhan dan Ketabahan

Ketakutan dan frustrasi menghantui setiap hari. Aku takut terjatuh, takut tak bisa lagi mengurus diri sendiri, takut menjadi beban bagi orang-orang di sekitarku. Rasa kesepian dan terisolasi menyelimuti diriku.

Namun, aku tak ingin menyerah. Aku terus berjuang, mencari pengobatan terbaik, dan berusaha beradaptasi dengan kondisi yang baru ini. Aku belajar untuk menghargai hal-hal kecil dalam hidup, seperti merasakan hangatnya sinar matahari di pagi hari atau indahnya bunga yang mekar di taman.

Menari dengan Kehidupan

Aku juga menemukan kekuatan dalam komunitas pengidap Stiff Person Syndrome. Kami saling berbagi cerita, memberikan dukungan, dan menyemangati satu sama lain. Aku tak lagi merasa sendirian.

Meskipun hidup dengan Stiff Person Syndrome bukanlah hal yang mudah, aku belajar untuk menemukan kebahagiaan di tengah keterbatasan. Aku belajar untuk lebih bersyukur dan menghargai setiap momen dalam hidup. Aku belajar untuk menjadi lebih kuat dan tangguh.

Pendalaman Tentang Apa Itu PSP

Stiff Person Syndrome (SPS) adalah penyakit langka pada sistem saraf yang menyebabkan kekakuan otot dan kram yang menyakitkan. Penyanyi legendaris Celine Dion adalah artis yang di ketahui mengidap Stiff Person Syndrome (SPS).  Dia didiagnosis  pada tahun 2022.  Akibat dari SPS, Celine Dion mengalami kesulitan mengendalikan otot-ototnya, termasuk pita suara dan jantung.

Gejala utama SPS adalah kekakuan otot, terutama pada otot batang tubuh seperti punggung, perut, dan dada. Kekakuan ini bisa semakin parah dan menyebabkan postur tubuh bungkuk.

Selain itu, pengidap SPS juga bisa mengalami kram otot yang di picu oleh suara keras, sentuhan tiba-tiba, atau stres emosional. Kram ini bisa sangat menyakitkan dan membuat penderita sulit bergerak. Gejala lain yang mungkin terjadi termasuk kesulitan berjalan, gangguan keseimbangan, dan masalah pernapasan jika otot-otot dada terkena.

Penyebab pasti SPS belum diketahui secara pasti, namun diduga merupakan penyakit autoimun. Artinya, sistem kekebalan tubuh keliru menyerang sel-sel sehat di otak dan sumsum tulang belakang, yang pada akhirnya mengganggu sinyal saraf ke otot.

Diagnosis SPS bisa sulit karena gejalanya mirip dengan beberapa kondisi lain. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah untuk mencari antibodi yang terkait dengan SPS, dan tes saraf seperti elektromiografi (EMG) untuk menilai aktivitas listrik otot.

Tidak ada obat untuk menyembuhkan SPS, namun pengobatan bertujuan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin di berikan dokter termasuk obat-obatan pelemas otot, obat anti-kecemasan, dan suntikan obat ke area otot yang tegang (injeksi botox). Terapi fisik juga bisa membantu untuk mempertahankan kelenturan otot dan meningkatkan kemampuan bergerak.

Satu Petikan Hikmah

Stiff Person Syndrome merupakan penyakit yang sangat menantang bagi penderitanya.  Namun, dengan pengobatan yang tepat dan dukungan dari orang sekitar, pengidap SPS masih bisa menjalani hidup yang produktif.

Dyarinotescom ingin berbagi kisah ini. Satu kisah tentang perjuangan, tentang harapan, dan tentang kekuatan untuk menemukan kebahagiaan di tengah penderitaan. Kami ingin kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tidak pernah menyerah. Jalani saja.

Salam Dyarinotescom.

Tinggalkan Balasan